1 Perkenalan

"Aduh revisian gua ketinggalan lagi. Coy puter balik dulu penting nih"

Sadam yang hari itu bertugas jemput aku langsung memutar balik arah laju kendaraan bermotornya.

"Apa Teh yang ketinggalan?" sahutnya sambil memacu kendaraan roda duanya.

"Revisian laporan gua ketinggalan ini, mana deadline siang ini sebelum praktikum. Capek-capek begadang semaleman masa dapet minus sih" aku masih mengaduk-aduk isi tas mencari kunci kamar kost ku.

"Atuh selow kan tahun depan bisa ngulang bareng gua hahaha"

"Yeeee gendeng sia, kapan lulusnya nanti" aku menjitak kepala adik tingkatku ini dengan gemas.

"Yaudah cepet ah laper mau makan, belom makan dari lahir nih" Sadam memarkirkan motornya di depan pagar kost milikku.

"Iya iya bawel ah bentar" aku berlari masuk ke dalam gedung kost kostan tempatku tinggal selama 2,5 tahun terakhir ini.

Karena banyaknya lorong terkadang orang yang baru datang berkunjung pertama kali akan susah mengingat dimana kamar milikku berada. Setelah mengambil revisi laporan, aku langsung turun dan naik ke motor Sadam yang sedari tadi sudah menungguku.

"Hayuk ah nanti kalo telat gak boleh masuk sama Dimsat" Sadam pun mulai memacu motornya menuju kampus.

***

Hari itu aku lupa kapan pastinya tapi yang pasti sekitar bulan Oktober 2016. Kira-kira pertengahan bulan itu aku baru saja putus dengan kekasihku. TANPA ALASAN.

Kami memang baru menjalani hubungan sekitar 2 bulan, tetapi itu bukan alasan yang tepat untuk meninggalkan tanpa ada kabar sama sekali.

Untungnya tugas kuliah, laporan praktikum yang seabrek dan urusan organisasi yang tiada habisnya mampu mengalihkan pikiranku dari hal tersebut. Setidaknya aku jadi lebih sering berada di luar kamar dan menghabiskan waktu bersama teman-temanku hingga larut malam dibandingkan berdiam diri di kamar.

Drrtt....

Muncul notifikasi dari handphoneku. Itu adalah balasan dari cerita yang aku posting di Instogram semalam.

"kvnggn membalas cerita anda: Galau mulu lu!"

Dia adalah salah satu temanku yang cukup sering mengomentari postingan cerita ataupun yang lainnya. Memang semalam aku agak sedikit terbawa suasana galau dan membuat postingan di Instogram. Bohong kalau ada yang tidak galau saat putus hubungan dengan seseorang kecuali memang dia tidak menganggap hubungan itu serius. Aku mengabaikan notifikasi itu dan mulai masuk ke lab karena sudah jadwal praktikum.

***

Terkadang aku beruntung menjadi kaum minoritas di jurusanku. Pertama banyak sekali yang perhatian padaku baik itu teman seangkatan, abang tingkat, adik tingkat, dosen sampai satpam hahaha. Mungkin karena mereka jarang melihat perempuan di jurusan ini. Yang kedua, terkadang untuk beberapa hal akademis seperti melobi dosen ataupun asisten cukup mudah kecuali mereka juga perempuan hahaha. Tetapi dukanya yaaa semua pekerjaan terkadang dipandang sama rata baik laki-laki maupun perempuan.

Sekitar jam 11 malam aku baru saja sampai kostan dan merebahkan badanku. Rasanya malam ini mau tidur saja dan tidak mengerjakan laporan.

Drrrttt.... drrrttt....

Siapa lagi yang menelponku malam-malam begini, gumamku dalam hati. Dengan malas aku meraih handphone di ujung tempat tidurku. Tanpa melihat siapa yang menelpon aku langsung mengangkatnya.

"Halo" suaraku terdengar sangat berat dan enggan untuk berbicara.

"krssskkkk" yang terdengar hanyalah suara angin yang keras.

"Woy lu dimana!" tiba-tiba suara dari sebrang mengagetkanku.

avataravatar
Next chapter