4 Wah, Begitu Bahagia Ya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tong Lele mengikuti para pelayan wanita ke lantai atas sambil menikmati pemandangan di dalam rumah itu.

Melihat Tuan Muda Kecil sudah menaiki tangga, pengurus Feng kemudian menemui Mo Qijue , lalu dengan hormat berkata,"Tuan Muda, Tuan Muda Kecil sedang terluka. Mungkin, ini adalah sebuah pertanda baik, karena sekarang dia sudah mencoba untuk mendekatimu. Meskipun dia hanya seorang anak kecil, namun tetap saja dia membutuhkan kehangatan dan nasihat dari seorang ayah. Anda seharusnya tidak bersikap demikian kepada Tuan Muda Kecil. Bagaimanapun juga, dia adalah anakmu."

Mo Qijue menatap dengan raut wajahnya yang dingin seperti sosok patung es. Dari tubuhnya saja, seperti mengeluarkan aura seorang raja yang begitu dingin, membuat orang lain yang melihatnya gemetar meskipun badan Mo Qijue tidak terasa dingin.

"Anak yang ditinggalkan oleh wanita itu, aku mau pelihara saja sudah sangat baik." Kata Mo Qijue dengan ekspresi dingin.

Pengurus Feng terus berpikir, dia akhirnya mengatakannya, "Tuan Muda, aku pernah mengidentifikasi bahwa kecelakaan Tuan Putri Mu Wanqing saat itu murni sebuah kecelakaan. Semua itu tidak ada hubungannya dengan Tong Jiumo." 

"Seharusnya yang mati adalah Tong Jiumo, Mu Wanqing telah mengorbankan nyawanya untuk dia." Ucap Mo Qijue dengan suara yang semakin dalam.

Pengurus Feng yang berdiri di sebelahnya terlihat terdiam, namun dari sudut mata yang terlihat ada luka kecil di sana membuat dia berkata lagi, "Tuan Muda, bagaimanapun juga Tuan Putri Tong adalah ibu kandung dari Tuan Muda Kecil."

"Wanita itu tidak melahirkan anak untukku! Bahkan, teman baiknya pun dicelakai. Kalau hanya mencuri anaknya, itu sudah pantas untuk diterimanya!" Emosi Mo Qijue memuncak. Kemudian, dia menuangkan anggur merah di gelasnya, dengan marah mengangkat kepalanya dan membuang napas dari mulutnya dalam-dalam.

Pengurus Feng menggelengkan kepalanya, kemudian dia membatin, Sudah jelas kamu setiap malam yang memaksa Tuan Putri Tong, tanpa sedikitpun bertindak dengan hati-hati...

Di lantai atas rumah besar bagai istana itu, terlihat Tong Lele yang begitu melihat kamarnya, dia segera melewati rombongan pelayan wanita dan memasuki pintu kamar itu, lalu menguncinya.

Tasnya masih berada di bagasi bandara. Handphone, komputer, dan lainnya semua dimasukkan kedalam tas. Di dalam kamar Mo Lisi ini, dia melihat sebuah handphone, dengan bahagia Tong Lele mengambilnya. Tapi ternyata, handphone itu tidak bisa dinyalakan, bahkan untuk mengisi daya juga tidak bisa tersambungkan. Tong Lele segera mencari alat bantu, beberapa menit kemudian handphone tersebut sudah selesai diperbaiki.

Tong Jiumo saat ini sedang berada di pesawat, dia melihat jadwal perjalanan yang sudah dibuatkan oleh Tong Lele. Melihat itu, membuatnya merasa sangat marah sampai ingin meledak. Siapa sangka, anak berumur 5 tahun itu ternyata sangat cerdas. Di usianya yang masih belia saja, dia sudah menjadi Hacker terbaik tingkat 3 di dunia.

Tong Lele melakukan segala sesuatu secara tersembunyi. Meskipun anaknya sendiri, namun Tong Jiumo tetap merasa masih banyak hal yang disembunyikan oleh sang anak darinya. Kalau tidak, mana mungkin Tong Lele bisa jadi buronan sekarang.

Anak sekecil Tong Lele ternyata sudah mengerti, cara menggunakan teknologi. Semua kekayaan Tong Jiumo sudah dipindahkan ke China. Bahkan, dia sudah membelikan ibunya sebuah apartemen elit. Yang di depannya memiliki pemandangan Taman Bunga Kerajaan dan sungai Yangtze di pusat kota Mocheng. Semuanya sudah tertata dengan sangat rapi, Tong Lele hanya perlu membohongi ibunya, untuk kembali ke Kota Mocheng.

Tong Jiumo hanya pernah menyinggung tentang Kota Mocheng sekali saja kepada Tong Lele, namun sepertinya kota Mocheng ini sudah sangat mendarah daging di pikiran Tong Lele. Sehingga, dia berniat membawa ibunya kembali pulang ke kota tersebut.

Di dalam tas Tong Lele ditemukan sebuah kartu masuk ke Taman Bunga Kerajaan. Apabila masuk ke dalam apartemen itu, di depannya akan terlihat pemandangan sungai yang begitu menawan dan membuat suasana hati yang melihatnya menjadi senang.

"Lele sayang, kamu istirahat dulu ya. Mami akan membuatkan makan malam untukmu." Kata Tong Jiumo setelah meletakkan kedua kopernya dari bagasi. Dia segera membawa bahan makanan segar itu, yang baru dibelinya secara online ke dapur untuk mempersiapkan makan malam.

"Wah, begitu bahagianya ya, karena aku bisa merasakan makan malam buatan mami!" Saat Mo Lisi mengetahui akan makan malam buatan mama sendiri, dia merasa sangat bahagia dan langsung memeluk Tong Jiumo.

"Kamu sudah makan dari kecil sampai sebesar ini, kan?" kata Tong Jiumo dengan pandangan mata yang lembut dan bahagia saat melihat Mo Lisi. Baginya, kepuasan sebagai seorang koki adalah ketika dia melihat orang makan masakannya dengan orang itu akan memancarkan sinar bahagia dimatanya.

Sedangkan sekarang, saat Tong Lele mendengar ibunya akan masak di dapur, Tong Jiumo dapat melihat pancaran sinar bahagia dari mata anaknya itu.

Bagaimanapun saat dirumah yang dulu, Tong Jiumo hanya makan masakan yang sudah jadi. Dia jarang sekali masak sendiri di dapur, karena semua pekerjaannya sudah dikerjakan oleh Tong Lele seorang diri... 

avataravatar
Next chapter