1 Chapter 1

Kota Jakarta yang kembali kupijakan setelah beberapa tahun lamanya, yakni di Tahun 2018 aku kembali. Sebelumya aku berasal dari daerah di ujung ter Selatan Indonesia,Pulau Rote. Entah apa yang membawaku kesini, yang pasti sejak saat itu aku sudah berada di Kota Jakarta dengan segala ketidakpastian, kau tau mengapa ? Karena aku belum mempunyai pekerjaan. Eits, tunggu dulu jangan khawatir. Aku bukanlah orang yang mudah menyerah dan suka berdiam diri dengan kehampaan. Setiap hari aku merapihkan CV-ku, mengupdate setiap apapun yang bisa kulakukan demi CV-ku bisa laku di perusahaan. Pada suatu ketika tepatnya pertengahan September kucoba peruntungan di dunia CPNS entah benar atau tidak tapi aku lebih suka menyebutnya demikian. Setelah submit administrasi dan persyaratan lainnya, Namaku pun lulus seleksi administrasi, hari yang ditentukan aku mengikuti ujian. Namun yang terjadi adalah aku tidak lulus Passing grade, aku sedih dan duduk di pojokan taman namun aku tetap berfikir kedepan dan realistis, aku tak boleh terpuruk. Kusadari mungkin jalanku bukan disini. Meskipun begitu ada yang menarik disini, ditengah kesedihanku aku berkenalan dengan salah seorang mungkin peserta, dia sangat manis dan lucu, dia tak terlalu tinggi kalau di konversi kan ke artis Indonesia ya mungkin manisnya maupun tingginya seperti Ricky Harun ataupun Hengky Kurniawan, yang paling menarik dari dia adalah parfumnya, hhm... sangat khas dan begitu aroma lelaki yang menggoda. Singkat cerita ia berpapasan denganku dan aku pun menebarkan senyum kepadanya , dia memberikan tangannya untuk bersalaman, seketika kami berpandangan dan terjadilah percakapan.

Dia : " Hey, bole berkenalan ? "

Aku : " Hmm, ia jawabku, Aku Sarach ! "

Dia : " Aku Bastian, aku tinggal disekitar sini kamu daerah mana ? "

Aku : " Aku di Jak-Sel, sekitaran Gancit, makasih ya salam kenal ! "

(Gancit adalah nama beken salah satu mall di Jakarta Selatan ).

Setelah berkenalan singkat cerita,tiba-tiba ada yang memanggilnya dan iapun bergegas meninggalkanku, sembari melambaikan tangan ke arahku dan berkata "see you,sweety".

Setelah kisahku hari itu selesai di Kantor Walikota,tempat aku ujian, akupun pulang menuju kostanku, dikostan aku merebahkan badanku ke tempat tidur sambil berfikir tentang cowok yang kutemui tadi di tempat Ujian. Aku tak tau, kenapa dibenakku sangat merasakan parfum dari tubuhnya. Akupun terus memikirkannya, namun aku baru sadar ternyata kami tidak bertukar nomer telepon, "Astaga, kok bisa ya " gumam ku.

Aku yang kesal karena kami yang tiba-tiba terpisah dan tanpa pembahasan apapun sejak ia bilang, see you,sweety...

Tuhan selalu memberikan warna di hidup seseorang entah getir dan pedih hidup seseorang selalu ada kebaikan dan kebahagiaan, definisi bahagia yang sebenarnya adalah mensyukuri apa yang kamu miliki, tidak selalu dengan uang yang banyak, perasaan beruntung dan berbunga pun adalah kebahagiaan.

Beberapa hari berlalu, aku sedikit depresi dengan kehidupaku, kembali lagi aku menyadari diriku belum mempunyai pekerjaan sedangkan aku yang sekarang sudah menghabiskan beberapa uang ditabungan untuk biaya hidup disini. Setiap hari aku mengirimkan lamaran kerja via internet. Harapanku hampir pupus,sebab mendekati 3 bulan lamanya aku belum kunjung ada panggilan atau mendapat tawaran pekerjaan.

Aku pun tak henti berdoa, berusaha dan terus meyakinkan diriku, aku pasti bisa badai pasti kulalui. Beberapa hari sebelum 3 bulan aku mendapatkan suatu email yang mengundangku interview, kubaca perlahan dan ku lakukan research tentang perusahaan itu. Aku merasa inilah yang aku tunggu, akupun langsung mengkonfirmasi bahwa aku bersedia datang dan memenuhi undangan pada waktu yang telah ditentukan itu.

Pagi hari, aku bangun dengan jam setelah alarm berbunyi kencang tepat di atas kepalaku, aku bersiap mandi dan membereskan semua persiapan ku untuk interview. Diperjalanan aku naik busway dan kusempatkan menghubungi tim wawancara.

Intinya aku akan diarahkan ke lantai 22 gedung tersebut. Setibanya aku disana aku langsung naik lift dan menuju lantai 22.

Seperti yang kuduga, aku bisa melewati semua proses interview berikut testnya, yang ku harapkan adalah aku bisa diterima di kantor itu segera sebagai staf akuntannya.

Setelah selesai, aku diminta keluar ruangan, yang aneh aku seperti mencium parfum 3 bulan lalu, saat aku berkenalan dengan Bastian.

"Hmm, inikah aroma Bastian" gumam-ku...

"Ah,sudahlah hanya perasaanku saja, aku mengada-ada karena lapar dan capek mungkin" kataku dalam hati. Tiba waktu selesai interview aku diperbolehkan meninggalkan kantor tersebut, aku pun pulang.

Hari berlalu tepat seminggu kemudian setelah interview, ada email masuk di hapeku, yang menyatakan aku diterima bekerja dan silahkan datang ke kantor lagi di tanggal 25 untuk teken kontrak. Kau tau apa yang aku lakukan , aku melompat dan girang sekali, Aku berterima kasih pada Tuhan, telah membantu jalan hidupku dengan memberikan pekerjaan ini padaku.

Akupun kembali bersemangat dan ingin segera menyatakan kesiapan untuk berkontribusi,artinya siap bergabung. Hari pertama untuk datang lagi, aku masuk keruangan HRD untuk membaca kontrak ku, cuma lagi-lagi aku mencium lagi parfurm khas ini.

"Astaga, inikah aroma yang membuatku rindu, inikah yang membawa aku mengingatnya" kataku dalam hati. "Eh, Apa-apan aku, aku lagi di kantor orang,tidak boleh begini".

Aku pun melupakan hal ini dan konsentrasi untuk menyetujui kontrakku. Hari itu juga aku diterima bekerja dan memulai aktifitas ku.

Aku berkenalan dengan seluruh staf karyawan yang ada di kantor dan tibalah aku berkenalan dengan Manajer Divisi masing-masing.

Betapa terkejutnya aku mendapati bahwa Sebastian adalah manajer HRD.

"Oh My Gosh, Ternyata dia disini, waktu itu dia ikut tes ujian CPNS atau cuma menjemput seseorang atau apa ya, dan kenapa disini wajahnya disini dingin sekali seperti es" dalam hatiku. Tubuhku gemetar dan kaku saat bersalaman dengan Pak Sebastian, cowok yang kukenal ditempat tes 3 bulan yang lalu.

Aku : " Selamat siang, Pak Saya Sarach, Divisi Akuntansi yang baru,salam kenal.

Bastian : " Saya Pak Sebastian Manajer HRD, lantai 22, selamat datang dan bergabung, kerja harus fokus dan semangat !''.

Aku : " Baik, terima kasih Pak Sebastian"

Aku pun kembali ke ruangan ku setelah berkenalan dengan seluruh staf dan karyawan disini. Aku tak habis fikir mengapa se kebetulan itu aku bisa berkenalan dengan Bastian. Sosok Bastian yang dingin dan kaku di kantor membuatku semakin penasaran.

Seperti apa Bastian orangnya, dan mengapa sikap dia berbeda dengan saat aku bertemu,

mengapa aku terus mencumbui bayangnya

...

To be continued....

#Aroma Rindu Yang Kucumbu Chapter 2

avataravatar