50 sedikit

"lah pada tidur semua, hhmm sepi donk, ooh ini nasi yang aku minta tadi yaa buseet dah banyak banget dia mau buat aku semakin gendut apa"

omelku dan duduk makan

setelah makan aku mencoba mencari minum yang ternyata gak ikut di bawakak arta, aku yang sudah merasa sangat haus pun terpaksa turun untuk mengambil segelas minuman.

begitu aku meletakkan gelas aku coba berkeliling menutup semua pintu karna aku juga ingin beristirahat alias bocan bobok cantik hehehe.

segera aku naik kembali ke atas dan masuk ke kamar lagi, ternyata mereka semua masih tetap tidur aku ikut naik ke ranjang dan duduk si sebelah Tika dan bersandar ke belakang, karna kantuk belum datang akhirnya aku membaca buku tapi aku merasa bosan tiba tiba mataku teralihkan ke wajah kak arta.

aku tatap wajahnya sudah sangat lama juga aku tak pernah melihat dia tidur di sampingku aku perhatikan matanya yang sipit dengan bulu matanya yang lentik turun ke hidungnya yang mancung lalu aku lihat turun lagi ke bibirnya tipis seksi dan sedikit memerah semua yang sangat aku rindukan terpampang jelas tapi sayang aku tak dapat melakukan apapun aku hanya bisa mengelus dada agar terus bersabar.

"kak"

melambaikan tangangan di depan wajahnya

"tidur beneran kan"

menatap lagi

aku yang saat itu masih menatapnya tiba-tiba menemukan ide gila, aku mengambil lipstik yang berwarna merah dan mengenakannya dengan sangat tebal perlahan aku mendekat dan mencium pipinya sejenak aku berhenti melihatnya lagi ternyata dia tetap tidur aku lanjutkan lagi untuk mencium keningnya, saat itu rasanya aku ingin tertawa sangat geli tapi aku menahan nya agar tidak terbangun, aku bangkit dari dudukku dan mengambil ponsel di meja rias juga menghapus lipstik yang ada di bibirku.

dengan segera aku memfotonya dengan wajah berbekas bibir dengan lipstik yang merah hahaha.

aku yang sudah puas tertawa akhirnya mulai terbaring memejamkan mata untuk tidur.

"aaaakk"

memegang kepala yang terasa sakit

" Apa itu tadi"

kaget

aku yang saat itu baru membuka mata kaget melihat dia tidur satu ranjang denganku.

"ooh iya ini kamarnya dia"

baru ingat

menatapnya yang sedang tidur seperti ini membuat hati tenang ya daripada melihat dia tadi mengomell serem juga kalo dia lagi marah, aku pandangi terus wajahnya.

"aaaakk sakit aaaaaakkkkk kepalaku"

teriak dan memegang kepala

"kamu kenapa kak"

kaget dan panik

" aakkk kepala aku tiba tiba sakit tar"

semakin menjambak

aku yang saat itu mengarahkan pandanganku kepadanya tiba-tiba seperti sesuatu yang melintas di kepalaku aku melihat seorang wanita yang ku peluk dari belakang, aku melihat darah yang begitu banyak dan wanita yang terluka entah siapa itu, semakin aku paksa untuk melihat siapa Aku menjambak rambutku menahan rasa sakitnya, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hangat mendekapku membuatku sedikit karena aku melihat ke arah itu dan ternyata itu tarika entah apa yang mendorong Tapi saat itu aku tahu aku langsung memeluknya.

"kamu gak papa kak"

tenyanya panik

" iya gak papa kok cuman masih sedikit sakit aja"

memegang kepala

aku lihat dia yang menatapku mulai berwajah sedih lalu melepaskan pelukannya melihat punggungnya yang semakin menjauh pergi hatiku terasa sakit tapi begitu aku tahu dia kembali lagi ada rasa lega yang aku rasakan.

"nih di minum kak"

menyodorkan gelas

"terima kasih"

meminum

"tapi maaf itu sisanya aku tadi"

tersenyum lebar

"TARIKAAAA"

melotot

"hahahaha biasa aja kali, aku juga gak lagi sakit menular"

tawaku melihat muka lucunya

"hadeeeh kamu ini, ya udah aku belik ke kamar yaa"

pamitnya

"iya"

singkat

sambil keluar dari kamarnya aku berjalan perlahan memikirkan siapa sekiranya yang ada dalam ingatanku Kenapa ada begitu banyak darah siapa yang tergeletak di bawah lantai saai itu kenapa hanya potongan dari ingatan ituu yang aku lihat.

aku tahu itu adalah bagian Ingatanku yang hilang tapi apa Iya itu tarika kenapa dia terluka.

"aaahh pusing aku"

menjambak rambut

Aku yang merasa panas dan pusing segera masuk ke dalam kamar mandi ingin membasahi diri agar lebih dingin, aku berjalan terus menuju ke kamar mandi begitu aku menyalakan shower aku yang tadi melewati kaca merasa ada yang aneh dan akhirnya berbalik lagi dan.

"TAAARIIIKAAAAA"

teriakku keras saat itu juga

aku yang menatap kaca saat itu sangat kesal melihat dua bekas kecupan di kening dan di pipi dengan lipstik berwarna merah aku mencuci muka dengan sabun menghilangkan bekas lipstik itu.

"awas kamu yaaa tarika!!! "

kesal

aku segera keluar dari kamar mandi dan berniat untuk menghampirinya segera.

begitu aku keluar dari pintu kamar ternyata dia sudah menyandar di situ dengan santainya.

"hahahahahahahaha"

tertawa lepas

"kamu yaaa"

menarik

Aku yang sudah tak tahan dengan tingkah jahil menarik kedua pundaknya mendekat ke arahku aku tak tahu jelas berapa dekat jarak kami tapi yang jelas mata kami bertemu sangat dekat, saat itu dengan berani menantang tatapan tajam mataku sambil tersenyum dia lalu melirik turun dari pandanganku.

saat itu aku yang tak sadar hanya mengenakan handuk segera melepas tanganku dari pundaknya dan mundur ke belakang.

"waauw so seksi hahahaha"

mengejek

"awas kamu yaa, tunggu aja aku selesai mandi yaa aku balas kamu enak aja kamu cium cium aku"

kesal

"lah ogah benget aku nungguin kamu mandi kak hahahah, kalau mau balas enak dong akunya di cium kamu hahaha"

tertawa lagi

aku yang saat itu terdiam sejenak dan berpikir perkataan nya ada benarnya.

"nah sini cium aku kalau memang mau balas kak"

menantang

aku yang sudah sadar pun perlahan mundur menjauh tapi dia malah semakin mendekat bahkan memaksa masuk ke dalam kamar aku yang terus mundur mundur dan mundur akhirnya terpojok di dinding, Dia dengan cepatnya mendekat dan meletakkan kepalanya tepat di dadaku suara jantungku yang tidak bisa di sembunyikan membuat aku sangat malu, mataku terpejam rapat dan tak bisa berkata-kata.

"hahahahahahahahaha"

tawanya keras mengagetkanku kubuka mataku dan aku melihat dia terduduk menahan tawa, membuat aku sangat bingung kenapa dia tertawa sampai seperti itu.

" Ya ampun Kak kamu ini beneran deh cowok apa bukan sih kok pasrah banget hahahahaha"

tertawa lagi

"oooohh jadi kamu mainin aku yaa"

mendekat

"hahaha iya"

berbalik dan pergi

Aku yang merasa tak terima segera menarik tangannya dan langsung membuatnya jatuh ke pelukan aku yang dari tadi menahan diri sekarang sudah tak kuasa menahan perasaan ini.

aku tatap wajahnya yang masih tersenyum langsung tanpa pikir aku mencium bibirnya dengan lembut, saat itu aku sudah tidak merasakan malu atau apapun aku mendorongnya langsung jatuh ke atas ranjang aku yang tahu dia sedikit kaget tapi aku sudah tidak peduli aku lanjutkan aksiku aku menindihnya kembali menciumnya bertubi dengan nafsu.

"kak ahh jang"

dirinya yang mencoba melawan tetap tak ku hiraukan malah perlahan aku mulai turun menyusuri lehernya dia semakin mendorongku kuat

"kak cukup"

teriaknya

aku yang saat itu kaget menatapnya yang ternyata sudah meneteskan air mata segera aku sadar dan berdiri

"maaf tar maaf aku terbawa suasana"

jelasku menjauh

dia yang saat itu hanya diam dan menangis mulai bangkit dari tidurnya dan pergi tanpa sepatah kata pun.

========================

hai all

semoga suka

jangan lupa komentarnya

avataravatar
Next chapter