2 Fly To Seoul

.

.

.

🌼🌼🌼

Dengan nafas terengah-engah, akhirnya Stefany sampai di halte yang sudah penuh.

Stefany menghela nafas lega ,lalu bergabung dengan kerumunan itu.

Sepuluh menit setelah berdiri di halte dan berdesakan dengan orang orang yang tidak sabaran , senyum pun terkembang di bibirnya.

Bus yang di tunggunya sudah sampai.

Dengan susah payah , Stefany berjalan mencari bangku kosong yang sayangnya tidak ada.

Ia pun menghela nafas , dia kembali berjalan mencari bangku kosong, dan ketika ia menemukan nya ,seorang pria menatapnya.

Pria itu membuka mulutnya dan berkata dengan bahasa Korea.

Ohh apa itu artinya pria di depan nya ini menawarkan tempat duduk untuknya?

Sepertinya memang ia.

Stefany terkesiap dan terpaku , pria itu memakai seragam yang sama dengan yang ia pakai sekarang.

Stefany lalu duduk di bangku yang di berikan olehnya.

"Thank you". Stefany melempar senyum kecil pada pria yang belum di kenalnya itu.

"Umm". Jawab nya sambil membungkuk kan badan nya perlahan.

Stefany tak henti hentinya menatap pria yang sedang memandang keluar bus.

Melihat setiap detailnya. Tubuhnya yang tinggi, matanya yang sipit,kulitnya yang putih, dan rambut yang terlihat begitu halus.

Ternyata seperti ini murid di Korea.

Benar benar sopan dan ramah.

Berbeda dengan di Amerika , ada banyak di antara mereka yang tak mau mengalah memberikan tempat duduk .

Bus akhirnya berhenti di halte depan sekolahnya.

Stefany bangkit lalu bergegas turun.

Pria sudah itu menghilang di antara puluhan siswa lain yang sedang bergerombol di depan gerbang sekolah.

Stefany mengukir senyum tipis, andai ia bisa bertemu dengan nya lagi.

Saat Stefany berjalan di koridor,beberapa murid memperhatikan Stefany dengan seksama.

"Nugu ya?"

"Apa ia murid baru?".

"Dia mempunyai wajah yang asing. Ah sepertinya ia pindahan dari negara Amerika, apa benar begitu?".

Dan beberapa komentar lain nya yang sama sekali tidak Stefany mengerti.

Stefany hanya berharap mereka tidak membicarakan yang aneh aneh tentang dirinya.

Ia lalu melanjutkan langkahnya ke ruang guru untuk menemui seseorang.

.

.

.

Stefany akan belajar disini selama dua semester.

Ia berharap bisa belajar dengan baik dan benar.

Tanpa memikirkan masalah apapun, saat ini Stefany hanya ingin belajar, itu saja.

Sesudah berbicara dengan orang penting yang harus Stefany temui di kantor , gadis itu langsung mengikuti seseorang yang di ketahui adalah wali kelas nya saat ini.

.

.

.

"Hari ini kita kedatangan murid dari Amerika Serikat, perkenalkan dirimu Stefany".

Ucap wali kelas nya itu.

Stefany tersenyum di depan teman teman barunya.

Dan ia mulai memperkenalkan dirinya .

Saat menyebutkan dimana ia tinggal mata gadis itu terpaku pada pria yang tadi ia jumpai di dalam bus.

Ahh apa mereka akan satu kelas?

Mata mereka bertemu,tetapi dengan cepat pria itu mengalihkan pandangan nya keluar jendela.

Stefany tersenyum dalam hati dan ia langsung buru buru melanjutkan perkenalan nya yang sempat tertunda beberapa detik.

"Kau boleh duduk di samping Joon-Yong , angkat tangan mu Joon-Yong!".

Perintah nya.

Murid yang baru saja Stefany temui di dalam bus ternyata bernama Joon-Yong.

Kini Stefany senang sudah mengetahui namanya.

Dengan agak gugup Stefany melangkah kan kakinya lalu duduk di samping meja yang di duduki Joon-Yong.

Joon-Yong tersenyum singkat pada Stefany lalu ia mulai membuka buku pelajaran nya.

"Aku harap kalian bisa bersikap baik pada Stefany,dan yang paling penting aku tidak mau jika ada di antara kalian yang mengajarkan Stefany bahasa Korea yang kasar dan tidak benar, kalian paham !?".

Dengan nada agak meninggi, murid murid pun langsung menjawab serentak.

Setelah sudah selesai,wali kelas itupun langsung pergi meninggalkan kelas.

"Anyeongaseo , my name is Taeyeon . Hope i can be your friends".

Tiba tiba saja seorang gadis menyapa nya dengan sangat ramah.

"Oh youre english is very nice , tapi aku bisa berbicara bahasa Korea sedikit sedikit". Puji Stefany

"Ahh ,ya i can speaking english a little bit".

"Ahh kalau begitu aku tadi tidak usah repot repot untuk berkenalan menggunakan bahasa inggris".

Taeyeon tertawa kecil.

"Jadi dimana kau tinggal?".

"Umm.. selama aku tinggal disini aku bersama Daddy ku di apartemen, jika kau mau kau boleh mampir".

"Ahh benarkah?".

"Kalau begitu kapan kapan aku akan kesana".

Taeyeon begitu sangat antusias dengan senyum yang mengembang.

.

.

.

"Ayo kita makan siang".

Taeyeon bergelayut di lengan Stefany, dan hari ini sudah masuk jam masuk makan siang.

Beberapa murid juga terlihat pergi menuju kantin.

"Ahh? Kalau begitu ayo kita ke kantin".

Stefany tersenyum manis lalu pergi bersama Taeyeon.

Saat berjalan menuju kantin, handphone di saku rok nya bergetar.

Gadis itu langsung membuka pesan ya yang di terimanya.

"Miss me?".

Stefany terdiam menatap pesan yang di terimanya.

Untuk apa Cam mengirimnya pesan seperti ini padanya?

Sesungguhnya Stefany sudah mulai jengah pada mantan kekasih nya itu.

Ia juga tidak mau berurusan lagi dengannya, kehadiran nya hanya akan membuat nya kembali tersiksa.

Dan hari ini,esok dan seterusnya Stefany hanya ingin fokus dengan masa depan nya.

Ia tak ingin membuat kedua orang tuanya malu, melainkan ia ingin membuat mereka bangga suatu saat nanti.

"Ya? Stefany? Kau tidak apa apa?".

"Hmm? Ya .. ya aku tak apa apa".

Stefany tersadar bahwa ia melamun selama beberapa detik.

Taeyeon tersenyum lega lalu mereka kembali berjalan.

.

.

.

Di kediaman rumah Cam.

Cam sedang meracau tidak jelas.

Lagi lagi ia meminum alkohol nya sejak dari tadi.

Dan ini sudah gelas kelima nya.

Saat alkohol itu masuk kedalam kerongkongan nya , tenggorokan nya menjadi terasa panas karena efeknya yang memang seperti itu.

"Stefany.. dimana kau sekarang?".

"Aku merindukan mu".

"You are gonna be mine again , no matter what happend".

Cam semakin tak terkontrol.

Dan lihatlah seseorang baru saja meninggal kan nya lagi setelah kedua orang tua nya pun juga pergi.

Cam tertawa dengan terbahak bahak lalu ia kembali meminum alkohol nya lagi.

avataravatar
Next chapter