webnovel
avatar
Arumi (Wanita Tangguh) Book

novel - Teen

Arumi (Wanita Tangguh)

Wiji1811

Ongoing · 12.8K Views

  • 5 Chs

    Content
  • ratings
  • N/A

    SUPPORT

Synopsis

Sebuah pernikahan tanpa cinta yang di lakukan Arumi karena wasiat dari kedua orangtuanya membuat Arumi dan Candra menikah tanpa cinta, Candra yang saat itu menjadi pimpinan dalam sebuah perusahaan di tambah Arumi yang menjadi wakil direktur membuat perusahaan yang di jalankan keduanya semakin sukses dan tak bisa tersaingi, hingga Arumi merasa geram saat melihat Candra menghadiri pesta koleganya bersama sekretarisnya alih-alih mengajak dirinya yang berstatus istri sahnya. Arumi mulai geram dan mengumpulkan semua kekayaan yang di tinggalkan orang tuanya, menjual habis sahamnya dan mengundurkan dirinya dari jabatan wakil direktur. Arumi mengajukan gugatan perceraian di saat Candra pergi berlibur dengan sekretarisnya di luar negri. Dan saat Arumi sudah bisa terbebas dari Candra, Arumi yang mengantarkan salah satu anak panti yang akan menikah di KUA tiba-tiba saja bertemu dengan seorang laki-laki dengan pakaian formalnya. "Pasanganmu juga tidak datang? mau menikah denganku?" tawaran dari orang asing itu tiba-tiba saja membuat Arumi terdiam, dirinya yang sudah pernah hidup mewah dengan berbagai perasaan menyakitkan yang ia rasakan sendiri tentu saja tak akan mudah menjalin kembali sebuah hubungan. "Aku orang miskin." kata Arumi yang tentu saja membuat laki-laki itu menatap ke arah Arumi dengan tajam. "Nggak masalah," kata laki-laki itu seraya membuka kotak cincin, di dalamnya ada sebuah cincin berlian yang Arumi taksir harganya ratusan juta, karena berlian yang ada di sana tidaklah kecil. "Apa tidak ada maskawin lainnya?" tanya Arumi membuat laki-laki itu tercengang. Bukannya menghina justru laki-laki itu dengan spontan memberikan Arumi pilihan berupa rumah, mobil dan harta lain yang diinginkan. "Anakku banyak." kata Arumi tak bisa lagi mengelak. "Hartaku cukup untuk menghidupi satu negara." jawab laki-laki itu yang tentu saja membuat Arumi mengangguk, bukankah dirinya tak bisa kabur lagi? "kalau gitu siapkan tanah luas dengan bangunan paling tidak 20 lantai sebagai tunjangan kehidupan anak-anakku. Jika setuju dan bangunannya sudah berdiri kamu bisa datang ke tempatku dengan membawa surat peralihan kekuasaan atas tanah dan bangunan itu padaku." kata Arumi seraya meninggalkan alamat rumahnya yang baru saja di tulis dengan lipstik yang ada di dalam tasnya. apakah laki-laki itu mau memperjuangkan Arumi? atau malah memilih menyerah dan mencari pengantin lain? ikuti terus cerita Arumi.