4 [3] Sosok Berjubah Biru

Sudah hampir tiga hari Moria berjalan menyusuri hutan. Namun hingga saat ini dia masih saja belum sampai keluar dari kawasan hutan ini.

Moria tidak tahu jika ternyata jarak dari Tedanus menuju dunia luar sangatlah jauh. Harus melewati hutan selebat ini. Hutan yang minim pencahayaan. Tapi meskipun begitu, Moria sama sekali tidak takut. Tidak mungkin seorang Artemis takut dengan hal-hal seperti ini. Mustahil.

Karna sudah berjalan tiga hari tanpa henti, Moria memutuskan untuk istirahat sejenak. Sekedar untuk menghilangkan rasa penat di kaki nya. Lalu Moria duduk di salah satu pohon lebat namun ukuran nya tidak terlalu tinggi dibandingkan pohon-pohon lainnya.

Moria memejamkan mata dan menikmati hembusan angin menerpa wajah nya. Seketika pikirannya langsung tertuju oleh Hewan Suci.

Apakah disana mereka baik-baik saja? Apa ada yang mencoba untuk memberontak portal? Apa Paman Regar bisa mengatasi semua nya sendirian? Huh sungguh khawatir Moria dengan mereka.

Sudah lebih dari sepuluh tahun Moria hidup dan tinggal bersama Hewan Suci dan ini pertama kali nya ia jauh dari Hewan Suci. Sangat terasa aneh jika dia tidak ada didekat mereka. Seperti ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya

Sesaat sedang sibuk dengan pikiran nya, tiba-tiba dentuman terdengar dengan sangat keras

Dum

Dum

Dum

Moria terkejut bukan main. Mata nya langsung terbuka lebar kala mendengar dentuman keras itu. Ia menoleh ke segala arah mencari tahu sumber suara. Hingga ia melihat suatu cahaya yang sangat terang dari arah Timur. Bukan hanya ada satu, tetapi ada dua cahaya dengan warna yang berbeda. Yang satu berwarna biru dan yang satu berwarna berwarna hitam.

Sebenarnya yang warna hitam itu Moria pun tidak yakin apakah itu cahaya atau bukan. Karna itu terlihat seperti hanya sebuah kumpulan asap hitam yang sangat pekat.

Moria langsung segera menghampiri asal cahaya itu. Namun sebelum nya ia meminum mana yang diberikan oleh Paman Regar terlebih dahulu agar keberadaan nya tidak bisa tercium

Saat sudah mengetahui asal cahaya itu, dia melihat terdapat dua makhluk disana yang sepertinya sedang berkelahi. Disana terdapat Sosok berjubah biru nampak seperti kewalahan menghadapi lawan nya yang menggunakan jubah hitam. Sosok itu sedang memegangi perut nya yang mengeluarkan darah.

Sosok berjubah hitam itu perlahan mendekati lawan nya yang terlihat sudah lemah sambil mengeluarkan asap hitam yang sangat pekat berbentuk bola seakan siap untuk menyerang sosok yang kini sudah lemah.

Moria yang melihat itu tidak bisa diam, ia ingin sekali membantu nya. Namun ia tidak bisa karna tidak mungkin ia mengeluarkan kekuatan Artemis nya. Bisa berbahaya. Meskipun dia masih memiliki kekuatan sihir, tapi Moria tidak yakin apakah sihir nya cukup kuat untuk melawan sosok itu. Karna Moria bisa merasakan aura sosok itu sangatlah kuat.

Tapi ketika melihat Sosok berjubah biru semakin lemah, dia tidak bisa tinggal diam. Hati nya tidak tega melihat itu semua. Namun semua pikiran itu ditepis oleh Moria. Ia tetap menolong sosok berjubah biru. Persetanan dengan kekuatan nya, yang paling bantu saja dulu. Pikir Moria saat itu

Tanpa diketahui oleh Sosok berjubah hitam, Moria mengeluarkan kekuatan sihir nya dan mengucapkan mantra untuk menyerang nya.

"Et ascendet contra te"

Setelah mengucapkan mantra, ia langsung mengarahkan sihir nya tepat pada punggung Sosok berjubah hitam hingga sosok itu tersungkur ke tanah mendapatkan serangan tiba-tiba

Moria yang melihat itu langsung memanfaatkan nya untuk menghampiri sosok berjubah biru

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Moria kepada sosok itu.

Meskipun dia tidak bisa melihat wajah nya karna tertutup oleh kupluk jubah

Belum sempat dia menjawab, sosok berjubah hitam itu sudah berdiri di hadapan mereka dan bersiap untuk menyerang. Karna sedikit lengah, Moria hampir terkena serangan sosok berjubah hitam itu namun untungnya sosok berjubah biru mendorongnya ke kiri hingga kepala nya menyentuh tanah.

Sedangkan sosok berjubah biru itu menghindar ke sebelah kanan. Sehingga serangan sosok berjubah hitam tidak mengenai mereka

Moria langsung segera berdiri dan waspada terhadap sosok berjubah hitam itu. Sosok berjubah biru pun berusaha untuk berdiri meskipun harus menahan rasa sakit di perutnya

"Siapa kau?! Tidak usah ikut campur masalahku?!" Tegas Sosok berjubah biru namun Moria sama sekali tidak takut

"Siapapun aku itu bukan urusanmu" Jawab Moria dengan tenang

"Pergi! Sebelum aku hancur kau bersama dia" Ucap Sosok berjubah biru sambil menunjuk sosok berjubah biru yang kini berdiri disebelah Moria

"Tidak! Tidak akan kubiarkan kau melukai siapapun!!" Teriak Moria yang semakin membuat sosok berjubah hitam geram

Sosok itu kembali mengeluarkan kekuatan nya untuk menyerang Moria secara tiba-tiba hingga membuat Moria terdorong cukup jauh karna tidak siap menerima serangan dari sosok itu

"Sial! Aku terkena serangan" Batin Moria. Lalu ia berdiri kembali dan mengeluarkan kekuatan penuh lalu menyerang Sosok berjubah biru dengan kekuatan sihir nya

Namun sosok berjubah hitam itu berhasil menangkis serangan dari nya dan justru malah kembali menyerang Moria. Untung nya Moria berhasil menghindar

Moria mengeluarkan kekuatan sihir nya dan terdiam sejenak untuk memaksimalkan kekuatan nya. Namun belum sempat Moria menyerang, sosok berjubah hitam itu malah menyerangnya secara bertubi-tubi. Terpaksa Moria harus memecahkan konsentrasi untuk memaksimalkan kekuatan nya dan berusaha menangkis serang sosok berjubah hitam

Serangan sosok berjubah hitam tiada henti hingga pada serangan terakhir sosok itu lebih banyak mengeluarkan serangan nya yang membuat tubuh Moria terbentur pohon dengan keras. Bahkan sampai membuat pohon itu tumbang

"Tidak bisa dianggap remeh" Batin Moria. Kemudian dengan sisa tenaga nya ia berusaha mengeluarkan kekuatan nya dengan maksimal. Lalu menyerang sosok berjubah hitam itu terdorong sangat jauh hingga membuatnya lemah.

Tanpa sadar, ternyata Moria mengeluarkan sedikit kekuatan Artemis nya. Dapat dilihat dari cahaya yang keluar dari kekuatan nya. Jika kekuatan sihir, seharusnya mengeluarkan cahaya berwarna ungu gelap tetapi cahaya yang tadi Moria keluarkan sedikit tercampur dengan kekuatan Artemis yang memiliki cahaya emas.

Namun karna Moria terlalu berkonsentrasi untuk menyerang sosok berjubah hitam, dia sampai tidak menyadari cahaya yang keluar dari kekuatan nya

Dari jauh sana, Moria bisa melihat sosok berjubah hitam itu berusaha berdiri namun terjatuh lagi. Seperti menahan rasa sakit yang amat luar biasa. Meskipun pada akhirnya, sosok itu bisa berdiri dengan sempurna namun masih tetap memegangi perut nya

"Tunggu pembalasanku!!" Teriak Sosok berjubah hitam itu dan langsung berlari entah kemana. Meskipun jarak mereka jauh, namun Moria masih bisa mendengar suara sosok berjubah hitam itu

Moria langsung berjalan menuju sosok berjubah biru itu.

"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Moria

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu" Kata sosok berjubah biru itu sambil menatap Moria

"Apa kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?"

Moria mengangguk.

"Iya aku tidak apa-apa"

"Tapi kau terkena serangan yang cukup kuat tadi" Ucap sosok berjubah biru khawatir"

"Iya juga, tapi sungguh aku tidak apa-apa. Hanya saja, kepalaku sedikit sakit" Jawab Moria sambil memegangi belakang kepalanya

"Sebaiknya kau ikut denganku. Aku akan obati lukamu" Kata sosok berjubah biru itu

"Seharusnya kau lah yang harus diobati. Lukamu lebih parah" Bantah Moria

"Tidak usah pikirkanku. Lebih baik kita ke rumahku sekarang" Ucap Sosok berjubah biru itu sambil menarik Moria menuju tempat tinggal nya

***

Next

Terima Kasih, mohon dukungannya untuk Artemis. Tinggalkan komentar kalian tentang ini:)

avataravatar