8 chapter 8

Keberadaanmu disisiku sangat berperan penting dalam hidupku.

__________

 

Saat ini mereka berdua berada dihalaman belakang menikmati malam yang sejuk. Setelah berbincang sebentar dengan bella, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktunya disini.

"Terima kasih sudah menemaniku, aku merasa lega setelah ini"

"Aku juga merasa lega karena aku sudah punya restu dari ibumu, aku tinggal meminta restu dari ayahmu"

"Leluconmu tidak lucu arka, lagipula saat itu kau bilang sudah memiliki pacar, harusnya kita juga jangan terlalu sering bersama" berbanding terbalik dengan hatinya, hatinya sangat ingin terus bersamanya.

"Pacar ya? Apa kau pernah melihatku bersama wanita lain?"

Anita berfikir sejenak mengingat apa pernah arka bersama wanita lain selain dirinya. Tapi sepertinya ia tidak menemukan jawabannya.

"Kelihatannya sih tidak, tapi aku tidak tau"

"Aku menyukaimu anita"

Anita membulatkan matanya, ia terkejut atas pernyataan arka, ini diluar nalarnya. Namun tak lama anita teralihkan, ia melihat seseorang yg sepertinya sedang tenggelam.

"A-arka to-tolong dia, sepertinya wanita itu tidak bisa berenang"anita terus menepuk-nepuk pundaknya dan menunjuk ke arah kolam renang.

Arka berbalik dan benar ia melihat seseorang tengah tenggelam, arka langsung berlari dan melompat ke dalam kolam renang tersebut. Ada beberapa pasang mata yang menyaksikan itu. Anita juga berdoa semoga wanita itu akan baik-baik saja.

Arka segera membawa wanita itu ke permukaan dan membaringkannya. "Reva!! Kumohon sadarlah" arka terus menepuk pipinya.

"Kumohon"

Arka memeriksa pernapasannya dan langsung menekan telapak tangan di bagian tengah dada berkali-kali tapi hasilnya tetap nihil. Ia menengadahkan kepala reva dan mengangkat dagunya. Arka menutup hidungnya kemudian menarik nafas sampai akhirnya ia memberikannya nafas bantuan. Setelah itu arka kembali menekan bagian tengah dadanya.

"Sadarlah"

Sampai beberapa detik kemudian reva sadar dan memuntahkan air. Semua orang bernafas lega saat reva sadarkan diri.

"Syukurlah"arka tersenyum.

Reva langsung memeluknya. "A-aku ta-takut sekalii" tubuhnya juga menggigil kedinginan.

Arka langsung menggendongnya dan membawanya masuk kedalam kamar.

"Kau akan baik-baik saja"

Reva mengangguk dan memeluk lehernya. "Terima kasih sudah menyelematkanku"suaranya parau dan tubuhnya masih terus menggigil.

Anita yang menyaksikan kejadian itu dari jauh merasa ada yang mengganjal di hatinya saat melihat arka memberikannya nafas bantuan, tapi ia mengerti situasi ini. Ia tidak boleh egois. Nafas bantuan seperti itu memang pertolongan pertama yg mesti dilakukan.

_________

Mereka kini sudah berada di kamar reva, pelayannya juga sudah mengganti pakaian reva. Arka masih setia menemaninya, ia duduk di tepi ranjang dan mengusap kepalanya. Reva juga tidak melepaskan pegangan tangannya pada arka, takut arka akan pergi meninggalkannya.

"Tetap disini"ucapnya pelan.

Arka mengangguk. "Iya"

Sudah hampir satu jam arka menemaninya di dalam sini. Sebenarnya ia merasa tidak nyaman karena meninggalkan anita di luar sana, reva sudah tertidur tapi ia masih terus memegang tangannya. Ia yakin anita diluar masih menunggunya.

Perlahan arka melepaskan pegangan tangan reva dan bangkit dari duduknya. Lalu ia segera keluar dari kamar, menutup pintunya pelan dan berlari menghampiri anita di halaman belakang barusan.

Saat di halaman belakang arka tidak melihat anita, ia masuk kedalam dan menghampiri meja makan teman-temannya berharap anita akan ada disana. Tapi disana hanya ada dirga dan laras. Di dalam sini juga tamu sudah tidak seramai tadi.

"Kemana yang lain?"

"Mereka semua pulang"jawab dirga.

"Kau lihat Anita?"

Mereka berdua heran. "Bukannya sedari tadi anita bersamamu? Terakhir aku lihat saat kalian berdua pergi, kenapa?"laras bingung.

"Dan kenapa bajumu basah seperti itu?"tanya dirga heran.

Arka duduk di samping dirga. "Reva tenggelam barusan lalu ia memintaku untuk menemaninya dikamar, setelah itu aku keluar dan anita sudah tidak ada"

"Dia tenggelam?!" Dirga tersentak, arka mengangguk menanggapinya.

"Coba kau hubungi anita, takutnya dia cemburu melihatmu dengan reva dan pulang kerumahnya sendiri"dirga meledeknya.

"Ah iya" arka langsung mengeluarkan ponselnya yang sudah basah. "Ponselku basah, kuharap ponselku masih bisa hidup" arka mengelapnya dengan tissu lalu menghidupkannya dan bersyukur karna ponselnya masih bisa digunakan.

Arka langsung mencari kontak anita dan langsung menelponnya tapi anita tidak juga menjawab telponnya, arka terus menelponnya berulang ulang hasilnya tetap nihil.

"Mungkin dia di toilet, aku periksa dulu" laras beranjak dan pergi ke toilet.

Arka juga masih terus menelponnya, beberapa menit kemudian laras kembali.

"Anita tidak ada di toilet"ujarnya kembali duduk.

"Aku pergi dulu"

Arka langsung berlari untuk menemui bella, barangkali anita sedang bersama ibunya. Saat bertemu dengan bella arka tidak melihat ada anita disana, hanya ada bella dan suaminya.

"Tante, apa anita bersamamu?"

"Tidak"

Arka menghembuskan nafasnya kasar. "Ah iya terima kasih tante" arka pergi dan ia kembali memeriksa halaman belakang. Hasilnya tetap sama, anita tidak ada dimana-mana.

Akhirnya arka memutuskan untuk ke rumah anita, dan berharap anita sudah berada di rumahnya. Ia melajukan mobilnya cepat dan sampai dirumahnya selang beberapa menit.

Arka mengetuk pintunya. "Anita, kau didalam? Anitaa" ia mencoba membuka pintu tapi pintunya terkunci.

Ia kembali menelpon anita. "Angkat anita" ia terus menelponnya dan tangannya juga tidak berhenti mengetuk pintu.

Sekitar lima belas menit arka didepan rumahnya, tapi sama sekali tidak ada tanggapan dari dalam rumah. Dan arka yakin anita tidak ada didalam. Ia benar-benar sangat tidak tenang dan takut sesuatu hal akan terjadi. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas, arka memutuskan untuk kembali lagi ke pesta itu.

Di dalam mobil, arka menghubungi dirga untuk tetap tinggal dipesta tersebut dan membantunya mencari anita.

________

"Dia tidak ada dimana-mana, perasaanku tidak enak"

"Coba kau hubungi danil, dan minta dia untuk melacak keberadaannya sekarang"saran dirga dan langsung disetujui oleh arka.

Arka menghubungi danil dan memintanya untuk melacak keberadaannya dengan nomor telepon anita. Butuh waktu setengah jam untuk bisa melacak dan mengetahui keberadaan anita saat ini.

Danil mengirim alamat itu lewat pesan. Ia berhasil menemukannya. Tapi mereka bertiga terkejut karena alamat itu adalah rumah leo. Salah satu teman yang datang ke pesta barusan.

"Bagaimana bisa anita berada dirumahnya?" Tanya dirga heran.

"Anita bukan tipe orang yang mudah bergaul, aku akan kesana"

"Aku ikut"

💜💜

Stay tune gaisss 🔥🔥

Siapa pirs lopemu?

Votenya ya zheyeng...

avataravatar
Next chapter