136 sebelum pulang

walaupun aku pergi meninggalkan mereka tapi cerita mereka tetap berlanjut entahlah aku tak mau mendengar dan tak mau tahu apa yang mereka bahas rasanya aku sudah cukup malu bahkan rasa kehilangan muka di hadapan suamiku sendiri.

setelah cukup merenung duduk disofa aku masuk ke dalam kamar dan kembali mengemasi barang-barangku karena memang nanti malam kami akan langsung pulang ke rumah.

"Ya ampun mereka cerita apaan sih??? kok sampai nggak tahu waktu udah mau adzan maghrib loh"

kataku heran

akhirnya aku pun penasaran dengan yang mereka bahas kali ini jadi setelah merapikan semua aku pun kembali keluar.

"hahahaha"

suara tawa mereka

saat belum sampai saja sudah mendengar tawa mereka yang begitu jelas.

akupun langsung berfikir kalau mereka belum habis habisan menceritakan aku.

"hei udah lah kalian ketawa itu gak sakit apa rahangnya, anak anak ayo mandi udah jam berapa ini"

omelku

"hahahaha sorry yang jadi lupa waktu habisnya lucu banget"

jawab kak Arta segera bangkit dari tempat duduknya

"ayah apa aja yang udah Ayah ceritain ke kak Arta!!"

kataku kesal

"hhhhmmm apa yaaa"

kata ayah dengan tak melihat aku

"hahahaha hahahaha"

semuanya kembali tertawa

"apaan sih!!"

kataku semakin kesal

"haha gak kok yang"

kak Arta mendekat

"awas yaa kamu kak, anak anak ayoo!!"

ajakku

akupun menggandeng kedua anakku dan mengajak mereka segera mandi dan kak Arta pun mengikuti dan belakang.

saat aku sudah di kamar mandi membantu anak anakku mandi kak Arta terlihat aneh dengan memegang celana pendek berkarat di pinggang aku yang dari tadi melihatnya akhirnya bertanya.

"kamu kenapa kak!???"

tanyaku bingung

"hhmmm kamu ingat gak"

"hah!!"

semakin membuat aku bingung

"kalau gini yang"

saat itu kak Arta mengenakan kelana Koloran itu di kepala dan seketika akupun ingat kejadian waktu aku kecil dulu dan aku yang masih di kamar mandipun berteriak dengan kerasnya.

"AYAAAAH!!!! BUNDAAAAAA!!!!"

teriakku

"ada apa!! hah ada apa!!!"

kata mereka mendatangi

saat mereka melihat kak Arta yang seperti orang bodoh itu mereka semua tertawa dengan sangat lepasnya.

"hahahahahahaha"

tawa mereka

Yap aku ingat dulu aku saat kelas 1 smp yang masih tomboy sangat suka bermain dengan anak laki laki di hari itu kami ber 8 orang melakukan permainan nama permainan itu adalah tarik kolor.

permainan itu di main 2 kelompok yg masing masing 4 orang cara mainnya adalah setiap orang hanya menggunakan kaus singlet atau tank top dan kolor lalu saling serang memperebutkan kolor barang siapa yang bisa mendapatkan 2 kolor lawan dan menaruhnya di kepala adalah pemenangnya dan masa itu aku adalah pemain handal yang hampir selalu menang karena terlalu asyik aku lupa jam berapa jadi aku sampai di jemput ayah dan aku rasa ayah melihat semua dan menceritakannya pada kak Arta.

begitu aku keluar dari kamar mandi aku menarik kolor yang ada di kepala kak Arta dan langsung mengejar ayah sumber dari semua keributan ini.

"AYAAAAH!!!!"

teriakku kesal

sambil berlari lari aku menyabetkan Koloran itu pada ayah sangking kesalnya aku dan mereka yang melihat kami akhirnya kembali tertawa.

"ayah ini yaa buka buka aib aja iihh malu tau!!!"

kataku saat berhenti

"hahahaha maaf maaf"

kata ayah terengah-engah

tapi setelah itu aku tersenyum dan memeluk ayah dengan eratnya, karena aku jadi merasa berharga karna ayah selalu ingat semua momen bersamaku.

"terima kasih ayah masih mengingat momen momen tarika dengan baik"

kataku saat memeluknya

"hahahahahaha yaa lumayan lah orang tua ini masih punya memori yang bagus"

ayah mengusap kepalaku

walaupun aku merasa sangat malu tapi aku masih merasa diriku berharga karena baik ayah maupun bunda mengingat betul bagaimana aku dan semoga cerita masa laluku ini bisa membuat anak anakku kelak tertawa sama bahagianya seperti saat ini.

setelah keributan itu kami kembali seperti biasa duduk, nonton, makan dan banyak hal lagi yang kami lakukan bersama.

sampai saat malam tiba seperti yang sudah di rencanakan kami berpamitan pulang karena pagi jadwal penerbangan kami.

"ayah bunda tarika pamit pulang yaa, sehat sehat selama tarika tinggal"

"iya nak"

jawab Bunda

"hati hati yaa sayang"

peluk ayah

"iya yah, fan liat liat ayah bunda yaaa ada apa-apa hubungi kakak terus"

"siap kak!"

"ayah bunda kami berangkat yaa, anak anak salam kakek nenek dulu yaa"

kata kak Arta menyuruh Arfa dan Tika

"dah nenek kami pulang yaa"

kata Arfa Salim

"kakek Tika pulang yaa"

kata Tika memeluk

dan setelah itu kami masuk ke dalam mobil saat itu anak-anak masih terus melambaikan tangan mereka, bahkan sampai mobil menjauh dan tak terlihat lagi.

wajah mereka menjadi sedih dan hanya terdiam saat itu.

"kita gak lama kok sayang"

kataku tapi mereka tetap membisu

kak Arta terus memacu mobilnya dengan cepat stabil karena memang perjalanan malam tak begitu ramai seperti siang hari.

"yang gak singgah makan dulu"

ajak kak Arta

"boleh lah kak, sekalian mengubah suasana hati anak anak"

"ok yang"

kak Arta menepikan mobilnya

kami masuk ke dalam restoran itu dan memesan makanan dan minuman untuk merubah suasana hati kedua anakku itu.

dan syukurnya di tempat ini ada menu kesukaan mereka jadi langsung senang.

setelah beberapa menit kami makan kamipun melanjutkan perjalanan dan setelah ber jam jam di perjalanan akhirnya kamipun sampai di rumah tengah malam, aku dan anak anak langsung pergi ke kamar untuk tidur sedangkan kak Arta masih harus menurunkan barang barang.

"yank!! oo yank!!"

"hhmm"

"barang barang udah selesai di kemas semua"

"hhmmmm"

"bangun dulu yaank"

"apa sih kak"

"barang barang semua udah"

"entah!??"

"yuk kita siapin dulu besok biar tinggal masukin ke mobil"

"hhmm yaa ya sebenar"

dengan mata yang sudah sangat berat akhirnya akupun bangun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu turun ikut bersama kak Arta.

kami mengajak kembali barang-barang yang akan kami bahwa karena besok pagi kami langsung pergi ke bandara ternyata setelah dicek ulang ada beberapa yang belum.

"ok udah semua kan yang"

tanya kak Arta

"udah kak"

masih melihat

"ya udah yuk kita tidur"

kak Arta merangkulku

"hhmmm"

kami pun berjalan bersama menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamar.

saat aku mengganti pakaian dan berbaring di samping kak Arta tiba-tiba aku yang sudah berbaring ingat sesuatu.

"kak pil mabukku!!"

Teriakku

"hah!!!"

kaget

dan saat itu aku pun mulai panik karena memang mabuk perjalanan adalah hal yang sangat sulit untuk aku hilangkan.

"hahahaha yank yank kamu itu loo mabuknya gak ilang ilang"

ejak kan Arta

"iihh kakak"

memukul

"aduh sakit"

"rasain!!!"

kesalku

"udah tenang aja besok masih sempat kok"

memeluk

==============================

gimana cerita mereka nanti setelah di Korea ya

semoga kalian suka

avataravatar
Next chapter