11 perubahan

selain sibuk bekerja sekarang aku juga ikut sibuk mengurus anak yang walaupun Bukan anakku sendiri, dengan kehadirannya membawa banyak perubahan dalam hidup kami.

biasanya rumah kami yang sepi sekarang sudah sering mendengar tangisan tawa juga ocehan ocehan nya.

ya walau sekarang sudah tak lagi sering bangun malam karna ada buk inah yang sudah menjaga dia, dan karna ada bun inah juga aku jadi punya waktu bersama kak arta.

tingkah anak kecil itu memang menggemaskan dari dia mengoceh yang padahal tidak dimengerti juga apa maksudnya senang aja gitu di hati.

gigi-giginya yang lucu yang mulai berbaris apalagi saat dia tersenyum memang malaikat kecil tanpa dosa itu sangat enak dipandang.

tak terasa sudah hampir 1 bulan kami bersama harini di sini, dan sudah banyak hal yang aku tahu dan aku perhatikan dan aku tanya-tanya juga ke Bu Ina hehehehe

aku diajarkan banyak hal oleh buk inah cara merawat, memandikan, memberi makan, membuat makanannya juga gak asal looh, bahkan menggendong dan menidurkan juga ada caranya aaduuh mumet aku haha.

aku dan kak Arta juga semakin sibuk bekerja bahkan sudah tak serutin bermalam wajib di ranjang, yaa mungkin sama sama lelah ya kan biasa juga.

malah ada kata orang bilang nanti kalau terlalu sering Jadinya bosen kalau Kami ini cih menjalannya gimana adanya aja.

hari ini yah saat ini sudah malam jam 09.00 malam tapi ke Artha belum pulang juga tidak ada kabar, jadi aku coba menunggunya pulang mana tahu memang sedang ada keadaan darurat yang tidak bisa diganggu, aku menunggunya sambil berbaring di sofa memainkan ponselku Tapi entah mengapa aku mulai mengantuk lalu mulai memejamkan mata dan tertidur.

ting toong tingg tong

saat aku mendengar suara bel aku kaget dan segera berdiri aku buka pintu yaa itu memang kak arta dia baru pulang selarut ini jam 11 malam lewat.

dan aku melihat di baju putihnya ada terkena noda darah yang cukup banyak.

" Maaf ya Sayang aku pulang selarut Ini dan buat kamu masih nungguin"

wajahnya yang lelah menatapku

" Iya nggak papa sayang, kenapa kak?? apa lagi ada pasien gawat darurat ya"

menyambutnya masuk

"iya sayank, aku capek banget yank dari tadi masuk ruang oprasi berkali kali hah"

"yaa nama kalau orang sakit gx ada yang tahu kan yank, ya udah yuk istirahat ke kamar "

kami pun segera ke kamar

saat di kamar dia yang sudah terlihat sangat lelah dan mengantuk itu, jadi aku membantunya membuka baju dan menyuruhnya mandi, tapi dianya menolak. karena sudah terlalu lemas, jadi aku yang memaksanya dan mengajaknya ikut ke kamar mandi dan memandikannya seperti anak kecil.

aku siram sekujur tubuhnya dengan air dan mulai menyampoinya lalu mengusapkan sabun ke semua bagian sampai di leher dan tangannya ada sedikit noda darah, aku lanjut bersihkan semua semua sampai selesai.

dia pun semakin manja yang minta di pijat lah di usap kelapanya lah.

saat aku mulai mengusap kepalanya yang basah perlahan lembut sampai hampir kering baru dia memakai baju tidur tah hanya itu dia saat sudah berbaring di ranjangpun memintaku untuk membelai rambutnya, ya ampun dia semakin lama semakin terpejam dan tidur.

aku menatapnya yang sudah lelap itu aku kecup bibirnya yang tipia dan sexy itu dengan lembutnya agar dia tak terbangun

"selamat sayang kamu sudah jadi seorang dokter yang hebat dan mendapat penghrgaan di hari ini, aku sayank kamu kak banget"

aku pun berbaring di dekatnya dan mulai tidur.

Sudah beberapa hari ini aku kurang sehat Kepalaku pusing dan agak demam aku juga tidak bernafsu makan, Tapi walau begitu aku tetap kerja karena aku bekerja di rumah kan sambil sesekali bermain dengan harini dan buk inah.

kak arta juga lebih sering pulang larut malah membuarku tidur lebih lama.

sebenarnya dia marah padaku begitu tau aku sakit seperti ini.

hari ini setelah semua pekerjaanku selesai aku pun ber istirahat di kamar tiba tiba buk inah mengetuk pintuku.

"kenapa buk"

tanyaku

"itu ada tamu loo yang cari nak tari dan nak arta"

jelasnya

"ada perlu apa yaa kira kira bu"

aku pun yang masih merasa pusing turun menyambut mereka dan sudab duduk

"maaf bapak dan ini siapa ya, dan ada perlu apa"

tanyaku pada mereka

"buk maaf sebelumnya mengganggu waktu istirahatnya"

jawab salah seorang

"ooh ya gak papa kok pak"

"kedatangan kami ke sini ingin menjemput nirmala anak dari adik saya yang kalo gak salah 1 bulan lalu mengalami kecelakaan buk"

bagai tersambar petir hatiku hatiku sangat sakit aku tak menyangka hari ini datang begitu cepat kebahagiaan kecilku harini eeh bukan nirmala namanya sebenarnya akan segera pergi.

"buk kamu gak papa"

tanyanya buk inah

"aah maaf, iya saya gak papa, hhmm sebelum nirmala di bawa boleh saya pangmu sebentar"

mohonku

"ooh yaa boleh buk"

setuju

"maaf yaa sebentar saja, siniin buk saya pangku, hai sayaank nama kamu nirmala too hahaha maaf yaa tante tarika ganti namanya yaa cantik, tante sedih loo sayank kamu mau pulang tapi gimana pun terima kasih ya sayang udah mau di rawat sama tante tarika 1 bulan ini, makasih buat rumah inii jadi rame yaa karna kamu tante ini belajar banyak hal, kamu baik baik di sana yaa sayank dan kapan kapan main ke sini yaa"

aku yang sudah tak tau lagi hanya bisa menangis sambil tersenyum yaa sudah banyak yang kami lakukan ya sudah banyak sampai kalau mengingatnya membuat sakit kalau tau dia akan pergi dn tak di sini lagi.

"buk ini ada pemberian dari adik saya ke ibuk sebagai tanda terima kasih mereka telah mau menolong dan juga merawat merawat Nirmala"

memberi sebuah kertas ber map

" maaf ini apa ya"

bingung

" ini adalah berupa bentuk saham tepatnya setengah saham dari kepemilikan Ayah Nirmala yang sudah tiada yang diberikan oleh ibu nirmala langsung ketika kami menemuinya di rumah sakit"

jelasnya soal isi kertas yang di meja itu

" Oh nggak apa-apa kami menolongnya pun dengan ikhlas tidak mengharap balasan ini saya rasa ini tidak perlu"

aku menolak"

" ini sudah pesan beliau, jadi saya harap Ibu bisa menerimanya bahkan mamanya Nirmala berpesan dia akan merasa dosa seumur hidup kalau sampai ini ditolak"

menyampaikan pesan dari ibunya nirmala

" Tapi menurut saya ini sudah berlebihan dan saya pun tidak pantas menerimanya"

menolak halus

" bagaimanapun ini sebuah pemberian Bu dan ini tidak boleh ditolak"

memaksa

" Ya ampun padahal tidak harus seperti ini tapi ya sudah iya iya saya terima, maksa bener"

kataku akhirnya

" hahahahaha ibuk ini loo, tapi yaa mohon tanda tangan di sini Bu sebagai tanda terimanya dan saya sekali lagi berterima kasih bahwasanya ibu dan suami Ibu telah membantu adik saya dan juga mau merawat anak mereka"

" Iya Pak sama-sama itu harus wajarnya saja kok sesama kita saling membantu kan"

Setelah semua pembicaraan selesai Mereka pun akhirnya berpamitan pulang dengan membawa Nirmala bersama mereka aku yang masih diam menatap kepergian mereka mulai meneteskan air mata kembali.

aku pun kembali masuk ke kamar berbaring menatap langit-langit.

" jadi terasa sepi lagi ya"

ucapku dan air mataku mulai mengalir lagi Bagaimana tidak aku akan sangat rindu tangan kecilnya yang menggandeng tanganku saat berjalan, aku akan sangat rindu dengan ocehannya aku tak mengerti tapi sangat menggemaskan, aku akan sangat rindu dengan suara tawanya yang selalu membuat Lelah ku hilang saat bersamanya.

aku akan sangat rindu dengan tubuh kecilnya yang begitu pas dalam pelukan.

terima kasih ih udah pernah hadir walaupun tak lama, terima kasih telah ajarkan aku caranya menjadi seorang ibu walaupun sebentar saja, Terimakasih telah mengajarkan aku cinta dan kasih sayang seorang ibu ke anaknya.

kembali aku menangis lagi sampai lelah dan terlelap.

"sayank udah sore loo gak mandi"

suara hangat itu membangunkan tidur segera aku bangkit dan berlari memeluknya

" kamu kenapa sayank"

panik

"harini yaank eeh bukan nirmala, dia udah di jemput yaank aku sedih banget yank"

tangisku lagi

"looh kok aku gak di kasih tau aku sih yaang"

kaget

"aku terlalu Terpukul tadi dan lupa untuk kasih tahu kamu"

masih tersedu sedu

" ya udah nanti kita main ke rumah dia ya jengukin dia dan mamanya gaa sayank"

sedikit menghibur

" tapi aku juga lupa minta alamatnya Kak gimana ini"

makin menangis

"waduuuhh gimana ya yank aku pun gak tau"

setelah aku tenang dan berhenti menangis aku pun bercerita tentang saham yang mereka berikan kepada kami setelah dilihat-lihat ternyata ada alamat yang tertera di sana Jadi kami pun tahu di mana tempatnya walau di luar kota tepatnya.

==================

semoga suka

avataravatar
Next chapter