webnovel

Dua Permintaan

Namaku adalah Glen Allsbert. Aku adalah seorang tentara berpangkat Pembantu Letnan Satu. Saat ini aku masih belum mempunyai pasangan dan hobiku adalah memasak.

Sudah 3 tahun ini aku merintis karir di dunia militer. Sebenarnya perbatasan negaraku sedang dalam keadaan siaga satu sekarang. Namun berhubung wilayah tempat bertugas berada berada jauh dari medan perang, Aku dapat  berbincang dengan rekanku bernama Alex disebuah pos jaga tanpa merasa kuatir sedikitpun. Militer negara kami tidaklah lemah, sehingga pemberontakan kecil di wilayah perbatasan tidaklah terlalu berpengaruh ke Ibu kota Republik ini.

Kembali ke saat ini,

"Begitulah, Lex! Aku merasa itu bukan mimpi. Kecantikannya benar-benar menakjubkan dan kata-katanya benar-benar menenangkan hatiku. Tapi entah kenapa Aku tidak bisa mengingat wajahnya :( ."

"Yang benar-benar ku percayai itu adalah kenyataan bahwa kau telah jatuh dari ranjang tingkat dua. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bukankah ranjang kita ada pengamannya? Lagipula kalaupun gadis itu memiliki kecantikan yang begitu menakjubkan bagaimana bisa Kamu melupakan wajahnya?"

"Aku juga tidak tahu kenapa Aku bisa melupakan wajahnya. Seolah Wajahnya kini tertutupi kabut diingatanku. Tapi yah untuk urusan terjatuh, itu karena entah kenapa aku lupa mengunci pinggiran pagar diranjangku kemarin.''

"Itu karna keteledoranmu, geblek!! Sudahlah tidak usah dibahas lagi. Mending bahas sesuatu yang sedang heboh diinternet!"

"Apa? Masalah perang diperbatasan wilayah hutan utara itu ya? Aku sudah mempunyai info lengkap tentang itu!"

"Apa? Bukan tentang itu! Tapi masalah yang lebih penting! Apa kau mendengar? Seminggu lagi game "Dive heroes" akan diluncurkan! Sebenarnya aku ingin mengajakmu main untuk pertama kali saat liburan nanti, tapi kau sudah ada di medan perang saat itu."

Bukanya kuatir tentang perang dia malah membicarakan masalah game.  Si Alex ini benar-benar pecinta game sejati.  Tapi untukku, game hanyalah selingan untuk mengisi waktu kosong saja, sehingga aku tidaklah terlalu sering memainkan game yang memang sering dibicarakan Alex. Tapi untuk game yang satu ini aku juga lumayan tertarik.

"Aku sebenarnya juga ingin bermain game itu, tapi berhubung proposal pengajuan diriku sudah disetujui atasan, maka aku akan berangkat besok lusa. Mungkin aku bisa kembali paling cepat 3 bulan lagi."

Kami sedang membicarakan sebuah game virtual online yang heboh akhir-akhir ini. Bahkan beritanya lebih heboh daripada berita perang yang akan pecah diperpatasan negara kami.

Kalau yang pernah kubaca, Game ini diklaim memiliki fitur paling canggih dan terbaru dengan kebebasan pemain untuk membuat karakter yang terdiri atas berbagai Ras. Kalau tidak salah, bahkan monster pun dapat dipilih oleh pemain. Memiliki sistem open world dan dunia yang luas yang berlatar diabad pertengahan fantasi.

"Yah... Sayang sekali. Kenapa juga kau memilih ikut ke perang itu? Yasudahlah, itu memang keputusan mu. Ngomong-ngomong, berhubung game ini ada fitur kebebasan membuat karakter, apa kira-kira karakter yang kau ingin buat? Biar kutebak! Pasti Elf?"

" Bukannya itu karakter favoritmu? Kau suka Elf dengan panah kan? "

"Tepat, Elf itu lincah dan mudah menghindari serangan zona ultimate boss musuh. Tentu saja Aku tetap akan memilih karakter andalanku ini. Tapi, yang kumaksud itu denganmu, Glen! Kira-kira apa yang akan Kau pilih?"

Memang benar Elf itu menang dikelincahan. Jadi itu adalah karakter yang bagus untuk dia pilih.

Tapi, tetap saja Elf itu kurang di segi kekuatan. Kurasa Manusia lebih cocok dan seimbang diberbagai atribut. Kekuatan dan kelincahan manusia adalah dipertengahan.

Dari yang kudengar sih Ras yang akan  paling banyak dipilih adalah Ras manusia, kemungkinan Job Pahlawan berpedang? Atau Aku pilih itu saja ya?

"Mungkin Manusia dengan Job Pahlawan Pedang, Lex."

[[ Ras manusia telah dipilih. Kelas Pahlawan telah dipilih. ]]

Tiba-tiba aku mendengar suara lirih.

Suara apa itu tadi?

"Bukankah karakter manusia itu lemah?" Lanjut Alex.

" Eh... Bisa dibilang manusia itu pertengahan. Kau tahu? Manusia itu belajar sepanjang hidupnya, jadi mereka itu mudah mempelajari job yang berbeda, sejenis adaptasi gitulah,"

[[ Menambahkan skill milik menudia pahlawan yang dapat beradaptasi dengan cepat. Skill Pasif: Learn ditambahkan.]]

Suara aneh lagi?

"Kenapa menyambung ke kehidupan? Kita sedang membicarakan game, Glen... Game! Kembali lagi ke masalah itu. Tetap saja walaupun bisa beradaptasi, tapi manusia itu memiliki fisik dan kekuatan yang tidak terlalu besar, lagian bukannya ras manusia itu boros mana?"

" Kalau Kau memang ingin Karakater kuat, kenapa tidak pilih Ras monster saja? Kekuatan mereka menakjubkan. Kalau tidak salah ada satu karakter yang merupakan karakter spesial. Selain menang di kekuatan, dia juga menang dikapasitas mana?"

'' Maksutmu Ras Angel? Itu memang Karakter terkuat. Tapi Kau tahu kawan, harga karakter itu selangit dan terbatas! Kupikir pihak developer memang ingin keuntungan tinggi dengan karakter itu!"

" Yap. Itu karakter yang kuidamkan. Tapi, mungkin akan memakan 2 bulan uang gajianku untuk membeli karakter itu. Semoga saja besok pas aku pulang aku tidak kehabisan karakter itu. Lalu, dari mana Kau dapat info itu?"

[[ Proses pembatalan karakter dilakukan > Gagal.

Beralih ke pembagian dan pengabungan karakter > Berhasil.]]

[[ Karakter dikonfirmasi : Half-Angel. Efek Pasif : Aura suci Diperoleh. Kelas: Belum dipilih.

Kelas Manusia: Pahlawan. Skill pasif : Learn. Efek khusus pahlawan : Double XP diperoleh. ]]

Aku mendengar suara lirih itu lagi dan kali ini lebih panjang dari sebelumnya.

"Seriusan apa-apaan sih itu?" Ucapku dalam hati.

" Aku mendapatkan info dari websitenya. Lagipula bukankah sudah banyak spoiler dari pemain beta testnya? Eh bro, kau mendengarkan ku?"

"Ah, aku mendengar kok. Ngomong-ngomong, apakah kau mendengar suara?"

"Suara apa? Aku tidak mendengar suara apapun kok. Mungkinkah kepalamu terbentur saat jatuh tadi pagi?"

" Yah, lupakan saja. Besok ada sistem pembantu buat pemain baru ngak ya? Kuharap disitu bakalan ada sih, aku kurang memahami tentang game petualangan terbaru itu."

[[ Sistem pembantu khusus ditambahkan. Dua permintaan terkonfirmasi. Proses pembuatan karakter : Berjalan. ]]

Karna aku sudah lelah dengan suara itu. Maka aku sudah tidak peduli lagi.

"Kurasa ada sih. Tidak mungkin game jenis baru seperti itu tidak ada fitur kek gitu."

"Kau benar sih."

Setelah itu, karena percakapan kami tentang game selesai, kamipun membicarakan hal-hal ringan yang lain.

.

.

.

.

Berbicara dengan rekanku yang satu ini memang membuatku lupa waktu. Tidak berasa shifku telah berakhir.

Berhubung dia masih ada tugas jaga tambahan dipos ini, maka aku berpamitan kepadanya.

" Aku pamit duluan, kawan. Doakan besok aku bisa membunuh lebih dari 50 musuh di medan perang ya! Pasti dengan itu namaku akan terkenang dalam sejarah haha."

Aku mengucapkan dengan serius dan sedikit bercanda dibagian akhir.

"Mana mungkin kamu bisa membunuh 50 musuh. Medan perang itu keras kawan! Mungkin kau bisa membunuh 10 musuh dan selamat itu sudah bagus! Tapi aku tetap mendoakan agar cita-citamu itu tercapai. Semoga beruntung Letnan."

"Haha oke. Terima kasih sobat."

Setelah itu percakapan kami selesai. Akupun pergi meninggalkannya.