88 datang

Hari ini aku sedang asyik bersantai sedang menghitung dan memikirkan banyak hal

"haah . . . gak terasa sudah 1 bulan lebih yaaa, rumah ayah dan bunda sudah sampai plasteran dinding halus, rasanya aku sudah tidak sabar untuk segera menjemput ayah dan bunda hehehehe"

kataku saat itu

Ting tong ting tong

terdengar bunyi bel, aku diam sebentar menunggu buk Inah datang.

tapi . . . .

ternyata gak datang datang juga

Ting tong ting tong ting tong ting tong

bel masih saja di tekan tekan bertubi tubi membuat aku yang sedang malas gerak akhirnya berdiri dari tempatku bersantai Aku berjalan menuju pintu sambil mengomel

"iih sabar dikit kenapa kamu kok nggak tau tata krama sama sekali heeeh"

omelku dan membuka pintu

"siap. . . ."

terputus

"HAAAAI"

kompak menyapa dan mereka langsung menyerbu masuk.

aku yang masih mematung melihat kedatangan banyak tamu tidak di undang itu masuk dan langsung duduk mencari tempat ternyaman mereka, yaab kalian tau siapa itu mereka adalah teman-teman ku.

ada Ayu, Yulia, Naza, Balri, Mahda dan mahyuda.

entah ada angin apa mereka tiba-tiba datang bersamaan ke rumah.

"Kalian pada ngapain sih kemari"

Tanyaku penasaran

"Buset deh tar masa iya kita main ke sini aja harus dengan maksud dan tujuan tertentu yang enggak lah namanya juga kita teman"

Jawab balri

"Jadi ceritanya kamu nggak senang nih kita datang ke sini"

Lanjut naza

"Hahahahah yaa gak lah, heran aja kok bisa kompak kan semua pada datang ke sini"

Tanyaku lagi

"Ya enggak ada apa-apa tapi pengen main aja udah lama juga kan kita gak kumpul-kumpul"

Jawab ayu

"Ooh seperti itu"

Kataku manja

"Ooo buk tolong buatin minuman untuk semua ya"

Kataku

Bu Inah pun saat itu hanya mengangguk dan segera ke dapur, kami lanjut dengan cerita kami yang mulai asyik

"Eh tar apa makan malam"

Tanya balri

"Aku belum masak hehehe"

Jawabku cengengesan

"Buset ini anak! Lah anak suami kamu gak kamu kasih makan apa"

Heran

"Yaelah bal lebay banget di luar sana masih banyak kali yang jual makanan hahahaha"

Kataku dan tertawa

"Waah gaya orang kaya nih"

Kata Mahda

"Hahahaha gak ah gak, aku memang lagi gak pengen masak sibuk ngurusin tukang tukang di depan"

Jawabku

"Naaah itu dia yang mau aku tanya sama kamu, di depan mau bangun apaan sih"

Tanya Yulia

"Oohh itu rumah ayah dan bunda, tapi masih rahasia karena mereka juga gak tau kami bangun rumah itu untuk mereka"

Jelasku pada mereka

"Laah kenapa"

Tanya ayu

"Hhmm yaa gitu lah"

Jawabku dengan malas

"Kenapa orang tua kamu gak betah tinggal bareng kalian"

Tanya mahyuda

"Aku juga kurang tau sih,karena waktu kami tanya, ya mereka bilang enggak ada masalah apa-apa mereka juga merasa nyaman nyaman aja tinggal di sini, mungkin cuman mereka nggak terbiasa kali ya tinggal bersama anak mereka yang sudah menikah"

Kataku bingung

"Hhmmm ya bisa jadi itu"

Kata mahyuda dan semuanya pun mengangguk

"Udahlah enggak usah dibahas aku pun bingung"

Kataku

"Hahahahaha parah ni anak"

Ejek balri

"Hahahahahahahaha"

Kami semua pun akhirnya tertawa

"Waaah rame betul, banyak tamu too rupanya"

tiba-tiba kami dikagetkan oleh kehadiran kak Arta yang tak biasa biasanya pulang di jam segini.

"Kakak! Tumben cepat pulang"

Aku menghampirinya

Aku mengambil tasnya dan putihnya lalu menyimpannya saat aku kembali berkumpul pada semua aku lihat suamiku itu sudah duduk bergabung dengan yang lain

"Wah rindunya masa-masa seperti ini"

Dalam hati dan aku tersenyum

"Gimana keadaan kamu sehat kan"

Tanya mahyuda

"Ak . . "

Terputus

"Kalau Arta sakit gagal dia jadi dokter masa iya dia sakit nyembuhin orang sakit"

Balri nyambung

"Emangnya kamu kira aku apaan nggak bisa sakit, robot!!"

Kak Arta melirik ke balri

"Hahahahaha ya begini kalau ngurusnya buku-buku perusahaan jadi gak tau apa apa hahahaha, dokter juga manusia kali"

Sambung Mahda

"Kayaknya perlu diserbu juga sama dokter-dokter yang ada di sini nih si balri"

Sambung ayu

"Hahahahaha sory lah bos hahaha becanda aja, aah mentang mentang kalian 3 orang dokter di sini ya"

Melihat ke mereka

"Hahahahahahahaha"

Semua tertawa

Lengkap sudah semuanya pasangan pasangan gila ini ada saja yang di bicarakan sampai tak ada habis-habisnya.

Karena semua sudah lengkap kami membentuk kelompok kami masing masing Yap kalian tau lah kalau pembicaraan cowok dan cewek berbeda

"Tar seriusan ah kamu nggak masak"

Tanya naza

"Hahahaha serius"

Jawabku sambil tertawa

"Aah gila aja kita lagi rame-rame di sini enggak ada makanan"

Lanjut naza menggeleng

"Eh eh eh kok aku ada ide gila yaa"

Kata Yulia tiba tiba

" Apaan"

Kompak Kami merapat

"Kita suruh aja mereka yang masak"

Kata Yulia

"Aah mana mungkin mau mereka"

Jawabku

"Mau, kalau aku yang minta"

Dengan pdnya

"Laah ngapa, PD banget hahahahaha"

Aku bingung dan tapi tertawa

Yulia yang saat itu tidak menjawab membuka jaketnya dengan perutnya yang membuncit aku langsung mengerti kalau dia beralasan sedang ngidam

" Eh eh tunggu deh kayanya waktu itu hhmm hm aah kapannya lupa aku, kamu udah hamil deh yul"

Kataku gak ingat dengan pasti

"Ooh itu sih cuman masuk angin mulut siap kemarin itu bocor banget"

Melirik

"Hehehehe"

Naza cengengesan

"Hahahahah naza naza"

Aku tertawa

"Udah yuk aku udah lapar nih, nanti aja lah bahas hamilnya"

Kata ayu

"Ok ok"

Kata kami

kami semua pun bangkit dari tempat duduk kami dan melangkah mendekati para suami saat itu mereka yang masih asyik berbicara kami hampiri dengan gaya kami yang ala-ala menaikkan tangan di pinggang dengan wajah yang senyum senyum penuh makna.

"Kok kayak kayaknya aku punya firasat yang buruk ya"

Kata balri

"Kenapa sayang"

tanya kak Arta melihat aku

"Nah gini gini, berhubung tarika lagi nggak masak entah kenapa tiba-tiba aku pengen dimasakin kalian semua nih mau ya"

Kata Yulia

"Ah yang gak gak aja kamu mah yul"

Jawab Mahda langsung

"Aku juga lapar loo"

Sambung naza

"Aah gak gak ada ada aja sih yang"

Sambung balri

"Kamu mau ya anak kamu ini ngiler"

Kata Yulia mengusap perutnya

"Waduuuh, tapi kan yang aku gak tau masak"

lanjut balri

"usaha donk kak, anak kita yang minta looh"

Yulia masih berusaha

"ya ampun yang kok ada ada aja sih"

menggaruk kepala

"mau yaa "

kata Yulia lagi"

"hhm ya udah deh iya iya"

Balri dengan lemasnya mengangguk

"Yaah bal, kita gak bisa masak"

Kata Mahda dan mahyuda protes

"Ya sama aku juga, emang kalain aja apa"

Kata balri menggaruk kepalanya

"Itu mah kalian hahahaha"

Kak Arta tertawa diatas penderitaan mereka

"emang kamu bisa lah Ar"

tanya mereka kompak

"bisa laah"

jawab kak arta dengan sombongnya

"hhuuu sombong amat"

kata mereka lagi

"hahahahaha"

kak Arta kembali tertawa

"Naah karena semuanya sudah mau jadi kali ini para suami masakin para istri ya ya"

Kataku melanjutkan ide tadi

kami para istri hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah suami suami yang kebingungan.

Kami berpindah ke dapur dan mempersiapkan bahan-bahan apa yang mau dimasak sedikit membantu mereka kami mencari cara memasak di youtube untuk masing-masing menu.

Kami yang duduk menyaksikan kebingunan mereka kembali tersenyum, kami memperhatikan wajah-wajah mereka yang sedang serius melihat ke layar ponsel mereka masing-masing, terlihat jelas kalau Mahda dan Balri tingkat kepanikan dan kebingungannya luar biasa tidak seperti kak Arta dan Mahyuda yang dengan santainya juga fokus.

Kami melihat kak Arta dan Mahyuda sudah merasa cukup mengerti dan mereka pun meletakkan ponsel mereka lalu mulai menyusun bahan-bahan lain halnya dengan Balri dan Mahda mereka masih mencoba mengenali nama bahan-bahan yang ada di depan mereka.

"Ini apa coba"

Kata Mahda memegang botol berisi bubuk merica

"Yang mana jahe lagi aduh"

Balri pun menggaruk kepalanya lagi

Kami yang menyaksikan kelucuan mereka tertawa saat itu

"Hahahaha"

"Masaknya yang enak ya sayang"

Kata Yulia dan dia mengedipkan mata ke arah suaminya balri

"Aduh yaank pusing aku"

Jawabnya menggeleng-geleng

"Hahahahahahahaha"

Kami yang melihatnya tertawa dengan lepasnya

"Eeh yu mau ke mana"

Tanyaku

"Kamar mandi, kenapa mau ikut tar"

Dia tersenyum

"Yee ogah banget"

Jawabku dengan membuang muka

"Hahahahahaha"

Dia tertawa dan pergi

Kami kembali melihat para suami yang sedang sibuk memasak, ada-ada saja tingkah mereka dulu sempet lihat video lucu cowok takut kena minyak panas sampai pakai helm dan mantel dan tak beda jauh dengan video itu kami lihat Balri, mahyuda dan Mahda dengan tingkah konyol mereka yang takut terciprat minyak.

"Hahhahahh"

Kami semua kembali tertawa dibuat mereka

"Buk buk, itu anak anak pada nangis"

kata buk Inah

"Looh kenapa"

Tanyaku

"Siapa yang nangis"

Tanya naza

"Anu itu, saya gak tau juga namanya"

Kata buk Inah bingung

"Ya udah kita lihat dulu deh"

Kataku berdiri

Kami meninggalkan para suami yang sedang sibuk memasak, kami semua naik dan melihat ternyata Nanda dan nazwa yang menangis karena berebut mainan.

Naza pun melerai mereka dan membawa nazwa tak lama setelah itu nazwa pun tertidur karena mungkin dia lelah bermain dan menangis.

Anak ayu si nanda juga sudah tidak menangis lagi.

"Bu kalo anak saya nangis atau ada apa-apa panggil lagi ya"

Kata naza

"Oh iya iya buk"

Angguk Bu Inah dan kami pun kembali ke bawah menuju dapur

Saat kami menuruni tangga kami mendengar suara ayu

"Astagfirullahaladzim ya ampun"

Dengan cepat kami pun berjalan dengan cepat ke dapur dan melihat apa yang sedang terjadi saat itu,

Kami yang tadinya sudah berpikir yang tidak-tidak kaget melihat kenyataan kalau

"Ya ampun"

Kata kami kompak

"Hahahahahahahahahaha"

Kami yang baru tiba akhirnya tertawa

Bagaimana tidak melihat balri mengenakan helm dan Mahda bertopikan wajan

"Hahahahaha kalian mau ngapain hah"

Kata Yulia tertawa

"Hahahaha tauk nih 2 orang parah"

Mahyuda ikut tertawa

"Hahahahaha aduh kak bikin malu kamu"

Kata Yulia mendekat

"Ya ampun yank gak kuat aku panas banget kena minyak"

Katanya membuka helm

"Begini lah perjuangan istri kalo masak, makanya jangan di sakitin apa lagi sampe di selingkuhin"

Lanjut Yulia

Saat itu semua orang langsung melihat ke Mahda satu satunya orang yang sudah melakukan kejahatannya terbesar itu dan dia pun sadar dan langsung menjawab

"Iya iya tau aku tau, hah kalian ini yaa"

Dia melirik dan malu

"Hahahahahaha"

Kami semua kembali tertawa

Setelah cukup lama menunggu akhirnya para suami selesai memasak dan kami menunggu sajian mereka.

Setelah semua telah siap dan ada di hadapan kami, kami memperhatikan semuanya satu persatu dari ke empat hidangan mari kita urutkan.

"Waaah"

Kata kami kompak melihat hidangan

"Ehem ehem, ok kita bakal kasih nilai niih aku bilangin bareng bareng tunjuk ok"

Kataku saat itu

"Ok"

"Sip"

"Hhmm dari segi tampilan paling bangus yang mana"

Tanyaku

Dan kami semua menunjuk ke masakan kak arta

"yeeee aku menang huuu ye Yee"

teriaknya

"lebai banget masih tampilannya juga"

kata balri kesal

"hehehehe"

kak Arta cengengesan

"udah udah ah kok ribut sih"

"Apa nama masakannya kak"

Tanyaku

"Tumis tauco ikan asap "

Jawabnya

"Oooooooooooowh"

Kata kami panjang

Sedikit menjelaskan tampilannya terlihat segar karena banyak campuran dari cabai dan paprika ikannya juga gak terlalu besar warnanya pas dan gak gosong dan tersusun sangat enak di lihat bikin ngiler.

"Ok lanjut di urutan ke dua adalah Mahda

Dengan menu masakan berbahan udang yang di sambal warnanya cantik dan tampilannya rapi top deh

"Dan yang ke 3"

Kataku

"Mahda"

Menyebut kompak

"Ya elah kalian ini yaaaa, bener aja aku yang terakhir gak adil aah"

Protes Balri

"Udah diem aja dulu"

Jawab naza

Menu masakan nya terong tumis, masakan Mahda rapih walau sedikit gosong terongnya warna kuahnya juga sedikit hitam tapi ok juga laah

Dan yang di urutan terakhir tidak lain dan tidak bukan adalah balri dia yang sudah manyun wajah nya menunggu komen komen kami.

"Ini ayam krispi saus pedas asam manis kan"

Kata ayu

"Hmmm"

Jawab balri cuek

"Potongannya terlalu kecil"

Kata ayu

" Goreng nya terlalu lama jadi agak gosong"

Lanjut naza

"Kurang hiasan"

Yulia ikut berkomentar

"Daan"

Kataku

"Berantakan"

Kompak kami

"Ya yaa yaa terserah kalian"

Katanya kesal

"Jangan marah-marah lah kak"

Kata Yulia

"Hahahahaha tinggal dilihat nanti kalau pulang dari sini ribut berarti masalahnya ini haha"

Ejek Mahyuda

"Udah udah ah, lanjut sekarang masalah rasa"

Kataku menarik hidangan kak Arta

"Bismillahirrahmanirrahim"

Kami pun mulai memakan hidangan yang sudah di sajikan

"Waah rasa sesuai dengan penampilan, ikannya gak keras di gigit, bumbunya enak walau agak asin kalau di makan pakai nasi ini pas banget mantul"

Kataku mengangkat 2 jempol tanganku

Yang lain pun ikut mencicipi dan mengangguk setuju dan kak Arta dengan bangganya ya kan

"Hahahahahaha "

dia tertawa sangking bangganya

Uhuk uhuk uhuk

sampai akhirnya dia keselek

"hahahahahahahaha"

Dan kami kembali menertawainya

"makanya jangan lebay tuh makan tu asap"

kata balri

"hahahaha Arta Arta"

kata Mahda ikut tertawa

"ok ok sekarang yang ini dulu deh"

kata Yulia mencicipi masakan suami nya itu

"Gak usah di makan yank nanti sakit perut"

Kata balri saat itu

"Menghargai sayank kamunya udah capek masak buat aku, bismillah"

Menyendok

"Yank"

Mencoba melarang

"Hhmmm rasanya enak kok gak seburuk penampilannya, daging ayamnya mungkin gosong karena minyaknya terlalu panas aja kali ya tapi di dalamnya lembut dan gak pait, sausnya juga enak gak terlalu perdas ada asam asamnya terus ada manis manisnya wangi bawang putih dan jahenya kerasa banget waah top nih"

Kata Yulia melanjutkan makannya

"Aah beneran yul"

Kata naza dan ikut mencicipi

"Hhmm iya enak kok"

Angguk naza

kami semua pun ikut mencicipi

"waah memang bener yaa lagu siapa itu yang (jangan salah menilai aku) tidak selamanya kalau di luarnya jelek di dalamnya juga jelek"

kataku mengacungkan jempol padanya

"Hahahaha siapa dulu balri"

Katanya dengan bangganya

"Hahahahahaha"

Kami tertawa

"Ok aku coba"

Kata ayu menarik masakan suaminya

"Hhmm sambalnya mantap pedasnya, udangnya juga manis dan bersih enak banget kalo di makan pake nasi panas niih"

Kata ayu sambil mengangguk ngangguk

kami semua ikut mencicipi sedikit dan setuju dengan komentar ayu tadi

"Yang terakhir bismillah"

Kata naza

"Ini terongnya kalau udah gosong pasti lembek, sedikit pait tapi ok lah, terlalu bau bawang tapi lumayan lah"

Kata naza

Setelah selesai cicip cicippan sekarang kami menentukan siapa yang layak di peringkat pertama dan

"Je je jenk, pemenangnya adalaaaah kak Arta "

Terikatku keras

"Terimakasih hehe"

Kak Arta tersenyum

"Di urutan kedua yang tidak disangka-sangka adalaaah balri . . . . . tepuk tangan"

Kataku lagi semangat

"Hahahahaha aku gitu loo"

Katanya dengan sombong

"Ke tiga adalah Mahyuda beri tepuk tangan dulu"

Kataku dan bertepuk tangan

"Ok ok makasih"

"Dan di urutan terakhir jangan kecewa dan jangan sedih Mahda tetap semangat ok ayoo kasih tepuk tangan"

Kataku lagi

"Hmmm ya ya, kok jadi cooking contest gini yaa"

Katanya

"Hahahahahah memang"

Jawab kami tertawa

Setelah itu kami semua duduk dan menikmati makanan yang ada di meja saat itu sambil bercerita cerita dan tertawa bersama.

Rasanya walaupun usia semakin menua kebersamaan dan kebahagiaan kami tidak pernah berubah masih sama seperti masa-masa yang dulu.

mengasyikkan!

=====================

Terima kasih udah mau baca

Jangan lupa komen yaa

avataravatar
Next chapter