webnovel

| ARABELL | 1. Keluarga Wijaya

Yo loyo loyo..... cangcimen.... cang.... cimen....

Bunyi alarm yang sudah dia seting dari semalam. Dengan rasa malas dia mematikan alarmnya, dia duduk ditepi kasur untuk mengumpulkan nyawanya. Ya,, dia ARABELL KIMBERLY ODETA gadis periang yang terlahir dikeluarga yang sederhana tapi selalu mendapatkan kasih sayang yang cukup. Setelah menunggu beberapa menit untuk mengumpulkan nyawanya dia pun bergegas untuk mandi dan memulai aktifitas sehari hari nya.

Dia ara gadis periang dan memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Anak ke-2 dari keluarga wijaya. Ara memiliki abang yang bernama AGAM PUTRA WIJAYA, agam adalah seorang abang yang dingin tapi perhatian ngeselin, tukang nyuruh, tapi disuruh balik ngga mau huftt,- Oke sekarang ke bunda ara yaitu MAYA ALEXANDRA, maya adalah seorang janda ditinggal mati setahun yang lalu, maya kriteria ibu yang super protektif dengan anaknya, cerewet, sayang banget sama kedua anaknya, dan rela berkorban demi anaknya. Nah sekarang ayah ara yaitu SANUSI WIJAYA, memang benar bunda ara itu janda sudah setahun ayah meninggalkan kita karna penyakitnya itu.

đŸŒč

"ARA!!! CEPAT TURUN!! NANTI KAMU TELAT DATANG KESEKOLAHNYA" teriak maya yang statusnya mama ara.

"IYA BUN..... SEBENTAR LAGI SELESAI" sahut ara yang terburu-buru mengambil tas sekolahnya.

.

.

>>Meja makan<<

Disinilah semua anggota keluarga kumpul untuk sarapan

"Ara kamu tuh yah bangun pagi buta tapi baru selesai sekarang! Ngapain aja si kamu? Tibang mandi, pakai seragam sekolah aja lama banget, liat tuh sekarang jam berapa mau sampai sekolah jam berapa kamu kalau jam segini baru berangkat" omel sang bunda yang gemas dengan kelakuan anaknya yg super lelet itu.

"Hehehe.... biasa bun aku nyari dasi ngga ketemu-temu" balas ara dengan senyum andalannya itu.

"Kebiasaan kamu itu mah naruh barang sembarangan_- yaudh cepat makan abis itu langsung berangkat bareng abang" dengan nada halus membalas ucapan anaknya itu

"Loh loh ko sama abang bun, abang juga udah telat ngga bisa ngajak ara bareng nanti malah tambah telat" protes abang ke bunda

"Padahal Satu arah tapi masih aja ga mau nebengin" gumam ara dengan nada kecil sehingga orang lain tidak mendengarnya

"Yaila abang satu arah juga sama adik kamu"sahut maya yang memaksa putranya untuk mengantarkan adiknya

"Tetep ga bisa bun abang udah telat banget" dengan nada halus putranya langsung mengambil tas dan mencium punggung tangan sang bunda dan langsung bergegas berangkat kerja.

Tinggallah ara sendiri dengan suapan terakhirnya dan langsung bergegas berangkat sekolah.

"Bun ara berangkat ya" dengan senyum yang tampak bahagia ara langsung mencium punggung tangan sang bunda

"Hati-hati dijalan ara... kalo ada yg gangguin sebut aja nama bunda 3x oke" saran maya dengan teriakannya

"OKEYYYY BUNDA NANTI ARA PANGGIL NAMA BUNDA 3x KALO ADA JIN YANG GANGGUIN ARA DIJALAN HEHE" ledek ara ke bunda

"HEH NGELEDEK BUNDA YA KAMU" dengan sigap maya melepaskan sendalnya untuk dilemparkan ke arah Ara, ara pun yang melihat sang bunda sudah siap siaga untuk melemparkan sendal dengan sekuat tenaga dia lari terbirit-biri. Sedangkan maya yang sudah melepaskan sendalnya ingin melemparkan namun niatnya pun diurungkan ketika melihat sang anak sudah menghilang dari penglihatannya.

"Huft dasar anak jaman sekarang demen banget ngeledekin orang tuanya_-"

Next chapter