1 chapter 1

Tak ada yang dapat merendahkanmu tanpa persetujuanmu

____________

Suasana kelas tampak ramai hari ini. Mereka semua asik mengobrol dan bercanda ria. Dosen yg mengajarnya belum juga datang dan tak ada kabar sama sekali. Sebenarnya mereka sangat menikmatinya, terkecuali anita.

Dia benci suasana seperti ini. Ini sangat menganggu ketenangannya dan konsentrasinya. Dia benci kebisingan, percekcokkan antara manusia. Itu terlalu buang-buang waktu menurutnya.

"Ini terlalu berisik"

Tanpa pikir panjang anita segera mengambil airpods'nya dan memakainya dengan volume max.

Ini cukup membuatnya tenang, alunan yang tersalur lewat airpods'nya membuat anita tersenyum tipis.

Karena terlalu lama menunggu dosen, beberapa siswa pergi ke kantin, mereka suka saat-saat seperti ini.

pak tua sialan ini, mau membuat kita menunggu sampai kapan?

Anita terus bergerutu dalam hatinya.

Karna ia kesal, ia menghubungi dosennya untuk mengetahui kendalanya. Dan saat anita menghubunginya, ia lebih kesal lagi pasalnya dosennya memang tidak akan hadir hari ini dan lupa memberi tahu para siswa.

Anita berdecih lalu beranjak dari kursinya. Ia mengambil spidol dan menulis di papan tulis tentang ketidakhadiran dosennya tersebut, setelah itu ia pergi dari kelas. Karna kebetulan hari ini hanya ada satu mata kuliah.

Anita memiliki sifat introvert, dia tidak pemalu hanya saja dia memang malas bergaul. Dia lebih cenderung dengan perasaannya sendiri dibandingkan harus berinteraksi dengan orang lain.

Penampilannya juga cukup simple, hanya menggunakan jeans dan memakai jaket,, jangan lupa anita selalu menutup kepalanya dengan kupluk jaket tersebut.

sebaiknya aku cepat pulang

Anita berpikir dia akan membeli minuman terlebih dahulu.

Setibanya di kantin ia segera memesan minuman favoritnya yaitu es boba brown sugar. Cukup lama ia menunggu dan minumannya kini sudah ada di tangannya.

Ia segera pergi dari tempat tersebut dan menuju ke gerbang depan dan pulang dengan taxi. Namun belum sampai di gerbang seseorang menabraknya dari belakang. Anita terjatuh karena ini serangan yang tiba-tiba, minuman yang barusan ia beli juga sudah pasti jatuh dan tumpah.

"Maaf, aku benar-benar tidak sengaja"

"Shit!" Anita segera bangkit dan menatap tajam orang tersebut.

"Sepertinya aku membuatmu marah"ia benar-benar merasa bersalah.

"Ganti minumanku, dan kau harus membersihkan lantai ini"anita menunjuk tumpahan minumannya.

"Tapi aku sedang ada kelas hari ini, aku harus cepat-cepat"

"Menurutmu siapa yang akan membersihkan ini? Untuk minumanku aku akan menagihmu besok"

Anita kesal pada laki-laki ini, setelah menabraknya dia tidak ingin bertanggung jawab. Dasar sampah, begitu pikirnya.

"Sepertinya disini ada yang memiliki tugas bersih-bersih, untuk apa aku repot-repot"

Anita cukup geram terhadapnya.

"Dan ini"ia mengambil tangan anita dan memberi uang selembar 50 ribu.

Laki-laki tersebut tersenyum dan kembali berlari menuju kelasnya.

"Ah sudahlah, lebih baik aku segera pulang"

padahal aku sangat ingin meminum itu, tapi aku malas membelinya lagi.

_________

Anita sudah berada di rumahnya ia langsung menuju kamar dan merebahkan tubuhnya.

"Aku akan tidur seharian"

Anita sangat menikmati waktu liburnya hari ini. Dimana ia benar-benar sendiri, hanya dirumahnya ia juga merasa sangat tenang.

Anita hanya tinggal sendiri, orang tuanya bercerai tetapi setiap bulannya ia selalu ditransfer oleh ayah dan ibunya. Dari pada harus tinggal dengan salah satu dari mereka, anita lebih memilih tinggal sendiri. Sebenarnya ia juga memiliki kakak laki-laki yang sudah berkeluarga.

________

Esok harinya ia kembali pergi kuliah, ia membeli minuman favoritnya lebih dahulu dan setelah itu baru ia ke kelasnya. Jangan lupa ia membelinya dengan uang 50k kemarin yang diberikan oleh laki-laki asing, anita berpikir akan mengembalikan sisanya nanti, itu pun kalau mereka bertemu.

Beberapa jam kemudian pelajaran telah usai, kini semua siswa beristirahat. Begitu juga dengan anita, sebenarnya ia membawa bekal, ia pergi ke taman belakang menikmati makanannya dan waktu sendirinya.

Sebenarnya taman ini cukup luas, ada beberapa siswa juga yg bersantai disini dan anita ingin duduk agak berjauhan dari yang lainnya.

Setelah mendapat tempat yang pas, ia duduk dan memakan bekalnya serta airpods yg sudah terpasang di telinganya.

Terpaan anginnya begitu menyejukan. saat di kampus, taman ini juga merupakan tempat terbaiknya. Sambil menikmati alunan musik dan sejuknya angin, matanya terus melihat sekelilingnya. Matanya berhenti pada seseorang yang menurutnya tidak asing.

"Ah dia"ucapnya sembari mengecilkan volume airpods'nya.

Anita menaruh bekalnya dan menghampiri seseorang tersebut.

"Permisi"

Seseorang tersebut mendengak melihat anita yang berdiri didepannya.

"Kau masih belum memaafkanku?"

"Sejujurnya aku tidak peduli, aku hanya ingin mengembalikan sisa uang kemarin" anita menyodorkan sisa uangnya.

Dia menerima uangnya dan menyimpan disakunya. "Padahal kau tidak usah repot-repot mengembalikannya"

"Aku tidak ingin berhutang padamu, aku pergi" anita berjalan ketempatnya semula.

"Tunggu" dia beranjak dari duduknya.

"Aku Arka, kau?"

"Anita"

Setelah menyebut namanya ia langsung pergi, Namun arka malah mengikutinya.

"Apa yang kau lakukan?"tanyanya heran dan menghentikan langkahnya.

"Kau bertanya padaku?"

"Menurutmu?"

"Aku ingin menjadi temanmu, tak boleh?" Arka menaikan sebelah alisnya.

"Aku tidak butuh itu, jangan ikuti aku"

Anita kembali berjalan namun arka tidak mendengarkannya, ia masih terus berjalan di sampingnya.

Anita hanya menghela nafasnya dan terus berjalan ke tempat duduknya semula, Ia kembali memakan bekalnya.

Arka duduk disampingnya dan terus memperhatikan anita dengan tangan yang menopang dagunya.

"Sepertinya kau penyendiri ya"

"Aku hanya butuh ketenangan, dan kenapa kau terus melihatku seperti itu"

"Aku hanya ingin melihat wajahmu lebih jelas, kau selalu menutup kepalamu ya"

"Sudahlah! lebih baik kau pergi, memangnya kau tidak lapar?" Anita sudah geram waktu tenangnya terganggu.

"Untuk pertama kalinya aku diusir oleh perempuan"

Anita mengernyikan dahinya. "Lalu?"

"Kau masuk jurusan apa?"

Arka lebih memilih mencari topik lain.

"Aku sastra"

"Sastra" arka mengangguk pelan. "Kau tidak bertanya?"

"Aku tidak peduli"

"Aku jurusan musik"

"Aku tidak bertanya"

"Hanya memberi tahu" arka tersenyum dan bersandar di kursi.

"Kau suka musik?" Tanya arka.

"Sepertinya semua orang menyukai musik"

Sebenarnya anita sangat ingin menaikan volume airpods'nya hingga maksimal, Tapi arka tidak juga pergi dari tadi.

"Musik jenis apa yang kau sukai?"

"Klasik"

"Kau bercanda?"

"Kenapa aku harus bercanda denganmu!?" ucap anita menoleh kearahnya.

"Oke oke,, kau ketus sekali"

Hening hingga beberapa menit, arka masih bersandar di kursi sambil memejamkan matanya dan menikmati semilirnya angin.

Begitu juga anita, ia masih menikmati makanannya dan sesekali ia juga menoleh ke arah arka. Ini pertama kalinya ia makan ditemani seseorang dan menurutnya, arka tidak terlalu mengganggunya.

"Nih" anita menepuk pundak arka dengan rotinya, karna ia terus terpejam.

Merasa ada yang menepuknya, arka membuka matanya dan menoleh ke arah anita "eh?".

"Kau tidak mau?"

"Aku terima dengan senang hati"ia menerima sebungkus roti tersebut.

Anita merapihkan kotak makannya dan beranjak dari kursinya, Setelah itu ia pergi meninggalkan arka.

"Anita!"

Anita menoleh

"Thanks" ucapnya sambil menunjukan rotinya.

Anita hanya mengangguk dan kembali melangkahkan kakinya.

__________

Keesokannya anita menjalankan hari-harinya seperti biasa, dengan belajar dan belajar tidak ada yang namanya bermain kesana kemari atau berfoya-foya seperti siswa lainnya.

Anita hanya ingin fokus ke akademik, mengejar nilai IPK yang tinggi dan ingin segera lulus.

Banyak yang bilang anita ini sangat membosankan, meskipun anita orang yang pendiam bukan berarti dia anak yang dikucilkan. Justru sebaliknya, terkadang mereka-mereka sangat ingin berteman dengan anita agar bisa lebih menikmati masa remajanya.

Dan sebagian ada juga yang mengajaknya untuk mengikuti organisasi,Tapi tetap saja ia menolaknya. Itu akan mengganggu waktunya, begitu pikirnya.

Kini sudah waktunya ia pulang, ia segera keluar dari kelasnya dan menuju ke kantin terlebih dahulu. Seperti biasa ia pasti membeli favoritnya itu.

Kebetulan saat selesai dari kantin, ia melewati kelas jurusan musik. Pintunya juga terbuka tak sengaja ia menoleh kedalam dan melihat arka yang sedang bermain piano.

'Ini fur elise' sepintas ia tersenyum.

Anita bersandar dibalik dinding menikmati tuts piano yang di mainkan arka.

'aku suka permainannya'

Anita masih diam dan menunggu arka selesai memainkannya, tuts piano yang di tekan oleh jari-jarinya membuat anita tidak ingin melewatkannya. Entah kenapa ia merasa terhipnotis.

_-_-_-_-_-_-_

Makasih buat kalian yang udah nyempetin baca ceritaku.. semoga kalian suka..

Iya tau.. editannya ga mulus 🙂 nyari jisoo yang pke jaket gtu susah bgt.. jdinya aku edit aja lahh.. ganti muka wkwkwk...

Vote-nya yaaa 😊

avataravatar
Next chapter