webnovel

Bab 3

"Bisakah saya membantu anda?"

tanya intan dengan nada yang masih kaku, "silahkan, dan coba panggil saya dengan nama saja, panggil Rahmat, ingat Rahmat" jelas rahmat sambil mengulangi kata dibagian namanya.

"Baik lah Rahmat".

 

Mereka pun pergi kedapur, rahmat memintanya untuk mengocoki telur.

Sedangkan rahmat mengiris beberapa bumbu.

Lalu ia memanasi minyak goreng, dan hendak ingin mengoreng telur dadar, namun saat ia meminta telur yang sudah dikocok oleh intan itu, ia terkejut melihat telur itu yang sudah berwarna putih pucat dan berbusa.

"adeh... Apa yang kau lakukan intan?"

tanya ia kepada intan.

 

"Maaf saya baru pertama kali melakukanya" kata intan sambil membungkukan badanya.

"Ya sudah, tak apa-apa"

sambil menuangkan telur itu kedalam minyak panas.

 

"Aw, aw, aw..." jerit rahmat saat kulitnya terkena cipratan minyak panas dari pengorengan.

"Apa yang kau lakukan, kepada rahmat?"

ia bertanya dengan bodohnya ke pengorengan itu sambil memantikan kompor gas.

"Eh.., !"rahmat terheran-heran dengan tingkahnya yang langsung mematikan kompor gas.

 

"apa yang kamu lakukan intan?"

Ia betanya pada intan, namun intan hanya menatapnya dengan tatapan khawatir. 

Melihat tatapan itu rahmat hanya bisa menepuk keningnya sediri, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Baik lah kita akan memesan makanan saja" kata rahmat sambil menelpon restoran cepat saji.

"Ting, tong".

"Ya tunggu" jawab rahmat dan berlari

"terimakasih" lalu ia tutup pintu itu lagi.

"makanlah" kata rahmat menyuruhnya untuk makan, tanpa rasa sungkan intan langsung mengambil beberapa potong ayam dan memakanya, melihat ia makan begitu lahapnya membuat rahmat tersenyum, lalu berpikir apakah robot memang bisa makan?,

Tiba-tiba saja tangannya menyentuh mulut intan, dan mengelapi mulut intan yang belepotan dengam jari jempolnya.

Lalu ia tarik lagi jarinya dari bibir intan sambil mengeleng-gelengkan kepala kepada intan, ia tak habis pikir masa ada robot yang hampir mirip dengan manusia dan bertindak bodoh seperti yang ada didepanya sekarang ini.

 

"Jika sudah, cuci tangan mu."

kata ia dan bangkit dari tempat duduk lalu berjalan kearah kamar mandi, bunyi guryuran air terdengar dari balik kamar mandi.

"Krek..."

bunyi pintu kamar mandi terbuka, seketika itu rahmat terkejut melihat intan yang sudah berafa di hadapanya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya ia kepada intan sambil menutupi tubuhnya dengan handuk secepat mungkin,

"aku ingin mencuci tanganku" kata intan dengan polosnya.

Rahmat hanya bisa membuka mulutnya setelah ia mendengarperktaan polos itu dari intan.

Lalu ia mendorong intan untuk keluar dan berkata,

"disitu kan ada"

sambil menunjuk kearah wastafel di luar kamar mandi.

 

"Harusnya aku tak menandatangani nya" sambil mengeramas rambutnya ia menyesali semua yang itu.

"Intan dimana kamu?" tanya ia sambil memangil intan, saat ia melihat intan tak berada didalam rumah.

Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk ia masuk kekamar.

 

"Apa yang kau lakukan?" ia bertanya kepada intan yang sedang berada di kamarnya dan mengemasi baju-baju nya, lalu memberikan nya sepasang baju ganti...

Kemudian ia ambil baju yang diberikan intan itu dan menyuruh intan keluar dari kamarnya, "baru sehari, aku sudah gila dibuat olehnya" kata ia sambil menganti pakaiananya.

 

"hallo! Apakah ini benar nomor telepon ronald?"

ia bertanya kepada seseorang lewat telepon sambil melirik ke arah intan yang sedang asyik menonton acara TV

"ya, saya sendiri, dengan siapa saya berbicara?"

kata ronald bertanya padanya.

"ini aku Rahmat" jelasnya.

Next chapter