125 sayang

karena keadaan Arfa yang sekarang sudah lebih baik kami pun diizinkan pulang, sesampainya di rumah aku pun langsung mengomel habis-habisan pada kak Arta hal yang sama aku lakukan juga pada Arfa tapi dengan cara halus tentunya.

"abank gimana!?? masih sakit perutnya"

tanyaku

"udah gak Bun"

jawabnya

"hhmm jadi lain kali mau ulangi lagi kaya gini"

kataku mulai

"gak Bun"

"kalau gini lagi gimana Abang!! mau bunda jewer telinganya"

"gak mau Bun, bunda jangan marah"

menunduk

"gimana bunda gak marah sayang, bunda gak mau lihat anak bunda kaya gini"

memeluk

"maaf bunda"

"jangan kaya gini lagi yaa bang"

"iya bunda"

memeluk erat

"Tika juga bunda"

ikut memeluk

"hahahaha Tika juga mau kena marah"

kataku melihatnya

"gak, maunya di peluk bunda"

katanya dan tersenyum

"aku jugaa donk"

kak Arta ikut-ikutan

"ogah kak"

kataku langsung

"yank ih"

manyun dengan wajah yang jelek

"hahahahahahaha"

kami semua pun tertawa

setelah itu ayah, Bunda, papa dan Mama datang untuk melihat keadaan cucu mereka saat itu aku tidak melihat Kitty karena aku yakin dia merasa bersalah, padahal aku tidak akan menyalahkannya aku tahu betul setiap orang punya kondisi kesehatan masing-masing karena pada dasarnya daya tahan tubuh anak kecil lebih rentan daripada orang dewasa terbuktinya Kitty ikut makan tidak apa-apa.

"ma Kitty gak ikut"

tanyaku

"ikut kok tapi dia di mobil"

jawab mama

"dia gak enak sama kamu makanya dia nggak masuk"

"laaah apanya si Kitty ini"

"biasa lah tar"

"ok, ya udah tarika panggil yaa"

"iya"

aku pun segera keluar kamar dan menuju ke luar rumah mencari mobil mama dan papa dan mengajak Kitty masuk.

saat aku melihat ke dalam mobil Kitty sedang memainkan ponselnya akupun mengetuk jendela mobil.

"Kitty"

panggilku

"iya"

jawabnya tanpa melihat

"ayo masuk, kenapa di mobil aja"

ajakku

"aku gak mau nanti kakak marahin aku"

jawabnya

"ya ampun anak ini ya, gak sayang"

"bohong"

"sumpah deh kakak nggak bakal marahin kamu, ayo keluar"

ajakku

"aku takut"

akhirnya dia melihat ke arahku

"muka kakak kan enggak nyeremin sih, kakak juga nggak makan orang"

kataku bercanda

"ya gak memegang kak"

"lah terus apa yang di takuti"

"hhmm ok, Kitty keluar"

begitu Kitty keluar dari mobil aku pun langsung menyambutnya dengan pelukan hangat bukan dengan omelan ataupun semacamnya aku tidak ingin menekannya sama sekali karena memang mungkin ini sudah cobaannya dan lagi pula sekarang Arfa sudah baik-baik saja ya kan untuk apalagi dipermasalahkan sekarang hanya tinggal tidak mengulanginya saja.

setelah hari itu aku jadi lebih sering membuat jajanan di rumah seperti membuat nugget, ice krim atau cemilan cemilan lain yang disukai anak-anak agar mereka tidak jajan sembarangan di luar terutama untuk si Abang.

tentu saja semua bisa menikmati walaupun hanya sekali makan karena memang setiap yang aku masak selalu habis dan disukai banyak orang.

"yank besok buat apa lagi"

tanya kak Arta

"buat apa!??"

tanya balik

"itu loo hehehe"

memberi kode

"hmmm dasar, aku tuh buatnya untuk anak-anak bukan buatin kamu kak, ini nggak lebih banyak lagi ayahnya yang makan daripada anaknya"

"hehehe enak si"

"hhhhmmm"

"buat nugget lagi ya yang"

"bahannya lagi nggak ada"

"aku yang beliin deh yank sekarang aku ke supermarket ya besok buatnya"

katanya dengan semangat

"terserah kamu deh kak"

mengalah

"hehehe ya udah catatin aja semua bahannya yang biar aku beliin"

"hhmm"

aku pun segera bangkit dari tempat dudukku mencari sebuah kertas dan pensil untuk mencatat semua bahan-bahan yang akan dibeli kak Arta.

setelah aku selesai mencatatkan semua bahan dia pun segera mengambil kunci dan pergi ke supermarket.

tak butuh waktu lama kak Arta pun kembali dengan semua belanjaan sudah berada di kantong plastik, aku pun menerima kantong plastik itu dan membuka langsung mempersiapkan untuk besok aku mau masak nugget.

keesokan harinya seperti biasa setelah aku melakukan pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak di waktu senggang ku sekarang aku akan membuat nugget wortel kesukaan anak-anakku dan juga kak Arta

bahan:

ayam 500 gram

1 buah wortel

1 buah bawang bombay

3 siung bawang putih

4 butir telur (2 untuk perekat saat menggoreng)

2 sendok makan tepung jagung atau maizena

3 sampai 4 sendok tepung panir untuk di haluskan (beli satu bungkus tepung panir sisanya untuk membalur saat menggoreng)

2 sendok makan mentega

garam secukupnya

lada secukupnya

susu cair full cream 250 ml

cara membuatnya cukup mudah karena hanya tinggal menyatukan semuanya

pertama masukkan daging yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam blender atau alat penggiling daging

parut 1 wortel dan masukkan ke blender

bawang bombay dan bawang putih yang sudah dipotong-potong juga dimasukkan

tambahkan 2 butir telur setelah itu tambahkan tepung jagung

masukkan tepung panir 3-4 sendok lalu tambahkan mentega beri lada dan garam secukupnya blender hingga halus dengan cara menambahkan susu cair sedikit demi sedikit

setelah tekstur mengental dan halus pindahkan adonan nugget yang masih mentah ke dalam sebuah loyang dan kukus selama 45 menit sampai 1 jam

setelah adonan sudah matang dinginkan potong sesuai selera dan baluri dengan telur tepung dan panir.

oh iya kalau kalian suka pakai daun sop boleh loo ditambahin daun sop tapi aku sih nggak suka hehehe.

nah tinggal di goreng deh

nugget sangat enak disajikan saat hangat-hangat dengan mayones dan juga sambal pedas ABC atau kalau buat kalian yang gak suka pedas boleh campur sedikit sambal tomat biar ada rasa asem dan manisnya.

seperti biasa setelah aku memasak aku selalu membersihkan dapur dari mencuci piring aku pun beristirahat tapi karena aku selesai membuat nugget aku menempati pada sebuah wadah kecil dan mengantarkan kepada Bunda untuk di goreng nanti.

"assalamualaikum bunda, ini tarika tadi buat nugget jadi tinggal digoreng aja nanti sebelum buka"

"ok terima kasih"

"iya sama-sama Bunda"

saat aku berbalik ingin pulang tiba-tiba bunda mengatakan sesuatu soal adikku fandri, Bunda mengatakan kalau dia akhir-akhir ini sulit untuk dihubungi dan juga jarang menghubungi ayah dan bunda tidak seperti hari-hari biasanya, tentu saja itu membuatnya khawatir.

"ya udah nanti kalau ada waktu tarika sempetin deh buat liat dia di kosan"

kata aku berusaha menenangkan Bunda

"ya udah tar, terima kasih ya"

"apalah Bunda ini kayak sama siapa aja lah"

menepuk pundaknya pelan

"hehehe"

"ya udah kalau gitu Bun tarika balik ya takut nanti Arfa dan Tika bangun"

kataku pamit

akupun kembali ke rumah dan langsung mengganti pakaian lalu pergi ke kamar anak-anak, di dalam kamar aku terus mengambil ponselku untuk mencoba menghubungi fandry dan ternyata yang dikatakan bunda benar, saat pertama aku menelponnya memang masuk tapi panggilanku tidak dijawab di panggilan kedua panggilanku malah direject semakin membuatku khawatir aku pun mencoba untuk menelponnya sekali lagi tapi di panggilan ketiga aku ini malah nomornya sudah tidak aktif.

"ada apa sebenarnya"

kataku penasaran

karena aku tahu betul bagaimana adik laki-laki ku ini sesibuk apapun dia, dia tidak pernah untuk menghiraukan apalagi sampai tidak menjawab telepon dari aku apalagi Bunda, firasatku mengatakan kalau dia sedang mempunyai masalah yang membuatnya jadi seperti ini, karena cukup pusing memikirkan adik laki-lakiku ini aku pun memutuskan untuk tidur sejenak bersama anak-anakku.

"bunda bunda bangun"

"hhmmmm"

mengucek mata

"tika lapar bunda mau makan"

"hhmm iya iya"

duduk

aku pun melihat ke jam dinding yang ternyata sudah jam 3 aku pun langsung mengajak kedua anakku turun untuk makan.

setelah aku mengambilkan mereka makan aku meninggalkan mereka dan pergi menggoreng nugget yang sudah aku buat tadi, sambil menunggu mereka makan nugget yang sudah aku goreng aku diinginkan agar tidak terlalu panas saat mereka memakannya.

Ting tong ting tong

"siapa yaa"

tanya aku saat mendengar bel

aku pun meninggalkan kedua anakku yang sedang makan dan membukakan pintu lalu melihat siapa yang ada di luar saat itu.

sampai di pintu aku melihat dari jendela sesosok laki-laki yang membelakangi.

"siapa sih!??"

masih bertanya-tanya

"KAMUU!!"

kaget

==================================

siapa ya!??

pada penasaran

ayo ikutin terus ceritanya

semoga kalian suka sama cerita kali ini ya

resep nugget nya bisa dicoba loh aku biasa buat untuk adik aku kalau misalnya dia susah makan sayur atau daging insyaallah anti gagal

hehehe

jangan lupa tulis ulasan kasih bintang dan juga komen

terima kasih

😘😘😘😘😘😘😘☺️

avataravatar
Next chapter