52 rindu

"kak arta"

memeluk

"tarika"

menatap

"kak arta"

menatap

"tarika"

mendekat

"kaak"

mendekat

"lebay banget"

lewat

"MAMA!! "

teriak kami kompak karna kaget

kami yang telah hanyut ke dunia kami sendiri segera sadar kalau mama baru saja lewat dan melihat aksi kami Oh Tuhan itu sangat memalukan.

"bunda udah lama dateng"

tanyaku

"udah, dari kalian lari larian ala india gitu"

melirik

"hahahaha yaa gak gitu juga kali mah"

tawa kak arta

"lah kalian apaan lagi begituan? heran mama"

menggeleng

"ma kak arta udah ingat tarika lagi"

serius

"HAH APA!! beneran"

kaget

"heem mah"

kami berdua mengangguk

" syukur alhamdulillah kalau gitu lah nak, ngomong ngomong Mana cucu Mama ini"

mencari

" astaghfirullahaladzim iya yaa"

kaget dan segera berdiri

" gimana sih kalian ini giliran yang satu ingatannya balik ini ingatan yang satu lagi hilang, lupa punya anak hadeeeh"

menepuk kening

"hahahaha yaa gak lah maah, mama udah makan"

tanyaku

"udah ar, uluuh uluh cucuku sayank bangun bobok iya naak"

menggendong Tika

"alah mama ke sini jumpain cucu cucunya aja tuuh"

melirik

"kalau memang iya kenapa!! ya wajar namanya neneknya kangen ya nggak mungkin kan Mama kangen sama kamu yang udah besar sudah punya istri sudah punya anak hhmmm, apa kamu ngiri juga minta digendong badan kamu aja udah lebih besar dari mama"

omelnya

"hahahahahahahaha kasihan kamu kak kasihan"

ejekku

"terus ajaa gituu ejekin aku nanty malam gak usah tidur bareng"

ngambek

"ooohh gitu ok ok, aku udah terbiasa kok tidur sendiri tanpa kamu"

jawabku

"eeh eh eh gak kok sayank bercanda aja kok Maaf ya maaf hehehe"

betbalik dan cengengesan

" ogah aku kak"

buang muka

"rasain hahahaha"

tawa mama

"yaank ih sayaank"

merayu

"ogak yaa ogah"

menjauh menggendong Arfa

"hahahahahahahaha rasain rasain emang enak"

ejek mama lagi

"iih mama jahat banget deeh"

manyun

setelah pembicaraan Kami selesai mama pun pamit pulang Karena papa sudah menunggu di rumah, Mama berpesan untuk besok datang ke rumah karena Papa Mama begitu juga Kitty sangat rindu dengan Arfa dan Tika aku pun langsung mengiyakan.

kami mengantar mama sampai masuk ke mobil barulah kami masuk ke dalam rumah.

karena hari sudah sore aku pun Berencana untuk mandi bersama Alfa dan Tika.

"ikut yank"

genitnya

"ogaah"

pergi

"SAYAAANK"

teriak

aku yang geli melihat tingkahnya yang sudah kembali seperti semula manja dan aneh aneh luar binasa, setiba aku di kamar segera aku membuka baju Arfa dan Tika kalau masuk ke kamar mandi.

saat aku sedang memandikan mereka tiba-tiba kak Arta masuk dengan senyumnya yang aneh dan mendekatiku.

" yank mandi bareng ya"

mengedipkan mata

" Apaan sih kamu kak tadi aja sok sok gak gak ah"

menggeleng

"yank pengen"

pasang muka sok imut

"ya ampun kak amit amit deeh jijik aku liatnya hahaha"

tawaku geli

" Ya ampun Yang kamu nggak kasihan apa lihat aku coba ingat-ingat lagi deh kapan terakhir kita main aak uuk nya"

omelnya

" ih berisik banget deh kamu udah sana mereka juga nanti kalo gak fokus mereka ke minum air loo kak"

lirikku

"yaaank"

memohon

"gak"

cuek

"sayaaank"

merengek

"iya iya aah tapi dengan satu syarat"

senyum lebar

"hhmm jangan minta yang aneh aneh laah yang"

menatap

"hahahaha gak sayank aku gak"

tertawa jahat

"baah ketawa nya itu"

menaikkan bibir

"hahahaha kamu harus tidurkan mereka setelah ini kalo mereka gak tidur jangan harap aku mau"

tawaku lagi

"yaaah yaank susah amat kok kamu tega siih gak liat punya aku udah berdiri liatin kamu basah menggoda gitu"

mengelus elus yang sudah bangun

"hahahaha siapa suruh dia bangun, aku gak ada suruh tuuh"

tertawa dan segera berdiri mengangkat Arfa lalu Tika ber gantian

"Yaaaank"

rengeknya lagi

" T I T I K"

menatap serius

dia yang saat itu menggaruk-garuk kepalanya ikut keluar bersama kami dari kamar mandi dengan mengenakan handuk, aku yang hanya bisa tersenyum senyum geli dengan tingkahnya saat ini dengan menggodanya baju kaosku yang berwarna putih basah yang memperlihatkan bayang-bayang sengaja aku tonjok-tonjokan ke depan aku meliriknya yang begitu memperhatikanku aku membelakanginya rasanya aku ingin tertawa dengan lepasnya tapi sengaja aku tahan tiba-tiba.

"aaaahh aku udah gaak tahaaaaan"

teriaknya dan mendorongku ke lantai dan mulai men cumbuku dengan ganasnya

"kak anak anak kak"

tolakku

"aah biar aja"

cueknya

saat aku tersenyum dan mulai membiarkannya bebas tiba-tiba Arfa dan Tika menangis dengan keras membuat kak arta menghentikan aksinya.

aku yang hanya tertawa melihatnya begitu kesal karena nafsunya tergantung-gantung.

aku yang mulai kasihan padanya segera mengangkat kedua anaknya ke dalam box bayi dan menidurkan mereka. untung Tika saat itu memang sedang mengantuk karena tidurnya tadi tidak pulas dan malah Arfa yang masih sibuk bermain di sampingnya.

" Ayo dong tidur nak kamu enggak kasihan sama ayah kamu ini nak"

mencoba membujuk Arfa untuk tidur

" Iya si Ayah mulai gila hahahahah"

ejekku

"Yaank ih"

tatapnya lagi

" Ya udah sana turun gih Buatin susu mana tahu kalau nanti dia kenyang dia tidur"

suruhku

dia yang saat itu sedang bersemangat langsung berlari dan membuatkan susu aku terus mengayun sambil bernyanyi nyanyi lagu kesukaan mereka dan saat aku mengambil ponselku sebentar ternyata Arfa sudah tidur dan aku kembali tersenyum dibuatnya karena kak arta yank di bawah jelas akan sangat kesal nantinya.

aku yang masih tersenyum-senyum sendiri dengan gaya menggoda bersandar di dinding menunggunya datang dan begitu dia membuka pintu aku langsung tersenyum penuh makna.

"loh yank kok udah tidur"

bingungnya

aku yang hanya diam saat itu memberikan panggilan dengan bahasa tubuh dia yang mengerti mendekat dan langsung menggendongku masuk ke dalam kamar mandi.

dia yang sudah tak bisa menahan diri langsung melepas semua yang melekat di tubuh mulai mencium bibir dengan sangat panas lalu turun dan menghisap.

"eeh gak boleeh iih punya Tika dan Arfa kak"

dorongku

" Siapa yang bilang punya mereka ini punya aku tahu mereka cuman pinjam kan aku duluan yang pertama ngerasain walaupun waktu pertama belum ada susu nya"

jelasnya

"kaak iihh, nakal deeh"

ku tarik kupingnya tapi dia tetap tak menghiraukan diriku dan melanjutkan aksinya

setelah puas mempermainkan diriku dia mengangkatku ke dalam bak mandi yang sudah penuh dengan air karena lupa dimatikan.

perlahan tapi pasti masuk dan masuk semakin dalam "aaahhhhh"

rasa yang sudah begitu lama dirindukan akhirnya kembali aku merasakan nikmat dan berdenyut denyut di bawah.

"rindunyaa yank, uuuuhh baru 1 bulan aja gini sempitnya aahhh"

pujinya dan mulai memaju mundurkan

aku yang saat itu tiba-tiba menjadi malu langsung menutup muka ku yang aku rasa mulai memerah, dia yang sadar akan itu membuka tangan yang menutupi wajah lalu mengecup pipiku dengan mesra dan mulai dengan aksinya membuat aku berasa sedang terbang entah kemana mana.

detak jantung yang sudah tidak karu-karuan nafas yang sudah terpotong-potong keringat dan air yang sudah bercampur tidak membuat untuk kami berhenti dengan kegilaan kami untuk mencapai puncak pelabuhan kenikmatan dan melepas rindu yang telah lama tertunda.

setelah kami lelah dan lemas kami saling menatap lalu kami tertawa bersama.

"aku sayank kamu tar sayangat sayank"

senyumnya

"aku juga kak"

merebahkan kepala ke dadanya

di kecupnya keningku lembut.

=========================

semoga suka

jangan lupa kasih bintang dan komen

😁😁😁😁😁😁

avataravatar
Next chapter