2 [1] Awal Dari Segalanya

Seorang gadis terlihat sedang mengasah pedang dengan menggosokkan nya di batu besar yang ada dihadapan nya sekarang. Sebenarnya tanpa harus ia asah pun pedang itu sudah sangat amat tajam. Namun dia hanya memastikan nya saja.

Dia sosok gadis yang hidup sendiri disuatu tempat tersembunyi. Tedanus. Tempat terlarang bagi orang asing. Tempat yang selalu dicari-cari oleh makhluk luar. Tempat dimana terdapat sesuatu yang luar biasa tinggal ditempat ini.

Hewan suci.

Hewan langka yang memiliki kekuatan anugrah dari rembulan. Kekuatan yang amat sangat kuat. Selain itu, Hewan Suci juga terkenal akan keberanian dan ketangguhan nya. Siapapun yang melihatnya pasti akan segan.

Tapi sayang nya, belum ada yang pernah melihat hewan suci. Hewan suci sangat amat dilindungi. Jika dalam dunia manusia, Hewan Suci bagaikan hewan langka seperti badak dan orang utan yang spesiesnya harus dilindungi dari orang-orang yang mengambil keuntungan semata.

Seperti itu ibaratnya.

Siapapun yang sudah terikat dengan hewan suci, maka kekuatan Hewan Suci tersebut akan mengalir didalam diri seseorang yang mengikat nya dan membuat kekuatan nya bertambah.

Tetapi sejauh ini, belum ada satu makhluk pun yang berhasil mengikat Hewan Suci. Karna apa? Karna mereka dilindungi oleh seseorang yang sangat kuat. Seseorang yang memiliki kekuatan anugrah dan tiada tanding nya

Moria.

Seorang gadis cantik yang memiliki kekuatan Artemis. Kekuatan yang hanya dimiliki oleh nya seorang. Karna pada dasar nya kekuatan Artemis itu merupakan kekuatan Anugrah yang diberikan kepada dia yang terpilih. Tidak bisa dipelajari, direkayasa, maupun dirampas.

"Elf, apa diluar sana mereka semua mencariku?" Tanya Moria kepada Elf. Elf adalah Hewan Suci yang sangat dekat dengan Moria. Semenjak pertama kali Moria datang ke tempat ini, ia sudah sangat dekat dengan Elf. Tapi hingga saat ini Moria masih belum ingin mengikat Elf.

Elf meraung seolah menjawab pertanyaan Moria

"Tapi apa mereka mencariku untuk niat baik atau buruk?" Tanya lagi Moria yang masih sibuk dengan pedang nya

Elf meraung lagi.

Dia mengitari Moria lalu mengelus-elus tubuh Moria seakan memberi tahu Moria bahwa semua akan baik-baik saja.

Karna tempat ini selalu saja banyak makhluk-makhluk yang selalu mengincarnya. Entah itu mengincar diri nya atau pun hewan suci yang selalu berada di sekitar nya.

Moria heran, kenapa ada makhluk yang mengetahui tempat ini? Padahal setahu Moria lokasi Tedanus itu sangat tersembunyi. Meskipun memang belum pernah ada makhluk yang sampai masuk ke dalam Tedanus. Tetapi tetap saja, pada dasar nya mereka sudah mengetahui lokasi tempat nya.

Walaupun tidak ada satu pun yang bisa memasuki tempat ini tanpa seizin dari nya.

Karna Tedanus sudah ia lindungi dengan portal yang dilapisi oleh kekuatan nya. Setiap hari selalu ia salurkan kekuatan nya untuk memperkuat portal tersebut. Jadi mustahil jika pelindung tersebut lemah dan bisa ditembus kecuali atas izin dari nya

"Aku tahu semua akan baik-baik saja karna aku sudah pasti akan menjaga kalian semua. Tapi tetap saja Elf aku selalu merasa cemas" Ucap Moria yang kini mengelus puncak kepala Elf

"Seandainya aku bisa keluar dari sini, pasti aku akan membunuh mereka semua yang mencoba untuk mendekati kalian. Tapi aku tidak bisa meninggalkan kalian begitu saja, aku takut jika aku tidak berada disisi kalian akan ada pemberontak yang mencoba masuk kesini" Lanjut Moria.

Yap, sejak pertama kali dia datang kemari Moria tidak pernah sekalipun meninggalkan Tedanus. Dengan alasan dia takut jika ketika meninggalkan Tedanus, justru malah ada makhluk yang mencoba memberontak.

Moria pertama kali datang kemari ketika umur masih delapan tahun. Dan kini ia sudah berumur sembilan belas tahun. Artinya dia sudah lebih dari satu dekade menetap ditempat ini dan tidak keluar. Jadi Moria sama sekali tidak tahu bagaimana kondisi dan keadaan diluar sana.

Ketika ia sedang menikmati kebersamaan nya bersama Elf, tiba-tiba Paman nya memanggil melalui mindlink

"Moria kemarilah ada yang ingin kubicarakan"

Mendengar ucapan sang Paman, Moria langsung beranjak dan menaiki Elf untuk menuju kediaman Paman nya.

Sesampai nya disana, Moria langsung menghampiri Paman nya---Regar. Sebenarnya Regar bukanlah Paman kandung nya. Ketika pertama kali Moria kemari, Regar sudah terlebih dahulu menghuni Tedanus. Namun saat itu kekuatan yang dimiliki Regar belum cukup kuat untuk melindungi Hewan Suci.

Maka dari itu Moria memutuskan ikut tinggal di Tedanus untuk melindungi Hewan Suci sekaligus menjadi tempat persembunyian nya sebagai seorang Artemis dari bahaya diluar sana.

"Ada apa Paman memanggilku?" Tanya Moria

"Kemarilah ada yang ingin Paman tunjukan" Moria langsung menghampiri Regar

Terlihat Regar dan Moria sedang melihat sebuah pemandangan ramalan yang berada disebuah wadah berisi air.

Didalam nya terdapat bayangan perang besar. Disana banyak sekali korban yang berjatuhan di tanah. Banyak sekali orang-orang yang dibantai habis oleh sosok berjubah hitam

Moria yang melihat nya pun terkejut bukan main. Apa maksud nya dari ramalan ini? Apa nanti akan terjadi perang?

"Apa maksud nya Paman? Kenapa kau memperlihatkan aku ini?" Tanya Moria kepada Regar yang masih menatap air tersebut

"Ini perang Moria. Perang yang akan terjadi di Planet Veranus" Jawab Regar

"Bagaimana bisa Paman? Siapa yang memulai nya?" Tanya Moria sambil memegang lengan Regar

"Raja kegelapan. Dia yang memulai perang. Sejak dahulu, dia memang selalu mencari masalah dengan Kerajaan yang lain. Karna dia ingin menguasai Planet ini dan menjadi pemimpin" Jawab Regar

Sial! Berani-beraninya dia mencoba menghancurkan kedamaian di Planet ini. Moria tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia tidak akan membiarkan keseimbangan dan kedamaian di Planet ini pecah akibat tindakan Raja Kegelapan.

"Apa ada cara untuk bisa menghentikannya Paman? Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Moria. Ia tidak akan membiarkan Perang terjadi. Ia harus menghentikan nya. Apapun cara nya akan Moria lakukan. Ditambah dia adalah seorang Artemis, ia harus menggunakan kekuatan nya ini untuk menjaga kedamaian dunia

"Ada Moria. Tapi Paman tidak yakin kau bisa melakukannya" Jawab Regar sambil menjauh dari Moria dan mengambil sesuatu dari laci meja nya

Moria membulatkan mata nya.

"Apa sekarang Paman sedang meremehkan seorang Artemis?"

Regar menggeleng.

"Bukan seperti itu Moria. Tapi ini" Regar menunjukan sebuah kertas berisi sebuah gambar yang terlihat seperti kerajaan yang sangat besar "Apa kau bisa untuk datang ke tempat itu?"

Moria melihat gambar tersebut dan meneliti nya. Apa ini sebuah kerajaan? Karna tempat nya terlihat sangat besar sekali dan megah

"Tempat apa ini? Apa sebuah kerajaan?" Tanya Moria tanpa mengalihkan pandangan nya dari gambar tersebut

Regar menggeleng.

"Bukan Moria. Itu adalah Slyford Academy. Sebuah tempat pelatihan untuk para Genesis"

Moria kini menatap Regar.

"Lalu apa hubungan nya dengan ramalan tadi?"

"Kau harus pergi ketempat itu. Hanya tempat itu yang bisa membantumu untuk mencegah Peperangan" Jawab Regar

Moria mengerutkan dahi nya.

"Maksud Paman secara tidak langsung menyuruhku untuk meninggalkan tempat ini dan membiarkan Hewan Suci tanpa pengawasanku? Tidak Paman. Tidak akan kulakukan" Sampai kapanpun ia tidak akan meninggalkan Tedanus. Moria tidak mau sesuatu buruk terjadi kepada Hewan Suci.

"Lalu apa kau akan membiarkan Perang itu terjadi? Moria, kekuatanmu itu bukan hanya untuk melindungi Hewan Suci saja. Tetapi untuk melindungi seluruh makhluk yang ada Planet Veranus juga Moria. Kau sudah diberi anugrah kekuatan Artemis, maka itu artinya kau juga diberikan tanggung jawab untuk bisa menjaga Planet ini. Sampai kapan kau hanya akan terus mengkhawatirkan Hewan Suci?" Ucap Regar kesal.

Pasal nya Moria terlalu berpikir pendek menurut Regar. Yang hanya ia khawatir kan hanyalah Hewan Suci namun seolah tidak mau tahu urusan dunia luar sana yang sangat membutuhkan nya sebagai seorang Artemis

"Bukan seperti itu maksudku Paman. Tetapi aku tidak mau terjadi hal buruk kepada Hewan Suci. Mereka sangat penting bagiku" Jawab Moria

"Lalu apa keselamatan Planet Veranus tidak penting bagimu, bagitu?" Kata Regar.

Ucapannya mampu membuat Moria terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Pamannya, dia seharusnya juga melindungi Planet ini dan menjaga seluruh isinya. Bukan hanya Hewan Suci saja yang harus ia jaga.

"Lagipula Moria, kau tidak perlu khawatir mengenai Hewan Suci. Ada Paman disini yang akan menggantikanmu untuk melindungi mereka. Kau tau kan jika sekarang kekuatan Paman sudah meningkat? Jadi Paman bisa melindungi mereka semua Moria" Lanjut Regar berusaha meyakinkan

"Apa Paman yakin bisa melakukannya?" Tanya Moria ragu

"Tentu saja. Kekuatan Paman sudah bertambah berkali-kali lipat berkat kau. Jadi kumohon Moria, pergilah dan selamatkan Planet ini" Kata Regar sambil memegang bahu Moria

Moria nampak berpikir. Ia sebenarnya tidak tahu harus bagaimana. Moria tidak mau jika Planet ini hancur karna peperangan dan kekuasaan akan jatuh pada orang yang salah. Tapi disisi lain, Moria juga tidak ingin meninggalkan Tedanus dan Hewan Suci. Sebab Moria merasa sudah sangat terikat sekali dengan tempat ini. Ia merasa bahwa ini adalah tempat yang seharusnya ia berada meskipun memang kenyataan bukan seperti itu

"Baiklah aku akan pergi. Tapi Paman harus janji untuk menjaga Hewan Suci dengan sungguh-sungguh dan melindungi nya seperti yang biasa aku lakukan" Kata Moria sambil melipat kedua tangan nya

"Iya Moria, Paman janji akan melindungi Hewan Suci dengan nyawa Paman sekalipun" Jawab Regar sambil mengangkat tangan nya bersumpah

"Dan juga jika ada sesuatu buruk terjadi, jangan berani-beraninya Paman menyembunyikan dariku. Jika tidak, aku akan sangat marah dengan Paman" Kata Moria lagi

"Astaga Moria, iya Paman janji. Kenapa kau tidak percaya dengan Pamanmu ini" Jawab Regar sambil duduk dikursi yang ada disana

"Baiklah kalau begitu, aku akan bersiap"

***

Next

Terima Kasih, tolong beri banyak dukungan untuk Artemis:)

Tinggalkan komentar kalian setelah membaca ini:)

avataravatar
Next chapter