122 malam mesra

begitu ingin turun bersama yang lain kak arta dari belakang menggandeng tanganku dan akhirnya kami pun turun bersama.

"iih lama kali kamu Ar, kelonan dulu apa"

kata balri kesal

"hahahahaha kamu ini"

"jadi Mabar gak"

"jadi jadi"

jawabnya

akupun duduk melihat mereka yang sudah bersiap-siap dengan menggunakan handset di telinga mereka, sambil menunggu Ayu Naza dan Yulia aku duduk di tepi sofa tepat di samping kak Arta melihat dia bermain.

"kak siniin lagi aku mau liat"

kataku menggeser ponselnya

tapi saat itu aku malah ditarik oleh kak arta dan akhirnya duduk di atas pangkuannya.

"kakak ih!!"

kataku kaget

"mending duduk nya di sini sayang"

katanya

yang aku rasakan jantungku berdebar apalagi dengan hembusan nafasnya yang terasa di tengkuk sampai telingaku ditambah lagi aku harus malu dengan diliatin teman-teman Mabar kak Arta.

"yaah ini mau Mabar atau mu mesra kemesraan"

lirik balri

"iya nih Arta mengundang iri aja"

sambung Mahda

mendengar protes protes mereka aku dan kak arta saling menatap dan mengerti seolah sudah telepati dan dengan kompak mengatakan

"bodo amat hahahahaha"

kompak kami dan tertawa

"dasar pasangan gila"

kata Mahyuda nyambung

"eh kalian itu jangan selepeh sama istriku ini gini-gini di jago juga lo main pubg"

kata kak Arta

"ah yang bener"

kata Mahda tak percaya

"Halah paling kill satu mati dia hahahaha"

ejek balri

"hahahahaha"

mereka tertawa

aku yang masih berada di pangkuan ke arta saat itu merasa kesal aku ambil alih ponsel kak Arta dan bilang ke mereka.

"ok aku kasih lihat kalian ya!! aku yang main!! kalo aja salah satu dari kalian yang tertawa ini nanti minta aku untuk tolong waktu kalian sekarat awas"

kataku kesal

"hahahaha iya iya kita lihat aja"

jawaban balri sepele

"iihh!!"

geramku

"sabar sayang kita cuman perlu tunjukin ke mereka aja mereka nggak bakal percaya kalau belum lihat dan kalaupun nanti mereka lihat pasti mereka malu"

bisik kak Arta di telingaku

saat semua mulai kami turun di shootting range aku yang sudah tahu tempat tersembunyi alias lorong yang berada di pubg mobile segera menandai dan langsung mengarahkan parasut ku turun ke sana.

begitu ke Artha melihatku dia pun tersenyum dan mengusap kepalaku.

"mantap sayang"

katanya saat itu

aku hanya tersenyum dan kembali fokus sambil mencari senjata.

aku mengambil perban, minuman, helm, tas, dan juga baju anti peluru.

untuk pertama aku hanya menemukan senjata uzi dan pistol itu lumayan daripada tidak sama sekali.

karena aku menggunakan satu headset aku bisa mendengar langkah kaki dengan jelas jadi saat itu walaupun pada layar di ponselku tidak terlihat ada tanda-tanda musuh datang aku mendengar ada langkah kaki yang mendekat, jadi aku menunggu dan waspada dan ternyata benar tak lama musuh datang dan aku segera menembaknya.

"yes kill, eeh dia punya M416"

kataku senang

"eeh dia kayanya bukan pemula deh dia tau senjata bagus"

bisik Mahyuda

aku yang tahu dia sedang membicarakan aku langsung melirik dan menjulurkan lidah mengejek mereka dan mereka langsung saja mereka dengan membuang muka.

yang aku lakukan barusan membuat kak arta tertawa dan mencubit pipiku dengan gemasnya.

"sakit kak"

kataku manja

emuah

Karta mencium pipiku

aku kembali melirik mereka yang di sebelah yang seperti dengan gaya ingin muntah melihat Kami tadi ya

"bodo amat"

kataku dalam hati

telah merasa semua yang aku butuhkan telah dapat aku keluar dan mulai mengikuti pergerakan mereka.

walaupun aku di bagian paling belakang tapi menurutku tidak masalah karena aku sudah memiliki peluru yang banyak dan juga senjata yang bagus.

saat kami masih saling berlarian tiba-tiba terdengar suara tembakan yang ternyata berada di depan aku pun langsung berlari dan sambil mengawasi ke sekeliling.

"nah ketemu! 1 orang di pohon arah 120 dan satu lagi nggak jauh dari situ di batu"

kataku masih berlari

"tembak tembak"

kata balri yg ada di depan

"parah sakit kali tembakannya"

kata Mahda yg masih isi darah

"yang coba lempar granat deh"

kata kak Arta

"aku gak tau cara lemparnya"

kataku

"sama kok caranya kayak lempar apel waktu pertama main"

kata kak Arta

"hhmm ok"

aku pun segera membuka tombol ransel dan mencari dimana granat saat itu aku sudah mengklik dan tinggal mengarahkan dan apapun membantu aku mengarahkannya.

bum!!

"tembak terus itu temennya lagi sekarat itu"

kataku masih berlari

akhirnya aku yang sudah sampai di barisan depan mulai-mulai melihat ke sekeliling di manakah silawan sampai terlihat walaupun hanya sedikit aku mulai mendekat dan menembaki nya sampai kill.

"yes!!"

kataku bangga

saat itu mereka yang tadi mengejekku pun sadar kalau aku bukan hanya orang yang sedang mencoba coba.

"apa liat liat, berusaha aja lah kalian biar nggak sekarat"

kataku sambil melirik tajam kearah mereka

"hahahahahaha mampus lah kalian nyonya Arta sudah marah"

kata kak Arta tertawa

kami pun kembali melakukan pergerakan dengan sambil berlari lurus aku mengawasi kesekeliling takut kalau ada musuh yang tiba-tiba datang.

saat kami tiba di rozhok setelah berlarian jauh akhirnya kami memilih untuk berhenti di salah satu rumah.

sambil mencari-cari Aku berusaha mengambil perban, minuman, darah sebanyak-banyaknya karena takut kalau misal zona mendekat dan kami sedang menghadapi musuh dan tidak berlari aku bisa bertahan lebih lama.

"eh eh itu tuh ada mobil mendekat"

kata Mahda

aku ya dengan cepat langsung mendekat ke Mahda dan melihat langsung keluar akan bisa aku ke mobil yang terus berjalan lurus itu akupun menembaki nya dan syukur saat itu langsung kill.

"parah"

kata Mahda kaget

"yaah bukan kaleng-kaleng ini"

kata kak Arta memelukku

saat kami mulai turun dan mendekati mobil itu ternyata ada temannya yang sudah menunggu dan juga siap-siap menembaki kami.

"aih ada dua rupanya"

kaget Mahyuda yang terkena tembakan.

untuk sementara kami pun sembunyi di pagar dekat mobil itu sambil tetap merunduk dan mengawasi aku kembali meminum minuman penambah energi iya kali ya gak paham juga hahahahaha

"eh tar kamu ngapain di situ"

tanya Naza yang baru datang

"main lah"

jawabku tanpa melihat

"hahahaha emang bisa"

"waah jangan slepe lah bukan kaleng-kaleng nih hahahah"

kataku tertawa

"nah nah tuh dia tuh keliatan kan"

kataku langsung menembakinya

"bahaya istrimu ini Ar"

kata Mahda menggelengkan kepalanya

"hahahahaha istriku gitu loh apa sih yang nggak dia bisa"

kata kak Arta

"hhhhmmm"

kata mereka kesal

"satu yang nggak aku bisa Kak"

kata ku menjawab kak Arta

"apa sayang"

tanya kak Arta

"hidup tanpa kamu di sisiku"

kataku dan tersenyum

"ihh najis aku liat pasangan ini sumpah"

kata balri baper

"hahahahahahaha"

aku dan kak arta pun tertawa

sampai tak lama setelah itu Yulia dan Ayu akhirnya datang, mereka yang melihat aku berada di pangkuan Arta menanyakan hal yang sama dengan naza tadi, sampai bukan aku yang bosan dengan pertanyaan itu malah Balri yang jawab karena kesal.

"dia main loo yank, udah kamu sini deh bantuin aku, bantu doa pun jadilah"

katanya menarik Yulia

"hahahahaha kayaknya ada yang ngiri ni dengan kemesraan kita"

kataku melirik

"ihh siapa yaa yank"

lanjut kak arta mengerti maksudku

"hahaha hahaha"

aku dan kak arta pun kembali tertawa bersama

kembali fokus pada pubg sekarang aku tidak di posisi belakang melainkan di posisi tengah.

masih sering berpindah-pindah lokasi karena selain zoni yang terus berjalan juga musuh yang mulai semakin berkurang.

"wiihh udah kill 5 ya yank"

kata kak Arta

"iya lah enggak papa jelek yang penting sombong"

kataku keras

"sumpah ya betek banget aku"

"aku denger loo bal hahaha"

kataku dan tertawa

tak jauh dari kami terdengar suara tembakan kami mendekat sumber dengan mulai berlari dan setelah mendekat lalu tiarap.

aku coba mengawasi dengan teropong yang ada di senjata membuat jarak semakin dekat dan semakin jelas saat itu aku menemukan salah seorang yang sedang menembaki sesuatu yang belum terlihat olehku.

jadi aku mulai mengeker nya dan menembaki nya.

"nah nah tuh kan datang musuhnya"

kataku masih mengeker

walaupun sedikit kesusahan karena musuh yang ada di depan sedang berlari tapi begitu dia berhenti aku langsung menembaki nya.

"begitu dua orang kill aku lihat teman satu tim ku nomor 2 dan nomor 3 mendekat pada kotak yang ternyata tak jauh dari mereka ada musuh yang memang sudah mengintai.

"eh eh tolongin aduuh"

teriak Mahyuda

"bantu bantu, yang lain awasi musuh"

kata balri

"sini sini di pohon sebelah kiri"

panggil mahda

"eh eh itu keliatan deh di arah 130 di semak semak dekat batu ada 1 atau 2 orang deh kayanya, aku kasih tanda nih"

kata Mahda yang sedang membantu Mahyuda di balik pohon

"ok sip"

jawabku

segera mengarahkan senjataku ke tempat yang sudah ditandai Mahda dibantu balri yang juga melemparkan bom ke arah mereka membuat mereka keluar dari tempat persembunyian.

begitu melihat mereka berlari aku langsung menembaki mereka salah satunya kill dan salah satunya lagi melarikan diri.

"eh zone bergerak ayo ayo cari mobil"

kata balri mulai berlari

karena mahyuda juga sudah pulih kami pun kembali bergerak dan mencari mobil setelah berlari cukup lama dan Zone pun sudah mendekati kami akhirnya kami menemui satu mobil dan kami pun segera menaiki nya.

begitu Zon berhenti dan kami tiba di perkotaan yang sudah terdengar suara tembakan kami pun langsung mencari tempat tersembunyi yang terlebih dahulu.

"ayu sayang usahakan chicken dinner biar kita besok malam dinner beneran"

kata kak Arta memelukku

"iya iya"

jawabku

tak lama setelah itu aku mendengar langkah kaki yang tak jauh dari tempat aku bersembunyi karena memang kebetulan kami bersembunyi pada tempat yang berbeda-beda jadi dapat terlihat posisi kami masing-masing.

dan benar simbol jejak kaki sudah muncul di sekitarku pertanda ada musuh yang mendekat.

Aku sengaja tidak melakukan pergerakan agar dia pun tidak mengetahui Aku ada di situ dengan bersiap menunggu kedatangan musuh aku menjongkok lalu.

dor dor dor

walaupun sempat terkena tembakan yang beberapa kali aku tidak menyerah dan menembaki nya balik sampai dia yang kalah.

musuh kali ini menambah delapan killku membuat aku jadi sombong pada mereka-mereka yang tadi mengejek.

"yah kill lagi deh, siapa ya tadi yang bilang kalau kill 1 langsung mati hhmmm"

lirik ku

"yank yank"

kak Arta mengusap kepalaku

"kamu kenapa sih tar"

tanya Naza

"kesel aku tadi diejek in sama mereka-mereka tuh"

jawabku

"jangan suka menyepelekan orang lain ingat di atas langit masih ada langit"

kata naza melirik ke suaminya

"iya iya"

jawab Mahda yang merasa

"tar ajarin aku main nanty ya"

sambung naza

"ok say"

jawabku

"ih yang ngapain sih pakai belajar belajar main game ngurusin rumah, anak sama suami aja deh"

kata Mahda kesal

"hello itu udah pekerjaan aku kali!!! seharusnya aku yang bilang kayak gitu ke kamu ngapain main-main game ngurusin kerjaan, anak sama istri aja deh"

omel Naza

"iya iya"

manyun Mahda

"hahahahahahaha"

kami yang melihat pertengkaran kecil mereka akhirnya tertawa

masih dengan keseruan pubg mobile yang mendekati detik-detik terakhir karena hanya tinggal 7 orang lagi yang bertahan di tengah-tengah Zone yang semakin menyempit.

entah itu satu tim perorangan atau apalah siapa yang bertahan dia yang akan jadi chicken dinner.

walaupun aku belum pernah sama sekali merasakan itu seperti apa semoga aja malam ini dengan kebersamaan yang hangat dibarengi dengan kemesraan yang ada semoga aja kali ini aku bisa chicken dinner.

"ayo ayo chicken dinner"

sorak kak Arta

"semoga kak"

jawab ku

zone yang terus bergerak membuat kami semakin maju dan akhirnya bertemu dengan musuh karena kami masih lengkap 4 orang dalam satu tim mempermudah kami untuk menaklukkan musuh.

"aih gak ngerti aku"

kata Yulia

"udah liatin aja terus doain semoga kami chicken dinner"

kata balri

"aduh aduh tolong tolong"

tiba-tiba balri tertembak

"mundur mundur bal sini"

panggilku karena memang aku yang terdekat

selagi aku membantu orang lain sedang mengawasi di mana si lawan berada.

"ketemu di batu dekat bukit"

Mahyuda menandai

dor dor dor

"iyak tinggal 5 ayoo gerak lagi"

kata Mahyuda semangat

begitu kami melakukan pergerakan dan ternyata saat kami berlari ada yang menembaki dengan serentak di aba-abai

"tiarap!!"

kami semua tiarap dan berusaha melihat dimana musuh berada begitu musuh telah dilihat dan ditandai kami secara serempak bangkit dan menembaki sampai akhirnya dia kill.

"aih sayang pro nih"

kata kak Arta kembali mencium pipiku

"yank cium aku lah biar semangat"

kata Mahda yang iri

"ogah!!"

kata naza menjauh

"dasar istri durhaka"

kesal Mahda

"hahahahahahaha"

kami semua tertawa

mulai bergerak lagi makin memperkecil pergerakan kami membuat musuh pun terlihat.

detik-detik terakhir pertempuran kami kak Arta mulai bersorak

"chicken dinner!! chicken dinner!! chicken dinner!!"

diikuti dengan Yulia Ayu dan naza yang menyaksikan kami bermain membuat aku berdebar-debar.

sampai akhirnya tembakan terdengar dan kami langsung mengejar arah suara itu.

hanya tinggal 2 orang lagi yang bertahan dan kami pun harus terus waspada karena biasanya yang bertahan selain seorang pro pasti kelompok orang yang punya kerjasama yang bagus.

dor!!

tembakan pelurunya sangat sakit dan menguras darah aku yang terkena langsung mundur dan mengisi darah dan juga energi.

"cari dulu cari sumpah sakit parah ah"

kataku

"ok ok ketemu"

kata balri memberikan tanda

dengan kompak kami yang sudah bersiap menghitung 1 sampai 3 menembaki arah secara bersamaan dan akhirnya membuat kill lagi.

hanya tinggal 1 orang lagi agar kami chicken dinner.

saat kami melanjutkan pergerakan menghindari zone tiba-tiba terdengar tembakan dari belakang.

"eh tolongin woy aduh aduh, sakit parah"

kata Mahda

dan belum lagi kami sampai mahda sudah kill, saat itu mahdah coba pantau melihat musuh dengan menonton dan dapat memberi tahu di mana letak si musuh berada.

"dia lagi tiarap di rumah merah"

kata Mahda

kami bertiga pun segera mendekat dengan cara mengendap-ngendap sambil mengawasi dia agar tidak melakukan pergerakan.

sampai saat kami sudah mendekati rumah merah tiba-tiba

"eh eh eh mundur itu dia lempar bom"

kata Mahda

"anjir anjir!!!! aah mati gua!!"

teriak balri yang langsung kill kena bom

"yuk sementara kita mundur dulu deh, ada bom lempar aja"

kataku pada mahyuda

"gak ada tar"

"aduh"

"eh bom asap aku ada ini ya udah kita siap siap lari yaa"

ajaknya

"ok!!"

jawabku

begitu bom asap di lempar kami pun segera berlari ke rumah terdekat saat itu kebetulan rumah yang kami jadikan tempat persembunyian bertingkat dan tentu saja dengan mudah kami mendapatkan musuh.

aku yang geram langsung mengarahkan senjataku dan menembakinya.

"yes chicken dinner!!"

kataku kuat

"aah keren tarika bah"

kata Mahyuda

"hahahaha iya lah siap dulu tarikan ni bukan kaleng kaleng"

kataku bangga

"hahahahah"

kami semua pun tertawa dengan kemenangan yang membuat malam ini.

karena hari sudah larut malam mereka pun berpamitan untuk pulang dengan masing-masing membawa anak mereka yang sudah tertidur.

begitu mereka pulang aku mengunci pintu dan berjalan masuk ke rumah, saat di dalam terasa sepi sedangkan tadi di sini sangat ramai.

tiba-tiba aku dipeluk dari belakang oleh Kak arta dan diapun berbisik di telingaku.

"yank jatah yang"

katanya

"tapi capeek"

kataku pelan

"gak aku aja yang capek"

kataku mulai

"kakak ihh!!"

"satu kali aja"

memohon

"gak ah"

kataku melepas pelukannya

"kok gak sih yank"

manyun

"gak nolak hahahahaha"

berlari

===============================

terima kasih buat yang udah tulis ulasan Aku senang banget bacanya

aku usahain deh sering-sering up hehehe

semoga kalian suka dengan cerita ini

tunggu terus ya

jangan lupa yang belum tulis ulasan ayo tulis kasih bintang dan juga komentar

terima kasih banyak

avataravatar
Next chapter