8 Bandit gunung.

Malam tiba tes dan pelatihan hari ini berakhir.

Ketika semua orang sedang makan malam bersama kelompok Eren seperti biasa berbicara bersama Dengan Arima, Ketika mereka mengobrol Rainer dan Bertold mendekati kelompok mereka mengajak berteman, Arima tidak terlalu keberatan karena Arima yang sekarang hanya ingin menghabiskan waktunya di dalam Kadet selama tiga tahun setelah itu, Cerita yang sebenarnya baru di mulai.

.....

Satu tahun kemudian..

Saat ini Arima sedang menunggang kuda untuk melakukan misi yang di perintahkan oleh pelatih Zombi itu.

Misi ini di tugaskan kepada siswa pelatihan angakatan 104, isinya dari kedua tim yang telah di bagi pergi ke tempat tujuan, mengambil benda yang di incar, dan kembali ke perkemahan, perjalanan satu arah. ketua dari Tim satu adalah Marco, dan Armin bertugas mencatat semua yang terjadi selama misi berlangsung.

Di dalam tim dua adalah Thomas sebagai ketua dan Mikasa sebagai pencatat.

Kilas balik. Zombi..itu mulai berteriak!.

"Misi ini sangat mudah! Kalian pasti berpikir jika orang lemah seperti kapian pun tidak akan kesulitan menyelesaikan misi ini. Tapi bukan itu masalahnya dalam situasi Krisis apa pun, kalian tetaplah prajurit!. Sesulit apapun situasi yang kalian hadapi kalian tidak boleh kehilangan semangat bertarung!. Jangan pernah merasa bosan, Jangan pernah biarkan diri kalian lengah dalam situasi damai!. Misi ini juga pertarungan!."

Kembali ke sekarang.

"Krista apa kamu merasa tidak enak badan?."Arima berada di dalam kelompok satu bersama Armin, Eren, Marco, Jean dan yang lainnya.

"Tidak! Aku baik-baik saja bagaimana dengan Arima?"Krista membalas dengan muka yang khawatir kepada Arima.

"Selama ada Krista di sisiku Aku tidak akan pernah Sakit."Arima tersenyum.. Dalam setahun ini hubungan mereka berdua sudah semakin dekat. Dan tidak ada yang menggangu hubungan mereka karena Sudah terbukti Arima adalah orang terkuat di angkatan 104 jadi tidak ada yang ingin mengganggu hubungan mereka, kecuali Ymir yang tidak pernah menyerah pada Krista.

"Syukurlah kalau begitu, ngomong-ngomong Arima apa kamu melihat Ymir? Aku dari pagi mencarinya tapi tidak ketemu."Krista memasang wajah yang Khawatir kembali.

"Ahh.. mungkin saja dia Sakit perut, soalnya yang keluar dari mulutnya semua sampah."Arima berkata sambil membuang muka, Tadi pagi Arima mengikat Ymir di pohon dekat hutan, Agar tidak mengganggu Dia dan Krista berduaan.

"Be-begitu yaa.."

"Jangan khawatir aku akan selalu menjagamu."Arima tersenyum.

"Te-terimakasih."

Perjalanan berlanjut, Eren dan Jean seperti biasa bertengkar seperti hari-hari sebelumnya. Mereka bahkan melakukan debat di dalam perjalanan.

-Malam pun tiba. Ketika waktunya makan Arima hanya duduk di sebelah Krista, Eren dan Jean mulai berdebat kembali..

Krista melihat mereka dan berkata."Tolong berhenti!."

Arima yang melihat Eren dan Jean mengganggu waktunya dengan krista langsung menatap mereka dengan bermuka gelap.

Arima berdiri menuju mereka berdua dengan kecepatan yang tidak bisa di respon oleh Eren dan Jean, Arima langsung memukul dan menendang bagian tengah hati mereka, mereka langsung bersujud di tanah.

"Sekali lagi kalian mengganggu Waktu ku dengan Krista akan ku lempar kalian ke jurang."Arima berkata dengan dingin.

"Ba-baik, pak!"Eren dan jean berbicara bersama.

Arima berjalan kembali ke arah Krista tapi, Arima bisa merasakan Seseorang sedang memperhatian, ada yang bersembunyi di dalam hutan dan melihat ke arah kelompok mereka.

'Heh... menarik. kalian ingin bermain bersamaku?. Baiklah.."Arima tersenyum.

Arima Lalu melanjutkan Obrolannya dengan Krista..

Ketika Semua orang sudah tidur Arima memperhatikan Krista tiba-tiba bangun dan berjalan ke arah hutan lalu berhenti di sebuah danau.

Arima yang bangun jelas mengikutinya dan menghampirinya di danau itu."Apa kamu tidak bisa tidur?."

"Eh... Arima kamu belum tidur?."Krista terkejut melihat Arima.

"Yahh... karena aku harus melakukan sesuatu."Arima menggaruk keplanya.

"A-apa itu..?"Krista bingung.

"Rahasia hehe.."Arima tertawa.

"Mo....."Krista cemberut.

"Kamu sendiri?. Apa yang kamu lakukan?"Arima melihat wajah Krista yang mengantuk, tapi memaksakan diri untuk terbangun.

"A-aku hanya ingin berjaga-jaga untuk teman-"Arima memotong perkataan Krista.

Arima memandang ke arah kegelapan sambil mengeluarkan Tatapan yang dingin, membuat Krista sedikit takut tapi merasa aman."Baiklah, Aku ada perlu terlebih dahulu tunggu aku sebentar.? Okey?."

Krista hanya mengangguk dua kali.

Arima berjalan ke salah satu Pohon lalu memanjat dengan cepat."1...2...3..4..tidak ada 5 dan mereka semua memegang senjata. baiklah pertama aku akan membereskan yang ada di sini."

Arima mendekati Bandit gunung ini yang bersembunyi sambil melihat ke arah Krista yang sedang berada di danau.

"Ackhhh.."

Arima memukul belakang lehernya dan bandit 1 langsung pingsan di tempat.

"Selanjutnya Ada di dekat camp yaa..?"

Arima berlari menuju camp tempat teman-temannya sedang tertidur dia bisa melihat ada empat orang pria paruh baya menggunakan penurup kepala berwarna putih sedang mengepung camp.

Arima menaiki pohon lalu meloncat ke salah satu Bandit tersebut dengan cepat menendang kepala nya, badit tersebut langsung terkapar di tanah, tidak berhenti disitu Arima menjatuhkan 1 pria kembali sebelum teman badit mereka bisa merespon. Temanbadit tersebut langsung memegang Senjatanya.

"Be-berhenti di situ! Jika tidak!- Ahhhhh."Pria itu terbang dengan pukulan Arima.

Arima melihat ke arah bandit terakhir.

Pria itu terjatuh sendiri dan duduk di tanah karena ketakutan, gerakan Arima yang sangat cepat dan tepat membuat bandit terakhir ketakutan.

"To-Tolong maafkan aku!!!."Pria bertopeng putih itu Berteriak tubuhnyapun bergetar.

"Emm?.. kau tidak melawan?."Arima memandang bandit tersebut dengan wajah dinginnya.

"Ti-Tidak aku-aku tidak akan melawan!."Pria itu berteriak.

"Baiklah kalau begitu kau bisa mati."Arima mulai mengambil Senjata yang di pegang oleh teman bandit tersebut..

"A-Aku mohon maafkan aku!!."Bandit itu berteriak!.

"Hentikan!!."Arima bisa mendengar suara Krista yang memanggilnya.

Arima melirik Krista lalu melirik kembali ke arah pria tersebut yang celana nya sudah basah.

Arima menghela nafas."Krista bisakah kamu membangunkan teman-teman untuk membawa tali dan mengikat mereka?."

"Ba-baiklah tunggu sebentar."Krista berlari Ke arah teman-temanya.

"Baiklah karena tidak ada yang mengganggu kita, sementara waktu bisakah kita berbicara?"Arima tersenyum dan melihat ke arah Badit tersebut..

Eren, Jean, Marko dan yang lainnya berlari ke arah sini sambil membawa tali.

"Ap-apa apaan ini?!"Marco bertanya kepada Arima.

"Dari yang dia katakan Barusan, Mereka adalah pencuri 3D Manuver dan menjualnya. Segera ikat dia dan batalkan misi ini. Di tengah perjalanan kita akan bertemu dengan kelompok Thomas dan membicarakan ini bersama."Arima memberi Arahan yang cepat dan Tanggap.

"Okey!."

Setelah mereka mengikat semua bandit lalu melanjutkan perjalanan untuk bertemu kelompok dua.

Di perjalanan Arima melihat Sikap Krista yang berbeda kepada dirinya, tapi Arima mengabaikanya untuk saat ini dan melanjutkan perjalanan.

Singkat cerita Kelompok Arima bertemu dengan Kelompok Mikasa, Thomas, Annie, Rainer, dan lainnya.

Kelompok mereka terkejut karena Tim Eren membawa beberapa penjahat beserta 3D manuver yang di curi bandit tersebut..

Marco menjelaskan Situasinya kepada Mikasa dan yang lainnya. Lalu mereka setuju untuk membatalkan misi dan kembali bersama ketempat pelatih Zombi berada.

"Hahaha.. Kau tau?. Arima mengalahkan Semua bandit sialan ini sendirian, dan Salah satu dari mereka Bahkan kencing di celana hahaha.."Conny berteriak tanpa henti Kepada kelompok Mikasa.

Tapi Selama perjalanan Arima hanya fokus pada Krista yang mengabaikannya.

Arima mendekati Krista lalu berkata."Krista apakah aku melakukan kesalahan padamu?."

Perkataan Arima yang mendadak membuat semua kelompok menghentikan perkataan mereka dan fokus pda pasangan Arima dan Krista..

"Wha..wha... ada pertarungan antar pasangan!!."Sasha berbisik pada yang lainnya.

"Ti-Tidak aku hanya merasa diri ku tidak berguna. Bahkan aku tidak bisa melakukan apapun untuk membantu kamu dalam kejadian tadi."Krista menjawab dan langsung menangis.

"Bahkan dalam situasi ini aku hanya bisa menangis.!"Tangaisannya membuat seluruh orang berhenti.

Arima tersenyum, menepuk Rambutnya, sambil berkata dengan lembut. "Wanita bodoh. Apa yang salah dengan menangis?, sudah sewajarnya seorang gadis menangis kenapa harus bersikap tegar?, kenapa juga harus memaksakan diri? Menangis, Tertawa, Marah, Di Manja. semua itulah yang membuat wanita begitu menawan. Persoalan seperti mempertaruhkan nyawa dan melindungi orang lain adalah Tugas untuk pria."

Semua orang yang medengarkan Arima tidak bisa berkata-kata karena perkataannya sangat keren. Situasi hening selama beberapa saat lalu Krista langsung tersenyum sambil memegang tanggan Arima.

"Terimakasih banyak Arima."Arima terkejut melihat Senyum Krista yang sesungguhnya, Arima tau bahwa Krista selama ini hanya berakting tapi senyum ini berbeda dari senyum Krista yang bisanya dia lihat.

"O-okey!"Arima menutupi wajahnya dengan tangan yang lain karena merasa kehilangan ketenangannya.

"Ahemm....!! Ini bukan waktunya kita bermesraan bukan?"Jean yang merasa cemburu langsung berbicara.

"..."Semua orang yang melihat Jean dengan tatapan menghina.

"A-apa bukan berarti aku cemburu atau semacamnya!!."Jean berkeringat deras.

"Ba-baiklah ayo kita lanjutkan."Marco memutuskan masalah ini sampai di sini.

Ketika kembali Armin melaporkan Semua yang terjadi kepada pelatih Zombi dan Arima adalah yang paling di apresiasi oleh pelatih.

avataravatar
Next chapter