71 dendam

hari ini adalah hari pertama penarikan nomor untuk menentukan siapa yang menarik arisan, aku yang saat itu bernama Naza datang ke rumah ayu. dan begitu Kami sampai acara pun segera dimulai, pertama sekiranya kami mengaji ataupun sholawat baru menikmati makanan terakhir kami menarik nomor dan ternyata yang beruntung adalah Yulia.

jadi di bulan depan penarikan nomor ada di rumah Yulia.

begitu kami semua selesai aku dan Naza permisi pulang lebih dahulu karena ada yang perlu kami beli permintaan suamiku, Sengaja aku mengajak Naza karena memang dia juga pernah membelinya karena itu memang keperluan dokter kan yang sedang kan aku belum pernah membelinya.

Begitu tiba Kami yang tak langsung menuju tempat tujuan berkeliling menikmati suasana dan sedikit berbelanja biasalah ibu-ibu heheh.

dan begitu semua telah kami dapat kami pun beristirahat sejenak menikmati secangkir minuman dan sedikit cemilan manis.

"eeh naz kayanya belanjaan kita ada yang ketinggalan deh"

kataku sambil mencari-cari sesuatu yang kurang

" apa Iya ntar? punya aku kayaknya nggak ada yang kurang deh"

jawabnya

" Iya nih punya aku yang kurang baju si Abang yang aku beli tadi kayaknya ketinggalan deh kita coba balik yuk"

kata ku memanggil pelayan untuk meminta Bill

kami pun Kembali menuju salah satu toko anak yang sudah kami datangi tadi dan memang benar baju Arfa tertinggal di sana.

begitu kami keluar dari toko itu tiba-tiba ada dua orang wanita yang menabrak kami berdua sampai terjatuh.

"aduh mbak saya minta maaf ya lagi buru buru"

katanya pergi tanpa membantu sedikitpun

aku yang saat itu merasa kesal apalagi melihat Naza yang sedikit lecet karena terkena pasir yang ada di lantai

"Ya ampun nggak ada sopan santunnya banget sih udah menabrak di bantuin juga nggak eh main pergi gitu aja uuhh pengen aku jambak-jambakan itu cewek "

kataku kesal

" rasanya aku pengen jejelin mulut nya pakai cabe rawit enak aja maaf maaf main pergi aja lagi"

sambung naza

setelah di pikir pikir lagi kedua wanita tadi itu sedikit mencurigakan menurutku karena menggunakan masker dan kacamata kami benar-benar tidak dapat mengenali mereka.

tapi ya sudahlah buat apa dipikirkan, segera kami mengumpulkan semua belanjaan dan kembali ke mobil.

saat berjalan menuju parkiran mobil yang memang agak cukup jauh dari tempat perbelanjaan kami tadi saat itu kami mendengar suara mobil yang melaju dengan kecepatan yang tinggi yang saat itu masih masih menyeberang langsung berlari

"aaaaaaakk"

teriak naza menghindari mobil itu yang sempat sedikit ketabrak

aku yang terlebih dahulu ada di depan aja saat itu sebisa mungkin menarik naza agar tak tertabrak oleh mobil gila itu tapi yaa naza sampai terjatuh di pinggir jalan sedangkan aku tersandung dan merasakan kakiku sangat sakit.

saat itu baik aku mau pun Naza sangat takut dan merasa kesakitan, aku yang juga saat itu melihat sekitar dan begitu melihat orang yang ada di situ memanggil dan meminta tolong.

saat kami sudah mendapat bantuan dari orang-orang sekitar aku segera mencari ponselku dan menelpon suamiku.

"hallo kak, kita tadi diserempet mobil jadi sekarang kita menuju ke rumah sakit"

kataku langsung sambil menahan sakit di kakiku

" apa!? kok bisa!? kamu mau masuk rumah sakit mana!?"

tanyanya panik

" tenang aja Kakak kita paling cuman buka ringan aja kok, kaki aku aja nih agak sakit kabarin Mahda juga ya kak soalnya kayaknya Naza luka dalam deh, dia megang yg perutnya aja"

jawabku lagi

"kamu gimana sayank, aduuuh yank kamu ini ya"

omel nya

" udah deh Kak masa aku lagi sakit kayak gini kakak ngomelin aku tungguin aku ya, bentar lagi aku smsin alamat rumah sakitnya bye"

kataku menutup telepon

saat itu aku yang melihat Naza tidak mampu berbicara dia hanya diam dan memegang perutnya dengan kuat merasa bingung setiba di rumah sakit aku segera SMS kan alamat pada kak arta, Naza yang pertama kali ditangani oleh dokter langsung diperiksa keadaannya begitu dokter keluar aku pun langsung menanyainya.

" teman saya Kenapa dokter"

tanyaku

" bagian perut tepat di tulang rusuk sebelah kanan saya rasa mengalami benturan yang menyebabkan keretakan pada tulang rusuk pasien, kami akan segera melakukan pengecekan apabila memang kondisi sangat parah dan harus dilakukan tindakan operasi kami membutuhkan tanda tangan dari pihak keluarga untuk bukti persetujuan"

kata dokter

" Aduh doc pihak dari keluarga belum ada yang datang kalau sayang tanda tangan boleh"

kataku panik

"maaf ibuk tidak bisa"

jawab dokter

aku yang saat itu sudah merasakan kakiku sangat sakit dan kepala aku menjadi sangat pusing memikirkan bagaimana keadaan Naza di dalam dan syukur beberapa menit setelah itu kak arta dan mahda datang, pada saat itu mendengarkan penjelasan dokter akhirnya pun manda diajak untuk menandatangani surat persetujuan.

aku yang saat itu sedikit lega akhirnya bisa memikirkan diriku sendiri setelah tadi merasakan pusing memikirkan Naza yang keadaannya lebih parah dari aku.

"tarika ayo kita periksa kaki kamu sayank Kelihatannya sudah membengkak dan sedikit membiru"

kata kak arta duduk di sebelahku dan melihat kakiku

aku yang saat itu sudah tidak berpikir apa pun mengiyakannya saja begitu kami masuk dalam ruangan dan diperiksa ternyata di bagian mata kakiku terkilir dan ada sedikit sertakan tulang pada bagian tulang kering di betisku

saat itu kakiku langsung di gips dan kak arta pun membantuku untuk berjalan.

begitu kami duduk kak arta memberiku minum dan menemani aku sampai aku merasa tenang.

"sayank Kalau boleh tahu kejadian awalnya itu seperti apa"

tanyanya

"hhmmm jadi gini Kak setelah kita selesai berbelanja dan juga memberikan alat yang waktu itu kakak minta, kita kan keluar tuh dari belakang menuju parkiran mobil dan memang kebetulan kita markirin mobilnya gak jauh kebelakang, jalan parkir itu lurus dan kosong Nah karena saat itu masih kosong kami santai masih berjalan di di sisi kanan dan ingin menyeberang tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi seperti sengaja menabrak kami, saat itu aku yang berjalan di depan duluan dari naza langsung menarik yang sedikit tertabrak, akupun yang saat itu terjatuh dan menimpa sesuatu yang keras entah apa lah aku juga nggak tahu ya udah gitu deh"

ceritaku

" kamu saat itu lihat plat mobilnya nggak"

tanyanya lagi

" Ya nggak lah Kak namanya kita ketakutan dan kesakitan juga"

jawanbku

" kalau memang ini tindakan disengaja, berarti ada perencanaan pembunuhan namanya, ini bisa kita kasus kan kalau memang orang itu berniat jahat nanti setelah semua selesai dan semuanya tenang kita akan cari tahu"

lanjutnya

aku yang saat itu juga tidak mengerti hanya mengangguk ia saja, setelah kami menunggu hampir setengah jam dokter pun akhirnya keluar dari ruang operasi mengatakan bahwa operasi berjalan dengan lancar dan Hanya tinggal menunggu pasien sadar.

kami yang lagi lagi harus menunggu akhirnya memutuskan untuk pulang karena memikirkan kedua anak kami juga di rumah menunggu di jam yang hampir sore itu.

aku yang saat itu pulang melihat kedua anakku yang syukur tidak menangis dan sedang bermain dengan Bu Inah, segera aku naik ke atas untuk beristirahat aku yang saat itu mengganti baju merasakan perih di bagian siku kiri ku melihat ternyata ada sedikit lecet di sana.

kak arta yang saat itu baru saja masuk ke kamar melihatku langsung menyuruhku duduk dan dia mengobati luka ku, dia yang saat itu menotolkan obat merah dan meniupnya dengan lembut membuat hatiku terenyuh berpikir betapa sayangnya suamiku terhadapku.

langsung lah aku berbalik dan mengecup keningnya.

"maaf ya sayang aku buat kamu khawatir karena"

kataku

" Iya udah nggak apa-apa kok sayang yang penting kamu sekarang udah nggak papa kan"

jawabnya mengusap kepalaku

begitu selesai berganti baju aku pun langsung berbaring beristirahat sejenak, begitu aku bangun dari tidurku aku mencoba mencari suamiku ternyata dia pergi, saat itupun aku mencoba menelpon nya.

"hallo kak, kamu di mana"

tanyaku

" Iya halo sayang, aku keluar sebentar ya sayang 10 menit lagi aku balik ok"

jawabnya

" Oh ya udah aku tunggu ya, kamu udah makan malam kak??"

tanyaku lagi

"hhmm udah udah yank, nanti aku telepon lagi ya dah sayang emuah"

menutup telepon

aku yang saat itu belum selesai berbicara akhirnya duduk dan menikmati makan malam ku, setelah itu aku mengSMS ke kak arta agar cepat pulang karena aku ingin kembali ke rumah sakit melihat keadaan Naza.

dan beberapa saat setelah itu aku mendapat balasan dari suamiku dia sudah selesai dan sebentar lagi akan pulang.

begitu aku selesai membaca pesan nya aku pun segera membersihkan diri mengganti pakaian dan berpesan pada Bu Inah untuk tidak lupa membeli susu dan makan Arfa dan Tika karena aku akan pergi lagi ke rumah sakit.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya suamiku pun datang aku tunggu dia turun sejenak dan berangkat kembali, begitu sampai di rumah sakit ternyata Naza sudah sadarkan diri.

"hei naz"

sapaku

"hei"

"tayoo"

jawabnya malah mengeprank ku

"hahahaha"

aku tertawa

Dia yang saat itu masih pucat hanya dapat tersenyum melihat aku yang tertawa aku mendekat dan mengusap tangannya

"cepat sembuh kawan"

kataku saat itu

"iya"

katanya singkat

aku yang tadinya berbicara dengan Naza akhirnya duduk bersama ke Artha dan Mahda karna naza sudah tertidur,

mereka yang sedari tadi membicarakan sesuatu membuat aku penasaran apa sebenarnya topik pembicaraan mereka itu

" kalian lagi ngomongin apaan sih?? serius banget??"

tanyaku

"hhmm gini yank, tadi itu aku keluar untuk balik ke pusat pembelanjaan kalian, meminta rekaman CCTV kejadian kalian tadi, naah dari rekaman CCTV itu kita dapat melihat plat nomor mobil nya dan besok rencananya aku dan dia akan melapor ke polisi dan menyerahkan bukti rekaman itu"

jelas kak arta

"oooh gitu too"

kata aku mengangguk angguk

setelah selesai dengan pembicaraan itu akhirnya kami pun pulang dan kembali beristirahat.

setelah kejadian itu sekarang sudah 4 hari berlalu dan hari ini juga Naza diperbolehkan untuk pulang, aku yang saat itu dengan Setia menemaninya sampai ke rumahnya ya walaupun dengan kaki yang ber gips dan bertongkat aku rasa itu tidak jadi masalah menghalangi semangat ini hehehe.

karena hari sudah sore dan kak arta pun sudah menjemputku aku pun pulang bersamanya.

aku merasakan sedikit diuntungkan saat seperti ini karena aku sangat dimanjakan oleh suamiku, kadang aku makan tidak perlu turun dia yang naik ke atas untuk mengantarkan makananku, dia yang selalu membantuku membuka dan mengenakan pakaianku Kalau perlu apa-apa aku tinggal panggil dia dan dia selalu dengan siap ada untukku.

Besok adalah pengecekan kalau sekiranya kakiku sudah membaik gips ku akan dilepas.

malam ini setelah kami semua menikmati makan malam yang sangat enak karena kami beli dari luar aku malas memasak karena susah bergerak hehehe

ponsel kak arta sedari tadi terus berbunyi dan baru inilah di angkat dan ternyata telepon itu dari pihak kepolisian yang mengabarkan kalau pemilik dari mobil itu sudah ditemukan dan sekarang sudah berada di kantor polisi.

kami yang saat itu mendengar kabar segera berkemas dan langsung menuju ke kantor polisi, begitu setibanya disana kami melihat kedua orang wanita yang mengenakan topi masker dan kacamata.

saat kak arta masih sibuk berbicara dengan salah seorang polisi yang menangani kasus ini aku mencoba mendekat pada kedua wanita.

" Kayak pernah lihat tapi di mana"

kataku dalam hati

saat itu aku berbisik pada salah seorang penjaga yang mengawasi mereka aku berkata

"pak boleh nggak saya buka topinya"

dan penjaga itu hanya mengangguk saja.

aku yang sudah tidak tahan merasakan geram akhirnya dengan secara tiba-tiba membuka topi kedua wanita itu.

" Nah loh bukannya kalian yang kemarin itu nabrak kita ya di depan toko"

kata Ku mengingat waktu kami terjatuh di depan toko baju bayi

" kenapa sayang"

kata kak arta mendekat

" mereka ini ternyata sebelumnya dengan dengan sengaja menabrak kami waktu berada di depan toko bayi"

kataku pada kak arta

mereka yang saat itu hanya terdiam dan menunduk membuat aku semakin penasaran dan dengan paksa langsung membuka kacamata dan masker mereka, walaupun mereka menolak tapi tetap saja aku paksa saat itu.

dan betapa kagetnya aku ternyata kedua wanita itu yang salah satunya aku kenali yaitu Imelda selingkuhan dari Kak mahda waktu itu.

" Sebelumnya saya minta maaf pak bertindak tidak sopan"

kataku saat itu menahan rasa geram ku dan akupun langsung menampar dengan sangat kuat ke pipinya sampai ke lima jariku membekas merah di wajahnya.

" dasar wanita tidak tahu malu!"

kataku geram

kak arta yang saat itu selesai berbicara dengan petugas polisi yang tadi akhirnya melihat kami dan

"Wulan!! "

kaget

aku berbalik melihat suamiku yang menyebutkan nama perempuan yang waktu itu pernah diceritakannya padaku.

"laah wulan"

Ulangnya lagi

"kamu kenal kak"

tanyaku

" inilah wanita yang aku ceritakan waktu itu ke kamu, Ya ampun Wulan aku nggak nyangka semua ini"

menatap sinis

"maaf pak, saya juga nggak tahu kalau ternyata perempuan itu adalah istri kamu"

jawabnya tertunduk

" memang pada dasarnya kamu itu salah bukan soal siapa yang kamu tabrak sekarang tapi niat kamu yang sudah melebihi akal sehat"

jawab kak arta mulai emosi

" Pak Pokoknya saya mau hukuman terberat untuk mereka berdua, sebagai tuduhan percobaan pembunuhan!? Saya rasa itu saja saya permisi, terima kasih atas semua bantuan bapak dan semua setaf yang terlibat"

pamit kak arta

"iya pak, sama sama, saya akan segera membuat laporan untuk pengajuan ke sidang hukum, selamat malam pak"

setelah itu pun kami langsung menuju ke rumah naza dan mahda menceritakan semua yang sudah didapat oleh pihak polisi.

mereka yang saat itu pun sempat kaget dan juga marah merasa tidak terima dan ingin mendatangi keduanya saat itu juga, tapi kami berusaha menenangkan mereka biarlah hukum yang berjalan sesuai dengan perbuatan kejahatan mereka.

=======================

semoga suka ya

avataravatar
Next chapter