10 Chapter 9 : 說再見 (Shuō Zàijiàn)

para (adventure) mundur beberapa langkah setelah melihat (grend) mengeluarkan aura hitamnya, entah mengapa rasa takut muncul didalam tubuhku, selain itu (grend) tampak sangat menakutkan.

apa ini karena aura hitam itu?.

sesaat kemudian (grend) berdiri di samping (clause) hanya dengan sekali kedipan mata, gerakannya sangat cepat hingga membuat semua orang terkejut termasuk aku.

(grend) mengayunkan (dark longsword) menggunakan bagian datar untuk membuat (clause) terpental sejauh beberapa meter, satu satunya (adventure) yang dapat bereaksi di situasi yang terjadi sangat cepat itu hanya si (pria putih), setelah (clause) terpental dia langsung menyerang (grend) dengan (sword art) atau mungkin (dual sword art), aku tidak yakin menyebut gerakannya karena ingatan (grend) tidak memiliki informasi tentang cara bertarung seperti itu.

(4) empat ayunan cepat pedang (pria putih) dapat ditangkis (grend) dengan mudah, (grend) mundur satu langkah kemudian mengunakan (heavy slash) dari arah kiri, (pria putih) menangkis serangan yang cepat itu, setelah menerima benturan pedang (grend) (pria putih) terlempar seperti (clause).

melihat ini aku sadar mereka memiliki perbedaan kekuatan yang besar.

(Neil) dan (pria pendek) hanya terdiam setelah melihat peristiwa yang terjadi selama (5) lima detik itu, (grend) berdiri diantara keduanya, melihat ke arah (pria pendek) (grend) mulai berjalan mendekatinya kemudian mengayunkan (dark longsword) ke arah (pria pendek) saat dia masuk ke area serangan nya.

selama (14) empat belas detik (pria pendek) hanya bisa berlindung dari serangan (grend) dibalik tameng bundarnya, (Neil) yang membeku mulai bergerak, dia menyerang (grend) untuk membantu (pria pendek), namun situasi tidak banyak berubah mereka berdua hanya bisa menangkis serangan (grend) dengan susah payah.

(clause) kembali bergabung dalam pertarungan, dia langsung menyerang (grend) dengan beberapa (sword art), setelah itu (pria putih) juga bergabung setelah mencoba menyerang (grend) dari belakang, pertarungan menjadi (4) empat lawan (1) satu mereka terus bertukar tebasan selama beberapa menit namun keadaan tidak banyak berubah (grend) masih unggul.

saat kesempatan datang (clause) menggunakan (sword art) untuk menebas lengan kanan (grend), dan untuk menghindari serangan itu (grend) mengunakan (flash slash), setelah benturan antara dua (sword art) (pria putih) melancarkan (5) tebasan (sword art) cepat yang menjadi ciri khasnya, dia memiliki gaya bertarung cepat seperti (kesatria a).

serangan cepat (pria putih) yang kemudian di ikuti (sword art) (clause) berhasil membuka pertahanan (grend), menggunakan kesempatan itu (Neil) dan (pria pendek) menggunakan masing-masing (art) mereka untuk menyerang (grend) secara bersamaan.

mereka berhasil menebas tubuh (grend), tidak sampai disitu satu serangan lain yang mengincar leher (grend) datang dari kanan belakang, pemilik serangan itu adalah (silver a) yang datang dengan diam diam.

(grend) menangkis tebasan itu dengan (dark longsword), dia sengaja menerima dua serangan sebelumnya agar tangan kanannya dapat dengan leluasa menangkis serangan kejutan ini.

dengan satu tendangan (grend) membuat (silver a) terbang terpental sejauh beberapa meter, (grend) juga melempar (Neil) dan (pria pendek) dengan pukulan bagian datar (dark longsword).

(grend) bergerak dengan normal, sepertinya dua tebasan tadi tidak terlalu mempengaruhinya.

[mereka terlihat kecapean, setelah aku mengikat mereka dengan (dark arm) kita bisa pergi dari sini (grend)]

"kau benar kita tidak perlu membuah waktu untuk mereka" (G)

[(dark arm)]

aku berhasil mengikat mereka, tentu saja termasuk (Priest) yang dari tadi berbisik lirih, mungkin dia sedang mempersiapkan (spell) (trun Undead) lagi.

"sial.! aku tidak bisa bergerak, aku tidak mau berakhir disini" (N)

teriak (Neil) histeris, kami memutuskan untuk pergi meninggalkan para (adventure) yang berusaha melepaskan diri dari jeratan (dark arm).

kami berjalan menjauh, tidak sampai (10) sepuluh meter kami melangkah, kami dihantam oleh petir yang muncul entah dari mana.

(grend) berlutut akibat hantaman petir itu, ketika dia mencoba berdiri bola api menghantam tubuh (grend) dan membuatnya terbakar.

untuk menghilangkan api yang membakar tubuhnya (grend) mengeluarkan aura hitam.

"aku pikir mereka akan membiarkan kita pergi, ternya aku salah" (G)

[(grend) seseorang datang]

(grend) kembali menghunus (dark longsword), dia kemudian berbalik untuk menghadapi orang yang mencoba menyerangnya dari belakang.

pedang berbalut cahaya biru muda datang untuk menusuk (grend), untuk menangkis serangan itu (grend) menggunakan (flash slash), pedang si penyerang terpental setelah kedua serangan saling menghantam, (grend) terdiam saat melihat si penyerang sedang memperbaiki pijakan kakinya yang kehilangan keseimbangan.

"(leonoreia)!" (G)

kata (grend) kaget, hal yang sama juga terjadi pada gadis (adventure) yang menyerang (grend).

"bagaimana kau tahu" " berarti dia ada di sini" (G & L)

kata kata mereka tumpang tindih karena berbicara bersamaan, (grend) memeriksa keadaan sekitar, aku menghentikan (leonoreia) dengan (dark arm) saat dia menggunakan kesempatan itu untuk menyerang (grend).

[apa yang kau cari (grend)]

((ruciela)!)(G)

[(ruciela)?, apa dia ada disini?]

((leonoreia) ada disini, aku yakin gadis itu juga ikut dengannya, bodoh. seharusnya dia kembali ke lantai satu bukanya kemari) (G)

(grend) berjalan menuju tempat dimana (3) tiga orang lainnya bersembunyi.

<_____________ (clause POV) ______________>

ini sebuah bencana, aku tidak menyangka jika sekarang kami terjebak di situasi yang sangat berbahaya, monster itu bahkan tidak mengeluarkan seluruh kekuatannya dan hanya bermain-main dengan kami, aku bermaksud mengulur waktu agar (Herman) dan yang lain dapat menyampaikan bahaya ini ke kota namun sepertinya usahaku sia sia, monster itu mengikat kami dengan (dark magic) yang cukup kuat, membuat kami tidak bisa bergerak sedangkan dia sendiri pergi menuju lantai (1) satu.

"saudara (William) apa anda bisa melakukan sesuatu pada (dark magic) ini?" (C)

tanyaku pada (Priest) muda di kelompok kami.

"tentu captain tolong tunggu sebentar" (W)

setelah menjawab ku dia mulai mengucapkan (Aria) (light magic), aku lalu menoleh ke arah monster itu, dia berjalan dengan santai seolah menganggap kami tidak ada.

kini aku mulai bertanya pada diriku sendiri, apa keputusan untuk menentangnya itu salah.

tidak!, keputusan ini tidaklah salah, dalam kondisi atau situasi apapun (Undead) tetaplah (Undead), mereka harus di antara kembali ke sisi (goddess) (Athea), mereka tidak seharusnya berada di dunia para mortal.

terlebih dengan munculnya (abyss king) kerajaan kami, (mynozka empire) memprioritaskan para kesatria untuk membasmi (Undead) agar mereka tidak berubah menjadi (abyss soldier), Dan jika (undead) ini sampai kekota kemudian bebas berkeliaran dan akhirnya berubah menjadi (abyss soldier) aku tidak bisa membayangkan bencana seperti apa yang akan dia buat.

"apa masih lama saudara (William)?" (C)

desakku pada (Priest) muda itu, dia mengangguk sedikit untuk menjawab pertanyaan ku, dia terlihat panik, mungkin aku terlalu memaksa dirinya.

kembali melihat monster itu yang masih berjalan seperti biasa dan tidak menggunakan trik aneh aku sadar, meski tidak terburu-buru kami masih bisa mengulur waktu, dan jika dia masih bermain-main dengan kami di pertarungan selanjutnya kami bisa mengulur waktu lebih banyak setelah ber istirahat sebentar.

disaat yang sama aku memikirkan hal itu satu (spell) (lightning magic) menghantam monster itu, membuatnya berlutut setelah menerima (damage / kerusakan / luka).

"(fraska)?, kenapa dia tidak pergi dengan (Herman)?" (C)

saat (quest) ini selesai aku harus menasehatinya dengan keras, rasa terkejutku kembali muncul setelah melihat bola api membakar monster itu, melihat sihir itu rasa kuwatir ku semakin besar (Nina) juga tidak pergi bersama (Herman).

melihat gadis bernama (leonoreia) menyerang monster itu tidak lagi membuatku terkejut, aku sudah menganggap jika keempat gadis muda itu tidak pergi sejak serangan (Nina) menghantam monster itu, mereka sangat (sembrono / reckless), saat aku ingin menyuruh (William) mempercepat (Aria)nya, cahaya menyelimuti kami, sesaat kemudian kami dapat bergerak.

"saudara (William) langsung gunakan (spell) (turn undead) pada monster itu tanpa harus memberi aba-aba pada kami" (C)

"namun captain jika aku melakukan itu. kalian bisa terjebak di (spell) (turn undead)" (W)

"tidak usah kuwatir, kami akan segera menjauh setelah melihat lingkaran sihir muncul" (C)

selesai mengatakan itu aku langsung berlari sekuat tenaga mendekati monster, seperti biasa (gendro) sudah ada di sampingku.

sampai di samping monster itu aku mengayunkan pedang dengan (art : flash heavy slash) untuk memotong kepala monster itu, kami kembali menyerang monster itu dengan serangan kombinasi

dan seperti yang aku duga seranganku sia sia, dengan mudah monster itu menangkis serangan ku, dia juga menangkis serangan (gendro) yang menyusul seranganku.

keadaan kembali seperti tadi serangan kombinasi kami tidak bisa melukai monster itu, kami harus mengubah strategi yang kami gunakan sekarang, aku menggunakan gerakan tangan untuk memberitahu (gendro) apa yang aku rencanakan, melihat itu (gendro) mengangguk dan strategi baru kami dimulai.

strategi kami sangat simpel yaitu hanya mengubah pola serangan kami, sekarang kami menyerang monster itu secara bersamaan, perlahan aku mulai melihat pertahanan monster itu mulai terbuka, saat aku berfikir jika pertahan itu bisa terbuka dengan bantuan satu orang lagi (Neil) menyerang monster dari titik butanya.

akhirnya pertahanan monster itu terbuka setelah dia menghindari serangan (Neil), tanpa ragu untuk memanfaatkan kesempatan ini aku langsung menggunakan (sword art) terkuatku (sword art : Cyclone swing's), melepaskannya dengan sekuat tenaga untuk mengalahkan monster ini.

(gendro) mengunakan juga (sword art) bersamaan denganku, kombinasi serangan kami membuat monster itu kualahan, namun armor yang dia kenakan sangat keras pedang kami hampir tidak bisa menembusnya, dia juga dengan baik melindungi titik titik lemahnya.

hanya (3) tiga tebasan kami yang dapat menembus armor monster itu, dan sekarang tenagaku sudah terkuras aku tidak tahu bagaimana kondisi (gendro) tapi aku yakin kondisinya lebih baik dariku.

monster itu mundur beberapa langkah dia melihat kami sesaat kemudian aku merasa jika aura di sekitarnya berubah, dia melangkah dan menyerang kami.

gawat aku tidak bisa menghindar.

aku bersiap untuk menerima serangan tapi untungnya (brenhorn) melindungi ku.

"cap segera mundur" (B)

aku langsung mundur sesaat setelah mendengar apa yang dia katakan dan melihat lingkaran sihir mulai terbentuk di bawah monster itu.

pilar cahaya muncul, aku berharap dengan (spell) ini. monster itu bisa musnah sekarang.

namun aura gelap muncul dari dalam tubuh monster itu, kemudian dengan perlahan kegelapan itu mulai bersatu dengan pilar cahaya, dan dengan cepat monster itu keluar dari pilar cahaya berlari menuju (William), (brenhorn) mencoba untuk mengejar monster itu tapi dia terlalu lambat.

monster itu menebas (William).

"nak (Will)!!, sial!" (B)

aku mulai berlari mendekati monster itu, meski aku tahu kesempatan kami untuk menang sedikit, kami sudah memutuskan untuk mengirim peringatan dan menghambat monster ini agar kesatria di kota dapat bersiap untuk mengalahkannya.

(gendro) mendahului ku. dia langsung membantu (brenhorn) yang menangkis serangan serangan monster itu dengan susah payah.

monster itu menghindari serangan (dual sword art) (gendro), menancapkan pedang yang dia genggam ke tanah kemudian menghantam perut (gendro) dengan tinjunya, merebut (one handed sword) dari tangan (gendro) kemudian melemparnya sejauh beberapa meter dengan tendangan kuat di dada.

aku menyerangnya dengan (sword art) namun dia membelokkan pedangku, mendadak dia bergerak kekiri untuk menghindari serangan (Neil), dia mengayunkan pedang milik (gendro) untuk menebas paha (Neil) dan kemudian menancapkannya di paha lainya, (brenhorn) menggunakan (Axe art) miliknya mendekat dan bertukar benturan dengan monster itu, aku juga ikut bertarung dengannya dengan menyerang dari kanan.

setelah bertukar tebasan monster itu membuka pertahanan (brenhorn) dan menendang kepalanya hingga membuatnya tidak sadarkan diri, aku mencoba menyerang namun mendadak gerakannya menjadi sangat cepat, rasa panas muncul di pundak kananku, pedang (gendro) tertancap di sana membuat tangan kananku tidak bisa bergerak, monster itu kemudian menendang ku membuatku terlempar sejauh beberapa meter sebelum akhirnya tergeletak di tanah, saat aku melihat ke atas monster itu sudah bersiap untuk menebasku dengan pedang hitamnya.

saat aku bersiap untuk menerima tebasan itu teriakan seorang gadis terdengar.

"(grend) HENTIKAN / BERHENTI...!!" (R)

teriakannya membuat monster itu berhenti.

<_____________ (grend POV) ______________>

"(grend) HENTIKAN / BERHENTI...!!" (R)

mendengar teriakan seorang gadis yang aku kenal tanganku yang sedang mengayunkan pedang tiba tiba berhenti bergerak, aku menoleh ke arah suara itu berasal, dan benar, disana berdiri seorang gadis yang aku kenal dengan baik, dia adalah (ruciela) gadis muda yang bersedia ikut denganku untuk menjadi (Adventure), melihat sosoknya yang mungil dan tampak tidak berdaya itu membuat rasa bersalah di dalam hatiku semakin besar, aku tahu meski dia memiliki sosok seperti itu dia adalah gadis yang sangat kuat, namun melihatnya di sini membuatku bahagia dan juga sedih.

(dia benar benar ada di sini, (ruciela)) (G)

[apa yang akan kau lakukan (grend)?]

(aku tidak tahu) (G)

seperti jawabanku, aku benar benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan di situasi ini, aku menyakiti teman teman (adventure)nya, dan aku yakin dia sudah mendengar percakapan tentang aku yang menjadi (Undead), aku seorang monster, aku berencana menyembunyikan hal ini, menemuinya di kota kemudian secara perlahan menceritakan apa yang terjadi untuk mengatakan apa yang aku inginkan darinya, namun rencana itu kini hancur saat dia ada disini, apa yang harus aku lakukan?, aku benar-benar tidak tahu.

[bagaimana kalau kau coba untuk berbicara dengannya, cobalah untuk mendekat]

(dia tahu aku seorang monster, aku yakin dia takut padaku) (G)

[coba buang (dark longsword) saat mendekat dan coba lihat apa yang terjadi]

(baiklah) (G)

aku mengikuti saran teman baruku (nanashi), dia adalah sebuah armor yang dapat berbicara, apakah dia sebuah (Legendary artifac), (living armor), atau (magic armor) aku tidak tahu siapa atau apa dia sebenarnya, namun berkat dirinya aku berhasil mendapatkan ingatanku saat masih hidup, aku sangat bersyukur dan berterima kasih kepadanya, dia merupakan salah satu keberadaan yang sangat berpengaruh di kehidupanku.

setelah menenangkan diri dengan menarik nafas panjang meski aku sudah mati, aku mulai memberanikan diri untuk melangkah, menancapkan pedang di tanah kemudian dengan perlahan aku mulai melangkah mendekati (ruciela), sedikit lagi dan aku akan berada di sampingnya.

namun aku berhenti setelah melihatnya mundur satu langkah, wajahnya menunjukkan ketakutan dan keraguan didalam dirinya, aku yakin dia tidak ingin bertemu denganku, aku seorang (Undead) sebuah monster aku tahu itu dan ini membuat hatiku terasa sangat menyakitkan.

[coba panggil namanya (grend)]

dia kembali memberiku sebuah saran, sebuah saran yang dia ambil dari sesuatu yang disebut game, aku tahu hal itu karena aku juga memiliki sebagian ingatannya, aku tidak tahu apa yang dia lakukan hingga hal ini bisa terjadi.

"(ruciela)?" (G)

(tubuhnya kejang? sedikit ketika aku menyebut namanya / her body jolted (twicth?) when I say/said/call her name), setelah itu rasa takut dan ragu hilang dari wajahnya, air mata mengalir di pipinya, dia berlari ke arahku dan memelukku dengan erat.

"(grend) aku senang kau selamat, aku senang bisa bertemu dengan mu lagi" (R)

katanya saat dia menangis, aku senang bisa merasakan hangat tubuhnya, aku senang dia ingin bertemu dengan ku, aku sangat bersyukur, namun semua kebahagiaan ini terasa sangat menyakitkan untukku.

tanpa sadar aku sudah memeluknya dengan erat, aku tidak ingin berpisah dengannya dan aku ingin kebahagiaan ini berlangsung selamanya.

"dengan ini kita bisa kembali kekota bersama, kembali bersama seperti sebelumnya, kita bisa pergi ke (abalon) bersama untuk membuka toko roti, aku tidak ingin kembali berpetualang aku takut kehilanganmu lagi" (R)

aku ingin kebahagiaan ini berlangsung selamanya tapi.

"aku tidak bisa kembali bersamamu (ruciela)" (G)

(ruciela) menatapku, mata biru langitnya penuh dengan tanda tanya.

"kenapa kau tidak bisa kembali?" (R)

kenyataan ini sangat pahit dan kejam tapi aku harus mengatakannya.

"aku sudah mati (ruciela). karena itu aku tidak bisa kembali bersamamu" (G)

air mata (ruciela) mengalir semakin deras setelah mendengar perkataan ku.

"apa yang kau katakan (grend), kau berdiri di sini dan berbicara denganku, tidak mungkin hal ini bisa terjadi jika kau sudah mati" (R)

kata (ruciela) sambil mempererat pelukannya, rasa takut kembali muncul di matanya.

"ini benar (ruciela), aku sudah mati" (G)

"tidak. kau ada disini, dan kau masih hidup" (R)

aku mengelus kepalanya, aku disini karena ingin mengucapkan perpisahan, aku tahu ini berat tapi dia harus menerimanya seperti aku menerima perpisahan yang berat ini, aku tahu ini akan menyakitinya tapi perpisahan ini lebih baik dari pada perpisahan tanpa sepatah kata.

"aku sud-"(G)

"TIDAK. KAU TIDAK MATI KAU HIDUP KAU ADA DISINI BERBICARA DENGANKU, KAU MASIH HIDUP, kau hidup (grend)" (R)

teriak (ruciela) yang lalu mengubur wajahnya di dadaku.

mendengar apa yang dia katakan aku mengepalkan tanganku dengan erat, aku mungkin tahu apa yang dia rasakan sekarang, perasaan untuk menolak takdir.

aku selalu memikirkannya selama perjalanan kami di (dungeon), aku bimbang namun setelah melihat sosoknya aku memutuskan apa yang harus aku lakukan, aku ingin dia bahagia setelah melewati kesedihan ini.

untuk itu aku harus mengatakannya, mengatakan kalimat perpisahan dan apa yang aku rasakan.

aku membuka helm (dark armor) yang menutupi wajahku.

"(ruciela) dengarkan aku!" (G)

setelah melihat wajahku (ruciela) terkejut, dia mundur beberapa langkah.

"tidak!" (R)

"aku sudah mati (ruciela), dan kau harus menerimanya, aku menemui mu sekarang karena aku ingin mengucapkan kata perpisahan yang tidak bisa aku katakan sebelumnya" (G)

"tidak!" (R)

"aku senang kita bisa berpetualang bersama namun semua itu sekarang berakhir, kita harus berpisah, terimakasih karena (ruciela) selalu bersamaku, aku bahagia, sebagai permintaan terakhir maukah kau mengantarku?" (G)

"tidak! tidak! tidak!. ini tidak adil" (R)

"(ruciela) aku melakukan ini karena aku ingin kau hidup, aku ingin kau bahagia, jadi aku mohon biarkan aku pergi agar kau bisa mewujudkan impianmu, aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu" (G)

"ini tidak adil" (R)

setelah mengatakan itu (ruciela) kembali memelukku dan menangis, perpisahan ini juga sangat menyakitkan untukku, namun aku sudah memutuskan untuk pergi agar (ruciela) dapat mewujudkan impiannya.

"aku akan mengantarmu (grend)" (R)

(ruciela) mengatakan itu setelah beberapa menit menangis di pelukanku, dia menjauh beberapa langkah, dia melihatku kemudian mulai (merapal / mengucapkan) (Aria / mantra sihir).

[ini perpisahan (grend)?]

(maaf (nanashi), aku ingin memberitahukan hal ini padamu, tapi aku tidak menyangka jika kami dapat bertemu secepat ini, maaf aku tidak bisa menemanimu berpetualang lagi) (G)

[kau tidak perlu meminta maaf, petualangan ku bersamamu sangat menyenangkan, terimakasih (grend), beristirahat lah dengan tenang]

(terimakasih (nanashi))

pilar cahaya mulai menyelimuti ku, tidak seperti tadi cahaya ini sangat hangat dan tidak menyakitkan, perlahan tubuhku mulai menghilang, aku melihat (ruciela) untuk terakhir kalinya, aku ingin dia bahagia.

"(grend)! aku juga mencintaimu" (R)

katanya setelah mendekat beberapa langkah, aku sangat senang mendengarnya aku tersenyum dan sekali lagi mengucapkan keinginan egois ku.

"sampai jumpa lagi (ruciela), aku mencintaimu" (G)

aku berhasil mengucapkan apa yang aku inginkan sebelum kesadaran ku menghilang.

~[to be continue]~

avataravatar
Next chapter