2 Mengganggu

Aku membuka mata dan melihat siapa yang menelpon malam itu. Tertera nama Kevin disitu, dialah orang yang tadi siang membalas Instogram ku.

"Ada apa?" jawabku malas.

"Gue di jalan nih hahaha" terdengar suara deru motor dari sebrang sana.

"Jalan kemana?"

"Jalan ke basecamp gue"

"Terussss" jujur saat itu aku sudah mengantuk dan mataku pun sulit terbuka.

"Gapapa ngasih tau doang. Lu di kost ya?"

"Iya baru nyampe, mau tidur" jujur saat itu aku agak terganggu dengan telpon darinya.

"Alahh cupu lu baru jam segini udah tidur. Biasanya juga begadang sampe pagi"

"Iya gue cupu mau tidur sekarang tapi lu nya berisik nelponin"

"Yailah segitu doang. Yaudah maaf deh, istirahat sono"

"Iya" aku menutup telponku dan melemparkannya ke sudut tempat tidur. Rasanya aku ingin tidur sampai lusa.

***

Kelas hari ini sangat membosankan. Dosenku hanya menerangkan materi dan menyuruh kami membuat makalah. Setelah kelas selesai seperti biasa aku dan teman temanku yang lain pergi untuk makan sambil nongkrong dan menghabiskan waktu disana. Biasanya kami bisa nongkrong sampai sore tetapi karena kebanyakan dari kami masih memiliki deadline laporan jadi sebelum jam 15.00 aku sudah mendarat di kamar kost ku.

Aku mengecek beberapa notifikasi pesan dan membalas beberapa dari mereka. Tiba tiba telponku berdering lagi. Kulihat nama Kevin terpampang di layar handphoneku. Sebenarnya aku sudah cukup terbiasa dengan sikap dia yang seperti ini. Terkadang dia bisa sangat menggangu tetapi terkadang juga bisa menghiburku. Dia tipe orang yang dapat menelpon tanpa harus ada alasan apapun.

"Halo"

Dari sebrang sana terdengar suara berisik beberapa orang yang sedang mengobrol. Cukup lama aku menunggu sampai hampir mematikan telpon itu, tiba tiba terdengar suara dari sebrang.

"Eh anjir kepencet telpon. Halo, halo wey"

"Apaan?"

"Tadi gue kepencet telpon lu. Nanggung ah sekalian telponan aja kali ya haha"

"Yeee kirain ada apa" aku sudah menduga ini salah satu tingkah anehnya lagi.

"Hehe lu dimana?"

"Di kamar ini"

"Di kamar terus, nongkrong napa haha" dari sana aku mendengar suara lain yang bertanya siapa yang sedang mengobrol dengan Kevin saat itu.

"Banyak laporan gue, ini mau istirahat dulu biar bisa begadang nanti" aku menyetel mode speaker dan mengganti kemejaku dengan kaos.

"Sok sibuk lu sekarang. Sinilah nongkrong bareng haha"

"Males ah jauh. Lagian ngapain juga kesana"

"Ya ketemu terus ngopi bareng gue sama anak anak lah" aku mendengar suara lain yang berkata "Sinilaahh"

"Siapa tuh?"

"Temen temen gue. Sekarang gue lagi dikontrakkan anak anak"

"Ooh" aku kembali menyetel mode tanpa speaker dan menempelkan telingaku ke handphone.

"Udah ya gue pengen praktikum dulu nih. Emang lu doang yang bisa sibuk haha"

"Yaudah sono gih"

"Nanti malem lu begadang nih?"

"Iyaa, deadline gue banyak nih"

"Oke deh, dadah"

"Iyaa dah" aku menutup telpon dan menggulingkan badanku di atas tempat tidur.

Sementara disana Kevin sebenarnya sudah berada di kampus dan sedang bersiap untuk praktikum. Dia mengambil jaket lab nya dari kursi dan memakainya lalu berlalu ke dalam pintu laboratorium.

***

Malam ini aku sudah menyiapkan semua amunisi untuk berperang dengan laporan praktikum. Mulai dari kopi, camilan dan beberapa batang rokok. Haha iya aku merokok untuk meredakan stress. Pada saat itu wanita yang merokok terlihat sangat liar dan aku jarang melakukannya di luar kamarku. Image ku saat itu jauh dari kata nakal jadi aku masih mempertahankannya.

Sudah sekitar dua jam aku berkutat dengan laporanku didepan laptop. Jam menunjukan pukul 10.45 malam. Aku sudah mulai jenuh dengan laporanku dan mulai menyalakan sebatang rokok sambil memutar playlist lagu favoritku. Sebagian besar terdiri dari lagu sendu dan indie. Aku menyandarkan tubuhku pada dinding dan mulai menyesapi rokok ku. Ada bunyi notifikasi chat di handphoneku, itu dari Kevin. Dia bertanya apakah aku sudah tidur atau belum. Aku mengabaikan chatnya dan kembali menyesapi rokokku sambil mendengarkan lagu sendu.

Aku kembali teringat dengan kenangan bersama Theo, mantan pacarku yang meninggalkan aku tanpa kata kata perpisahan. Inilah yang tidak kusukai ketika aku berada sendiri di kamar. Beberapa kenangan manis kembali melintas dan tidak lama beberapa kenangan buruk mengubur semua itu.

Bunyi notifikasi chatku kembali berdering, lagi lagi itu Kevin. Dia mengingatkan aku untuk mengerjakan laporanku. Aku masih mengabaikan chatnya karena masih tenggelam dalam kenangan masa lalu.

Tidak lama telponku berdering...

avataravatar
Next chapter