1 1.Awal

Zrassssss

Hujan sangat deras saat itu.Orang-orang segera bergegas masuk ke rumah karena cuaca saat itu hujan deras dan udaranya sangat dingin.Siapapun tak akan betah berada di luar karena cuaca nya.

Cuaca di Cina sangat tak menentu.Bahkan orang-orang miskin sekalipun lebih memilih diam di rumah mereka yang bobrok.Setidaknya masih bisa digunakan sebagai tempat berlindung dari angin,cahaya matahari yang menyengat dan hujan.

Namun dibalik itu semua ada hikmah nya...

Para keluarga dapat berkumpul bersama,menikmati waktu yang selalu habis karena kesibukan sendiri,dengan berkumpul bersama.Menikmati hangat nya coklat panas dengan camilan hangat lainnya sembari mengobrol dan menonton bersama.

Namun berbeda dengan nya...

Sosok berpakaian serba hitam itu berdiri di tengah hujan.Dan karena hujan,pakaian longgarnya melekat erat di tubuh nya yang menakjubkan.Wajah cantiknya nampak pucat.Bukan karena kedinginan,tapi memang seperti itulah sosok nya.

Tranggg

"Sekarang...eksekusi" gumam nya halus seraya mengibaskan pedang tipis namun tajam berkilat itu.Ia melompat dari satu gedung ke gedung lain dengan gesit dan mudah.Matanya menatap sekitar dengan cepat namun cermat.

Bzzzttt

Gadis cantik itu menekan alat komunikasi,berusaha mendengar dengan baik.Karena ya,cukup terganggu dengan hujan yang turun.

"Kau sudah mendapatkannya?"

"Aku baru sampai" jawab nya datar.

"Yaaah baiklah.Santai saja.Masih ada beberapa hari,kau tidak harus menyelesaikan nya saat ini juga.Kuharap kau mampu menyelesaikan nya dengan baik.Aku tak akan memaksamu"

"Ya" jawab nya singkat,tanpa minat.

Setelah itu dia memutuskan komunikasi tanpa memerlukan persetujuan atau menunggu orang itu memutusnya.

Srattt

Ia melompat dengan baik dan berhasil mendarat di balkon tanpa tergelincir sedikitpun.Dan karena hujan yang deras,mampu meredam suara decitan sepatu nya.Ia melihat kebawah.Ketinggian nya lumayan.Namun tak ada sedikit pun rasa takut dimatanya.Hanya ada kedinginan dan ketajaman.

Ia segera mengalihkan fokus nya.Ia mengambil topeng yang menutup setengah wajah nya.Tangan nya yang dilapisi sarung tangan hitam yang tebal menyentuh gagang pedang nya.Ia maju mendekat.

Pintu balkon terkunci.Namun di dalam lampu masih menyala terang.Dengan pendengaran nya yang tajam,ia mampu mendengar suara-suara pergumulan dari dalam sana.

Well,ia cukup sial namun juga cukup beruntung.

Ia sengaja melaksanakan misi nya saat ini juga.Karena apa? Situasi dan kondisi yang mendukung,dan juga dia ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat.Namun sepertinya ia harus merelakan matanya tercemari.Well ya,matanya memang sudah tercemar sejak dulu.Tak ada jejak kesucian sedikitpun disana.

Ia mengambil jepit-jepit hitam kecil yang tersemat di rambut nya,kemudian menggunakan nya untuk membuka pintu balkon itu.Sebelumnya,ia tidak perlu khawatir dengan pengawasan ketat dari cctv ataupun alat elektronik di dalam sana.

Karena apa? Karena dia lah berhasil meretas dan memanipulasi semuanya!

Ctakkk

Berhasil terbuka!!!

Gadis itu membuka pintu balkon perlahan.Menimbulkan suara namun tetap tak mengganggu aktivitas di dalam ruangan itu.Gorden bergerak-gerak bersamaan dengan masuknya angin dingin dari sana.Dan wanita yang berada disana mulai menyadarinya..

"Tu-tuan...siapa..dia?"

Seorang pria bertubuh kekar yang menindih wanita itu berdecih kesal.Dengan kesal ia menoleh juga sangat terganggu.Dan begitu melihat,ia tercengang,sekaligus tak percaya.Apalagi begitu melihat senjata ditangan sosok di depan mereka.

"Siapa kau?!" seru nya marah.Namun juga was-was.Ia segera meraih pistol dari laci nakas di dekatnya.Sementara wanita yang ditindih nya itu tak dapat bergerak sedikitpun karena ia dalam posisi terikat.Ia hanya bisa melotot ketakutan.

"Ini kah Lee Chun itu?" gumam nya pelan.Gadis itu tersenyum tipis.Ia nampak tak gentar.Bahkan ketika pistol itu ditodongkan padanya."Siapa kau?! Bagaimana kau bisa berada disini?! Apa ada yang memerintahmu?! Dan apa tujuan mu?!" tanya pria kekar bernama Lee Chun itu marah.

Dia tilik dari penampilan dan perawakan nya,sosok di depan nya itu pasti seorang perempuan! Namun..bagaimana bisa?! Apalagi letak kamar nya cukup tinggi!!!

"Berisik sekali.Aku hanya ingin informasi itu" jawab gadis itu dingin.Namun ada kemalasan dalam nada berbicaranya.Suaranya yang indah dan halus,entah mengapa membuat orang cabul itu terpesona.Namun kemudian sadar bahwa orang didepan nya adalah musuh.

"Cih kau pikir aku akan menyerahkan nya karena takut?! Tak akan! Kau hanyalah perempuan dan lemah!" ucap Lee Chun seraya mengumpati gadis itu.Gadis itu tetap tenang."Yah,kecuali jika kau mau melayaniku.Aku akan membebaskan mu" sambung nya dengan ekspresi cabul seraya menjilati bibir nya.

Gadis itu tetap tenang.Namun aura nya dingin sekali.

Ruangan itu sudah cukup dingin karena angin diluar yang hujan.Namun dengan keberadaan gadis itu,semakin dingin dan mencekam.

"Aku tak butuh belas kasihan mu.Karena..."

Pria bernama Lee Chun itu memperkuat pertahanan nya.Namun sepertinya ia kalah cepat.Ketika gadis yang cukup beberapa meter di depan nya,sudah berada di depan nya dan...

Krataaaakkk

"ARGH!!!"

Gadis itu mematahkan kedua tangan nya.Dan pistol itu kini beralih tempat.Tanpa memberi waktu,gadis itu segera menghajar,namun tak membunuh nya.Bagaimanapun,ia masih membutuhkan orang itu.

Suara ribut disana tidak terdengar.Karena hujan yang deras mampu menutupi semuanya.

Wanita yang terikat diranjang hanya bisa menjerit histeris seraya menangis ketakutan.Namun gadis itu tetap dingin.Ia mengikat pria itu dan mulai menginspeksinya.

Ia mengitari ruangan itu dan mengambil sebuah tas dan menggeledah nya.Disana ada seperangkat laptop dengan berkas-berkas.Ia yakin,pasti ada sesuatu di dalam nya.

Ia menatap jijik pria yang telanjang itu,namun memilih membiarkan nya...

Gadis itu meletakkan laptop di pangkuan nya dan mulai mengutak-atiknya...

"Kata sandi..." perintah nya.Namun tak menjawab."Kata sandi" ulang nya penuh penekanan.Namun pria itu bersikeras bungkam.Tatapan tajam nya mengejek gadis itu."Baik.Kupikir aku harus menggunakan cara keras" ucap nya dingin.Ia beranjak berdiri dengan pedang tajam itu.

Srattt

"Arrrrghhh!!!"

Ia tanpa ragu memotong jari telunjuk dan jempol pria itu dalam sekali tebas.Namun seakan tak puas,ia melakukan nya pada jari tengah dan jari manis nya.

"Arghhhh!!!"

"Kyaaaa!!!"

Bahkan wanita itu sampai menjerit ketakutan dan ngeri.Gadis bertopeng itu terkekeh dingin dan menatap langsung ke mata Lee Chun itu.

"Sekali kau berani menentang ku,kedua jari mu yang kupotong.Dan kau sudah dua kali menentangku,keempat jari mu yang kupotong.Jika kau berani terus melakukan hal seperti itu,aku tak akan ragu memotong semua jari tangan dan kakimu" ancam nya sadis.Membuat kedua orang itu gemetaran.Sementara pria bernama Lee Chun itu mulai pucat karena menahan sakit.

"Baik.Lalu,apa kata sandinya?" tanya nya mulai tenang seraya duduk kembali dengan santai dan senyum tipis nampak di bibir merona nya.

🌹🌹

Hujan mulai mereda di pagi hari...

Cahaya matahari yang hangat menerangi kota Beijing itu.Bersamaan dengan udara yang terasa segar dan aroma hujan kemarin malam.Ah,suasana nya sungguh menenangkan...

"Selamat pagi,ini layanan kamar..."

Namun,tak ada seorang pun yang menyahut.

"Selamat pagi,ini layanan kamar..."

Lagi,tak ada yang menyahut.

Si pelayan mengernyitkan alis nya.Kemana orang yang berada di dalam?

"Permisi???"

Tak ada yang menyahut.Dan ia curiga.Karena orang-orang dari kamar lain sudah banyak yang mulai beraktivitas dan layanan kamar lain sudah melakukan tugas nya.

"Halo??"

Tak ada!

Ia tak berniat kurang ajar,namun ia penasaran.Jadi,ia berniat membuka pintu nya..

Cklek

"Tidak terkunci?" gumam nya.Padahal ia berniat menggunakan kunci cadangan setelah memastikan pintu terkunci.Dan kecurigaan nya kini semakin menguat.Ia mulai memberanikan dirinya dan membuka secara perlahan.

Krieeet

Si pelayan itu terdiam sesaat sebelum kemudian...

"AHH!!!!"

avataravatar