76 ayah 3

malam hari pun tiba seperti kebanyakan orang lain waktu malam kami nikmati untuk berkumpul dengan menonton TV dan bersantai sambil berbincang-bincang

"fandri seperti biasa kamu urus tiket dan tempat kita menginap"

kata ayah

"hhhhmmm ya ya"

angguk nya saat itu

"kenapa?? kok berat banget, kamu nggak mau ikut"

tanya ayah lagi

"ikut yah ikut"

jawabnya langsung

"hhhhmmm"

"ayo fandri kamu udah punya pacar ya"

godaku

"belum, nanti kita cari ya"

cueknya

"apa pacaran pacaran!! nikah terus!!

nanti kayak kakak kamu kemarin tunangan dikira kumpul kebo pula"

sambung bunda

"hahahaha"

semua tertawa

sesaat kami semua terdiam mendengarkan suara azan salat isya ayah pun saat itu langsung berdiri menuju ke kamar mandi dan mengambil wudhu aku yang saat itu mengingat betul kata-katanya langsung berdiri dan bergantian mengambil wudhu saat itu aku yang hanya mengkode istriku dia langsung berdiri dan akhirnya kami semua sholat berjamaah.

begitu selesai sholat kami semua bersalaman mencium tangan dan berdoa dan biarlah Tuhan saja yang mendengar doa kami,saat itu aku yang mengenakan baju koko warna putih yang disediakan istriku yang aku sendiri tidak tahu entah dari mana merasa seolah-olah lebaran kembali, seperti biasa selesai berdoa dan seperti di rumah aku mencium keningnya dan dia mencium tanganku walau hal itu tidak terlalu sering kami lakukan hanya sempat mungkin ini kali pertama aku merasakan keluarga yang utuh dan membuatku sangat merasa nyaman saat itu.

setelah kami semua selesai dan kembali mengenakan baju yang sebelumnya kami kembali membicarakan rencana kami untuk pergi waktu itu dan setelah kami memesan tiket hotel dan kami pun malam itu berkemas untuk kebahagiaan kami besok pagi.

berhubung Arfa dan Tika sudah tidur lebih awal kami pun tidak begitu kerepotan untuk berkemas karena mereka tidak mengganggu seperti biasa.

aku berbaring di atas ranjang menunggu istriku yang masih menyusun baju-bajunya yang lebih banyak daripada kami semua, saat itu aku tahu aku sedang berbohong pada istriku soal ayahnya dan setiap kali aku menatap matanya aku begitu takut kalau kebohongan itu terungkap aku tidak bisa terlalu lama untuk memandang matanya yang polos karena dia dengan mudahnya membaca kebohongan ku saat itu.

begitu dia terbaring pun aku hanya bisa berpura-pura tidur disampingnya sampai dia terlelap dan begitu dia tidur dengan lelap dalam mimpinya aku bangkit dari tempat tidurku dan duduk menatapnya saat itu di dalam hatiku aku hanya berkata

"maafin aku sayang, maafin aku, hati ini masih ragu untuk ikut dengan kata hati atau ikut dengan pemikiran semoga aku punya kesempatan sebelum waktu itu habis"

kataku dalam hati

aku pun kembali berbaring dan tertidur di samping nya.

tak terasa waktu berjalan begitu cepat dan pagi pun sudah datang, seperti biasa setiap pagi para wanita menyiapkan sarapan untuk semuanya begitu masakan siap disajikan kami dipanggil untuk menikmati semuanya.

"waaaah enak nih"

kata fandri

"kapan sih masakan bunda kamu nggak enak"

sombong ayah memuji

"masakan bunda memang selalu enak cuman nafsu makan ayah sekarang udah sangat menurun kenapa"

tanya bunda saat kami semua duduk di meja makan

"loh kan sudah ayah bilang kalau ayah lagi diet mengurangi porsi makan"

jawab ayah dengan alasan yang sama lagi

"hm yayayaya"

kata bunda

"ya udah yuk makan, kakak mau pake yang mana"

tanya tarika kepadaku

"nggak usah yang pedes-pedes yang"

kataku

"ok"

saat semua orang mulai makan dan semua orang menikmati dengan makanan di tengah-tengah saat itu ayah menghentikan sendoknya dan dia berlari ke kamar mandi dan kembali terbatuk dan muntah, saat itu semua orang yang merasa sudah terbiasa dengan keadaan ayah, hanya aku yang saat itu mengetahui bagaimana keadaan ayah ikut berhenti makan, setelah beberapa waktu ayah pun kembali duduk dan hanya meminum segelas air tidak melanjutkan makannya.

"kok nggak dilanjutin makannya yah"

tanya ku

"udah enggak selera nanti aja lagi disambung"

jawab ayah

"mau nanti kapan lagi ayah kita kan mau pergi"

lanjut ku

"oh iya yaa"

kata ayah tapi tidak melanjutkan makannya

saat kami semua makan dan beberapa kali kami juga menyuruh ayah tetap makan tapi dia tetap menolak sampai akhirnya kami semua selesai dengan makanan kami.

setelah sedikit santai dan kami pun mulai bergerak mengeluarkan semua barang-barang kami dan siap untuk menuju ke bandara.

sebelum keberangkatan kami, aku sempat mencari beberapa informasi soal penyakit kanker perut, saat aku membukanya dari Google ternyata penyakit kanker perut itu tidak hanya 1 jenis dan bisa terbagi beberapa bagian seperti usus dan lambung.

Beberapa gejala umum kanker pada lambung

seperti Mual dan muntah-muntah, Mengalami gejala refluks asam lambung seperti dada dan lambung bagian atas terasa perih (heartburn), Kehilangan nafsu makan dan dapat disertai dengan penurunan berat badan yang drastis, Merasa ingin muntah terus menerus, Kesulitan menelan, Lebih mudah merasa kenyang meskipun makan dalam porsi yang sedikit, Buang air besar berdarah, Mengalami gejala penyakit kuning, Pembengkakan kelenjar getah bening, Mengalami kelelahan berlebih, Perut sering terasa sakit dan bertambah parah setelah makan

saat itu aku merasa ngerih membacanya, yang aku tau dari banyak gejala itu hanya beberapa yang sudah di alami oleh ayah, saat itu aku kembali terdiam melihat ayah yang berdiri tak jauh dari ku.

" ooh ayah jangan pendam itu sendiri, Arta siap bantu ayah"

dalam hatiku

kembali aku menunduk membaca artikel yang tadi dan seperti biasa semua penyakit apa lagi Kanker, terutama bagian lambung harus dikenali dengan melakukan pemeriksaan dan tentu setelah itu ada beberapa hal yang dapat di lakukan beberapa metode pengobatan yang mungkin dianjurkan dokter.

seperti melakukan pembedahan guna mengangkat kanker dan beberapa jaringan lainnya di sekitar sel kanker yang sudah terkena.

Pembedahan dan pengangkatan juga dilakukan pada organ lainnya ketika sel kanker sudah menyebar.

Metode ini juga harus dilakukan ketika kanker menghambat makanan dalam saluran cerna.

lalu dengan Kemoterapi yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan dan/atau membunuh sel kanker.

ada lagi dengan cara Radiasi digunakan untuk membunuh dan mengurangi ukuran sel kanker. Metode ini dapat dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran kanker sebelum pembedahan.

dan yang terakhir Targeted drugs merupakan metode pengobatan tertentu yang hanya membunuh sel kanker.

Maka, jenis pengobatan ini memiliki efek samping yang lebih sedikit.

Pencegahan kanker jenis ini dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat secara keseluruhan dan tidak merokok.

Di samping itu, mengatur pola makan merupakan hal penting dalam mencegah kanker lambung.

Hal ini dapat dilakukan dengan konsumsi buah secara rutin dan mengurangi makanan tinggi garam dan yang telah diawetkan.

"hhhmmmm"

"hhhmm hhhhmmmm ayoo kamu ini yaa kak"

kata tarika mengagetkan aku

"aah iya iya, hehehe"

kataku dan bangkit dari dudukku

ternyata semua orang sudah berjalan masuk tanpa aku perhatikan karena aku terus fokus membaca

"hhhmm nanti kalau ada waktu aku lanjut lagi dan tanya dengan teman dokter ku di rumah sakit"

pikirku

aku dan istriku yang terakhir masuk, sedangkan anak anak sudah bersama kakek dan neneknya yaa biasalah kebiasaan tarika masih ada aja mabok kendaraan yaa sekarang sudah agak lumayan yaa gak muntah, tapi yaa itu dia tidur aja karena pengaruh obat yang di minum, yaa gimana mau pegang anak anak syukur ayah dan bunda tau bener anak mereka ini.

setelah beberapa jam pelajaran di pesawat kami sampai di bandara, saat itu kami semua beristirahat sejenak lalu lanjut naik mobil ke dermaga dan menunggu kapal.

setelah kapal datang kami pun naik dan tak lupa membawa semua barang bawaan dan juga anak anak, tak hanya kami saja tapi bukan orang yang ternyata bertujuan sama dengan kami ada warga lokal dan juga turis yaa Indonesia memang negeri yang indah gak udah heran semua yang indah indah pasti di datangi banyak orang.

setelah beberapa jam di perjalanan akhirnya kami sampai dan itu pun harus di lanjutkan dengan menggunakan perahu atau bot barulah kami bisa sampai pada tempat tujuan,

saat kami semua duduk di atas bot semua diam menatap keindahan lautan biru dengan angin sejuk yang menerpa menghadirkan ketenangan dalam hati, tak jauh dari situ aku lihat ayah ikut merasakan hal yang sama dengan kami semua dan ayah saat aku lihat sedang memejamkan mata dan tersenyum dengan sangat senang membuat aku juga merasa senang.

lain halnya dengan istriku dia hanya terpejam dan meringkuk takut karna dia phobia yaaa belum sembuh dan itu memang sangat sulit apa lagi sebelumnya pernah punya pengalaman yang buruk soal air.

otak kita manusia akan sangat cepat mengingat dan akan sangat sulit melupakan 2 kejadian yaitu hal yang paling baik dan hal yang paling buruk sangat simpel bukan.

setelah lama di atas lautan kami akhirnya sampai dan saat itu istriku sudah mulai tenang dan kami beristirahat sejelak duduk di tepi pantai, setelah lelah hilang kami masuk ke dalam penginapan.

setelah semua barang sudah kami bongkar dan kami susun ke dalam lemari pakaian istriku membuatkan anak anak susu di jam 05;44 sore itu dan tak lama mereka tertidur mungkin mereka juga merasakan lelah, saat aku duduk melihatnya berbicara dengan ayah dan bundanya dan tak lama keluar akupun bangkit dari tidurku dan menitipkan anak anakku pada mertuaku lalu ikut keluar mencari istriku itu.

setelah di luar aku sempat mencari cari kemana istriku selama beberapa menit sampai akhirnya aku menemukannya duduk di tepi pantai dengan kakinya sedikit terkena ombak pantai aku pun mendekat.

"sayang"

panggilku

"eh kakak kok di luar sih"

tanyanya

"laah kamu kenapa di luar"

tanyaku balik

"di tanya itu di jawab kak bukan nanyak balik"

katanya sambil menarikku duduk di sampingnya

"hahahahah iya iya aku cari kamu"

jawabku

"aku gak hilang kok kak, aku keluar buat lihat matahari terbenam juga merasakan angin pantai yang menyejukkan sampai ke hati"

katanya menatapku

saat itu tanpa aku mengatakan apapun aku menggenggam tangannya dengan lembutnya dan diapun menyandarkan kepalanya pada pundakku lalu kembali menatap ke laut yang mulai berwarna keorenan itu.

"kak"

panggilnya

"iya sayang"

jawabku

"ingat gak dulu waktu aku masih kuliah pas aku libur kampus dan aku pernah datang ke sini juga sebelumnya"

mulai bercerita

"hhmmm iya ingat"

kataku menatapnya yang masih melihat entah kemana

"saat itu aku duduk di pasir putih ini di tepi pantai ini sama dengan kaki sedikit tersentuh ombak dengan hembusan angin dingin menemani sepi kak"

lanjutnya

"hhm terus sayank"

kataku kembali diam

"waktu itu aku merasakan ada sedikit rindu yang terasa saat ingat kali pertama kita ke pantai berdua kak, aku teringat waktu itu yaa walau bukan pada tempat yang sama sih"

lanjutnya

"terus yang"

kataku kembali diam dan mendengarkan

"waktu itu kak ada sedikir rasa sakit di ulu hati sesaat, dan tanpa sadar air mata menetes membasahi pipiku kak, dan akupun mulai menatap kosong ke arah jauh, berasa aku sedang tenggelam dalam rasa sakit, sehingga mata seakan ingin terpejam bersama udara yang serasa dingin saat itu kak"

lanjutnya

"kenapa sayang"

tanyaku

"hhmm waktu itu aku merasa betapa bodohnya aku jatuh cinta sama kakak, yaa kakak seorang yang tak akan bisa memblas cintaku, saat itu aku yang berharap kak sama kakak tapi waktu itu aku bilang ( besar bodoh!!) pada diriku sendiri"

"hhhhmmm maaf ya sayang"

kataku memeluknya

"ya gak papa lagi kak"

katanya menatapku dan kembali melanjutkan ceritanya

"waktu itu perlahan aku merasakan debaran jantung di dada, memang teratur namun terasa sakit sangat aku mengingat beberapa kenangan yang bagiku sangat indah waktu itu tapi terasa sakit dan pahit penyiksaku kak membuat aku menangis dan air mata deras mengalir dan membasahi, waktu itu kak aku semakin menjadi jadi memeluk lututku seperti sedang menelepaskan kegilaan dalam diri"

lanjutkan ceritanya

saat itu aku lihat dia yang tersenyum dan melanjutkan ceritanya

"sampai aku saat itu berpikir ingin melupakan perasaan yang menyiksa diri ini"

"tapi semua itu tak semudah seperti aku bayangkankan kak"

"hhmm seingat aku yaaa pada akhirnya aku hela nafas yang begitu panjang kak membuang beban lah ceritanya hehehe, dan segera kuseka air mataku itu kak dan aku bilang pada diri ku (jalani aja dulu)"

ceritanya lagi

"terus sayank"

kataku lagi

"terus terus ya udah kok aku balik masuk kerna udah magrib juga dan matahari udah tenggelam kak"

jawabnya menatapku

"hahaha ok ok sayank udah baper nih"

kataku mencubit pipinya

" baper hahaha kakak ini yaa, tapi itu semua hanya kenangan kok kak dan sekarang kamulah yang nyata"

katanya lalu memelukku

kami kembali diam dan melihat ke arah matahari yang begitu indahnya saat itu sampai perlahan mulai turun dan langit menjadi keorenan dengan sangat cantik nya.

kami pun bangkit dari duduk kami dan melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam saat kami berjalan berdua itu aku bertanya pada istriku

"sayang"

"iya"

"apa rasa sakit dan perih itu masih kamu rasakan"

"gak kak"

"lalu apa yang kamu rasakan sekarang"

"aku sangat bahagia kak"

aku yang saat itu hanya memandangnya dengan senyuman terbalik karena aku juga merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan

==========================

semoga suka ya

jangan lupa tulis ulasan dan beri semangat yaa hehehehe

😘

avataravatar
Next chapter