132 keliling 2

saat langkan kami semakin dekat dengannya tiba tiba. . .

"iya ah aku maling tapi di rumah sendiri"

kata orang itu berbalik

"MAHDA!!"

kata kami kaget

"iya aku, aduuuh pinggangku"

berusaha berdiri

"kamu ngapain sih mah!! iihh aku udah mau tonjokin kamu loo"

kata kak Arta masih kaget

"Mahda Mahda kok ada ada aja!!"

Aku dan yang lainpun menggeleng gelengkan

"Hahahahahaha, gak ngapa-ngapain sih aku tadi liat tupai terbang jatuh terus naik ke pohon ini, pas mau aku ambil eeh aku kepeleset jatuh deh"

Jelasnya

"Kurang kerjaan banget!"

Kataku sinis

"Hahahaha"

Manda tertawa

"Dapat lah tupainya"

Tanya kak Arta

"Ooh iya"

Baru ingat

"Gila parah kawan kamu yang satu ini kak"

Lirikku ke kak Arta

"Hahahaha iya emang"

Jawab nya

Kami masih terus melihat Mahda yang mencari cari tupai terbang yang dia katakannya tadi sampai akhirnya dia berhenti di sebuah pojokkan rumahnya yang terdapat tumpukan kotak.

"Ada ada!!"

Katanya keras dan penuh semangat

"Mana!!"

Kompak kami langsung mendekat

Saat kami dengan keponyaa melihat si tupai terbang itu dan kamipun terpukau dengan yang kami lihat itu.

"Ya ampun lucu banget"

Kataku ingin menyentuh

"Beneran tupai terbang ini"

Kata kak Arta ragu

"Iya bener Ar, liat deh"

Mahda mencoba membentangkan tangan dan kaki si tupai

"Tapi kok kecil banget yaa"

Kata bunda menyentuh kepalanya

"Kayanya ini anakan deh makanya belum pandai banget terbang"

Kata Mahda memperhatikan si tupai

"Hhmm ya mungkin, eeh tunggu deh emang di Indonesia ada yaa populasi tupai terbang"

Tanyaku

"Gak tau juga yaa"

Mahda menggaruk kepalanya

"Takutnya ini tupai ada yang punya"

Kata fandri

"Bisa jadi itu"

Kata ayah ikut ikutan

"Hhhmm yaa udah laah aku rawat aja dulu nnty kalau ada yang punya ya udah dikasi aja hahahahh yakan"

"Ya ya ya"

Angguk kak arta

Setelah membahas si tupai dengan panjang kali lebar dan Mahda meletakkan si tupai terbang di kandang hamster miliknya yang sudah mati.

akhirnya kamipun di ajak masuk ke dalam rumah, yaa rumah yang sepi itu ternyata tidak ada orang karena mereka sedang dengan urusan masing-masing.

seperti Naza dan anaknya yang sedang pergi ke supermarket, kalau pengasuh sekaligus pengurus rumah mereka lebaran ini pulang kampung dan Mahda dengan penasaran tingkat dewanya itu mengejar di tupai terbang Sampai akhirnya dia mengalami sakit pinggang karena jatuh dari pohon.

"Aduuh!! Ya ampun sakit banget kebangetan"

Katanya begitu duduk

"Laah salah sendiri petakilan banget jadi orang"

Kak Arta menokok kepalanya

"Aduh Ar!!! kamu itu loo nambah nambahin penderitaan orang aja"

Liriknya

"hahahaha"

semua pun tertawa dengan tingkah dua sejoli yang sedang ribut.

tapi yang terlihat saat itu adalah kebahagiaan 2 orang yang membuat kami ikut merasakan kebahagiaan yang sama.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

jawab kami semua

"waah remenya"

kata Naza yang baru pulang

"hai naz"

sapaku

"tarika!!"

teriak Naza tiba-tiba

"iya ini aku, apa laa teriak gitu"

kataku heran

"iihh kok makin kurusan kamu tar"

katanya langsung mendekat

"eeh apa iya Naz, aku udah lama gak pernah timbang berat badan sih"

"diet kamu"

tanyanya

"gak ah Naz"

"lah jadi kok bisa gini??? gak di kasih makan Arta kamu tar"

"eeh enak aja kamu kalo ngomong Naz"

saut kak Arta

"hahahahahaha kamu ini loo"

aku tertawa

"hahahaha jangan di masukin ke hati laah Ar becanda aku"

kata naza sambil tersenyum

tak lama setelah itu aku di ajak Naza untuk menyiapkan kue kue dan minuman juga.

selagi anak anak kami sedang bermain kami pergunakan waktu itu untuk membicarakan sesuatu yang penting.

karena sebelumnya aku sudah memikirkan soal untuk membuka usaha bersama Naza, sekarang saatnya aku mengatakan padanya soal rencana ini.

"Naz gimana kalau kita buka usaha bareng"

kataku mulai pembicaraan

"hahahaha apa lah kamu tar"

Naza tertawa geli

"eeh!! aku serius ini Naz"

lanjutku

"hah!!! demi apa"

masih tak percaya

"apa aja deh Naz, ayo kita buka usaha bareng apa kek butik kek, restoran kek apa lah yang kira kira selalu di minati orang orang biar aku yang rancang nanti"

lanjutku

"beneran ini tar!??"

tanyanya lagi

"iya Naz bener"

kataku lagi

"waaah aku gak ada modal tar"

"udah Naz kalau itu biar aku yang urus kamu bagian penanggung jawab aja gimana"

"bisa sih tar, tapi apa Mahda setuju"

ragu

"setuju sayang"

jawab Mahda mendekat

"beneran!!"

semangat

"iya sayang"

kata Mahda

semuanya sepakat Kami berempat membicarakan rencana itu lebih lanjut.

aku menjelaskan kalau aku memiliki ide untuk membangun sebuah tempat makan dengan tema kucing di mana di situ menyediakan makanan dan juga bisa melihat kucing.

dengan menggunakan Autocad di ponselku aku sedikit membuat denah, dimana nantinya

akan dibangun hanya bentuk persegi empat tapi di tengah-tengah terdapat ruangan 4 * 4 dengan setengah bata dengan kaca untuk tempat kucing-kucing lucu di sana dan sedangkan di bagian depan mengelilingi ruangan itu adalah ruangan ruangan tempat makan yang berbatas dinding dengan pintu yang saling terhubung.

karena denah yang aku buat belum terlalu jelas, mereka tidak begitu mengerti dan pada akhirnya aku pun menyudahi penjelasan ku itu dan memutuskan untuk membicarakannya lain waktu setelah semua selesai aku buat baru aku lanjut untuk menjelaskan pada mereka.

apalagi kami akan pergi ke luar negeri untuk sementara waktu, aku rasa nanti selama di Korea aku akan mengerjakan semuanya dan setelah kami pulang baru lah aku memberitahu pada semuanya.

"ya udahlah ah kalau memang belum mengerti nanti aja Aku selesaikan semuanya dulu, tunggu kami balik dari Korea baru aku jelasin lagi"

kataku setelah lelah menjelaskan sedari tadi tapi belum dimengerti

"boleh juga tuh yank"

kata kak Arta

"hhmm ya udah kalau gitu ayok kita makan makan"

ajak Naza

"naah pas itu yang"

Mahda langsung bangkit

"dasar!!"

lirik Naza pada Mahda

"hahahaha ayo lah ayok"

aku dan kak Arta ikut ikutan

tak lupa kami mengajak Ayah, Bunda dan Fandri juga anak-anak untuk ikut makan bersama.

menikmati menu soto lebaran di rumah Naza.

kami semua merasa sangat senang dan sangat menikmati makanan yang tersaji di hadapan kami.

dengan senyuman bahagia di bibir kami apa lagi di hari yang Fitri ini.

silaturahmi menjadi penghubung antara kami yang tak sedarah tak serupa dan bahkan tak seiman.

membuat kita terus terjalin hubungan persaudaraan, pertemanan dengan baik.

membuat kita semua menjadi orang-orang yang mau membuka diri untuk minta maaf dan memaafkan orang lain.

"eh eh udah Naz udah jangan dikeluarin semua nanti kita kenyang"

kataku di tengah tengah keributan itu

"lah kenapa!?? ini semua kan memang untuk makan dan buat perut kenyang???"

kata naza bingung

"kami masih harus berkeliling lagi nanti bisa-bisa perut ini meledak"

lanjutku

"hahahahah kamu ini tar, udah makan aja"

Naza tertawa

"tapi beneran loo kita belum ke rumah Yulia"

lanjutku

"ya udah yang makannya secukupnya aja"

kata kak Arta santai

"kasihan nazanya kak"

"ih apa lah tarika ini yaa gak papa loo sesekali aja kok"

"tapi. . . ."

"Halah tapi tapi!! duduk makan!! ribut banget!!"

kata bunda kesal

"hahahhah yang di marahin"

ejek fandri

"kamuuuu"

kataku panjang

"ups!!"

fandri menutup mulutnya

akhirnya aku pun ikut makan walau tidak sebanyak seperti mereka karena memikirkan nanti masih harus ke tempat yang lain pastinya kami akan makan dan minum lagi.

karena biasanya kalau kita datang bertamu kita pasti akan disuguhi makanan dan minuman dan sangat pantang untuk menolak pemberian karena kita sedang bertamu.

setelah semuanya kenyang kecuali aku, mereka pun duduk bersantai sedangkan aku membantu Naza untuk berkemas piring-piring kotor.

"udah tar aku aja"

kata naza menyuruhku duduk

"gak papa lah Naz biar cepat"

kataku tetep membantunya

"dasar Tarika"

begitu selesai kami pun mulai saling bersalam-salaman meminta maaf satu sama lain karena setiap orang pasti punya kesalahan dan kekhilafan dan kita harus membuka hati dan saling memaafkan.

setelah itu kami pun berkemas untuk berkeliling lagi.

"Daah kak nazwa, besok kita main lagi yaa"

kata Tika melambaikan tangan pada anak Naza

"iya Tika"

sautnya

"aku juga kau juga"

sambung Arfa mendekat ke jendela mobil

aku tersenyum melihat anak anakku yang terus melambaikan tangan dari dalam mobil saat kami sudah mulai berjalan.

====================================

semoga kalian suka dengan cerita kali

terima kasih buat kalian yang masih mau baca

jangan lupa kasih bintang dan komentar

buat yang belum tulis ulasan ayo tulis

😘😘😘😘😘😘

selamat beraktifitas

avataravatar
Next chapter