webnovel

Chapter 1 : Kisah yang terus hidup

Matahari mulai terbenam di desa Alcantia, memberikan sinar keemasan yang lembut di atas rumah-rumah dan ladang yang subur. Di salah satu rumah kecil di pinggiran desa, seorang anak laki-laki bernama Liam duduk di depan perapian bersama kakeknya, Tuan Edrick. Liam, dengan mata berbinar, menatap kakeknya yang sedang mempersiapkan untuk menceritakan sebuah kisah yang telah diceritakan turun-temurun selama seribu tahun.

"Ceritakan lagi, Kek. Cerita tentang Arthur Light," pinta Liam dengan antusias.

Tuan Edrick tersenyum, mengenang kisah yang selalu menginspirasi generasi demi generasi. "Baiklah, Liam. Dengarkan baik-baik. Seribu tahun yang la-….dan akhirnya menyelamatkan dunia dari kebangkitan Beelzebub."

Mata Liam berbinar penuh kekaguman. "Apakah Arthur Light benar-benar ada, Kek? Atau itu hanya cerita?"

Tuan Edrick menghela napas dan menatap cucunya dengan lembut. "Ada banyak yang percaya bahwa Arthur Light adalah lebih dari sekadar legenda. Bahkan setelah seribu tahun, kita masih merayakan Hari Cahaya untuk menghormati keberanian dan pengorbanannya. Dan mungkin, Liam, keberadaan Arthur Light bukanlah yang terpenting. Yang terpenting adalah harapan dan keberanian yang dia berikan kepada kita."

Liam terlihat bingung. "Hmmmm...kalau begitu apakah aku bisa menjadi seperti Raja Arthur?"

Tuan Endrick tersenyum. "Tentu,namun kamu harus bekerja keras akan hal itu"

mata Liam menjadi sangat antusias sambil tersenyum.Namun, saat itu juga terdengar suara.

"Liam! Kakek! Makan malam sudah siap!" teriak suara kakak perempuan Liam, Aria.

Tuan Edrick berdiri sambil mengacak rambut Liam dengan sayang. "Ayo, kita makan dulu. Cerita ini bisa kita lanjutkan lain waktu."

Liam mengangguk dan berdiri. Mereka berdua berjalan keluar rumah menuju meja makan di halaman belakang, di mana Aria sudah menyiapkan hidangan sederhana namun lezat. Mereka duduk bersama, menikmati makanan dan berbincang tentang berbagai hal. Senyum dan tawa menghiasi malam mereka, memberikan kehangatan yang menyenangkan di tengah dinginnya malam.