3 Menyebalkan

"Gak tidur kan lu?" iya siapa lagi kalau bukan Kevin yang menelpon malam-malam seperti ini.

"Enggak, ini lagi ngerjain laporan"

"Gue kira lu ketiduran bisa gawat nanti laporan lu gak dikerjain haha"

"Lu gak ngerjain laporan juga emangnya?" aku memasang earphone di kedua telingaku agar bisa fokus mengetik.

"Enggak sih, laporan gue gampang kok"

"Terus gak ada kerjaan dong lu?"

"Ya ini nelponin lu haha" aku berpikir bahwa Kevin benar-benar tipe orang yang sangat santai. Cukup lama kami berbicara lewat telpon hingga akhirnya waktu menunjukkan pukul 03.16. Semua topik yang kami bicarakan sebenarnya tidak ada yang penting. Mulai dari membicarakan tentang lingkup pertemanan kami hingga memperdebatkan kesalahan tukang nasi goreng yang menggoreng nasi yang sudah matang. Memang garing kedengarannya tapi beberapa hal cukup lucu dan dapat menghiburku yang tengah penat oleh laporan. Yang paling menyebalkan dari Kevin adalah dia sering mengejekku.

"Eh kenapa sih nama lu pasaran banget. Nama Putri tuh ada sejuta orang yang sama, kaya nama gue dong keren"

"Gue pas awal ketemu lu tuh cuma ngeliat doang dari jauh ada seorang cewek yang gendut, pendek terus pake kerudung pink. Baru deh gue sadar kalo itu elu"

"Gimana kalo gue panggil lu babon? Abisnya mirip sih kan haha"

"Iyalah lu jelek, mandi makanya biar gak jomblo" dan masih banyak lontaran kata-kata menyebalkan lainnya. Kevin benar-benar orang yang menyebalkan bagiku.

"Gak haus apa lu ngomong terus" akhirnya aku berbicara seperti itu karena sebal diledek terus terusan.

"Enggak tuh biasa aja. Kesel yaa diledekin terus hahaha" ah! orang ini benar-benar menyebalkan.

"Enggak sih biasa aja. Tidur sana ah daripada ngomong terus" aku masih menahan rasa sebalku terhadapnya.

"Ohiya bener juga, gue kuliah pagi besok nih bangunin yak. Tapi laporan lu udah kelar emang?"

"Jam berapa emang? Dikit lagi lah, paling setengah jam lagi selesai" saat itu laporan yang harus aku selesaikan sisa 5 halaman lagi.

"Yaudah lu bangunin gue jam 7 yaa. Soalnya gue kuliah jam 8 nih nanti. Pokoknya gue gak mau tau, lu harus bangunin gue sampe bener bener bangun" duh benar-benar deh manusia yang satu ini.

"Iya ah bawel udah sana tidur lu"

"Jadi lu ngusir gue nih sekarang? Oke fine, gak usah minta temenin gue lagi ya mulai sekarang"

"Ahelah bodo amat deh vin, gue gak minta temenin juga"

"Hahahaha nah gitu dong emosi kan seru jadinya. Yaudah gue tidur ya, jangan lupa bangunin"

"Iya bawel" dan aku pun menutup telpon itu. Manusia yang bernama Kevin itu benar-benar ngeselin sepanjang malam ini. Rasanya jika dia ada di depanku sekarang, aku ingin menjitak kepalanya saking kesalnya. Aku sedikit menghela nafas dan mulai lanjut menyelesaikan laporanku.

***

Aku terbangun pukul 07.30 pagi itu. Entah kenapa setelah bangun tidur aku langsung teringat kata-kata Kevin yang minta dibangunkan karena ada kelas pagi. Aku meraih handphoneku dan menelponnya. Saat pertama kali dia tidak mengangkat panggilan dariku, begitupun setelah panggilan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Akhirnya setelah panggilan yang ke sekian dia mengangkat telepon dariku.

"Wey bangun lu udah jam berapa ini, katanya kuliah pagi" dari sebrang sana hanya terdengar suara gumaman tidak jelas.

"Keviiinnnn banguuunnn!!!!!" aku berteriak di telepon hingga sepertinya dia agak tersentak.

"Iya gue bangun iya, berisik banget sih lu"

"Eh lu tuh udah dibangunin juga masih aja ngata ngatain gue"

"Iya iya makasih ya udah dibangunin. Gue siap siap dulu nih yaa"

"Yaudah sana gih"

"Dadaahh" Kevin menutup teleponnya. Sedangkan aku kembali tidur karena hari ini kelasku baru dimulai jam 11 siang.

***

Siang itu saat aku hendak kekampus, aku baru mengecek notifikasi chat karena ingin memastikan ada dosen atau tidak untuk kelas hari itu. Di antara chat tersebut terdapat salah satu chat dari Kevin yang mengirimkan foto bahwa dia sedang di kelas. Dan saat aku sedang mengecek chat yang masuk, tiba-tiba ada sebuah notifikasi pesan masuk.

Itu Theo...

avataravatar
Next chapter