Antara Dua Imam ( Poligami Series )

"Saya terima nikahnya Mary Kenysha binti Arlan Guswandi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Seperti ada yang membelah dadanya. Perih, sesak, juga sakit ketika Ijab Qabul itu terucap dari bibir sang suami. Detik itu juga Rain resmi dimadu, detik itu juga Restu bukan sepenuhnya milik Rain, dan detik itu pula Rain harus siap jika suatu saat Restu tak lagi sepenuh hati mencintai dirinya. Sekuat apa pun Rain menahan air mata, namun nyatanya jatuh juga. Ia menangis, tubuhnya melemas. Acara belum selesai, tetapi Rain lebih memilih meninggalkan semua dan menuju kamar. Kamar yang mulai saat ini akan Ia tempati sendiri. "Sudah aku katakan berkali-kali padamu, Mas. Aku bukanlah Khadijah dan hatiku bukan terbuat dari besi atau pun baja. Saat kamu semakin menoreh luka, maka jangan berharap aku mau mempertahankan ini semua. Kelak aku berhenti jangan pernah kau tangisi." Begitulah ucapan sang istri pertama tatkala iris matanya mendapati sang suami serta madunya sedang saling melumat di dapur