60 Bukan Pelit, Tapi Tak Ada Uang

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ketika akan memasuki kamar mandi, Tong Lele terlihat meratap di pintu kamar mandi dia, "Hmm, hidupku memang pahit." katanya.

Di sisi lain, Tong Jiumo mengambil kemoceng yang tadi digunakan untuk memukul anaknya, lalu dia berdiri, dan berpikir, Apakah aku memukulnya terlalu keras? batinnya. Kemudian, dia mengetes kemoceng itu, dengan memukulkan di tangannya, dan dengan segera dia menggelengkan kepalanya, "Tidak sakit sama sekali." katanya.

Namun, Tong Jiumo tidak mau terlalu banyak berpikir, lalu dia membalikkan badan, dan pergi ke ruang kerjanya untuk menuliskan resep. Sedangkan di sisi lain, setelah Tong Lele selesai mandi, dia membuka komputer dan melihat dan situs kerja Mo Qijue untuk mentransfer sejumlah uang, lalu meninggalkan pesan, 'Hutang putramu terlunasi.'

Setelah Tong Lele keluar dari situs tersebut, Mo Qijue menemukan bahwa sistemnya diretas oleh seseorang. Dia tidak bisa menemukan, bahkan melacak siapa yang sudah meretas sistemnya. Tapi, dia menemukan petunjuk yang ditinggalkan oleh hacker tersebut. Saat melihat pesan tersebut, membuatnya sangat marah, seketika itu juga dia langsung keluar dari kamar, lalu menuju kamar anaknya, dan memukulnya lagi. Mo Lisi yang sangat mengantuk tiba-tiba tertegun, saat ini wajahnya tampak sangat ketakutan. Bahkan, setelah Mo Qijue pergi meninggalkan kamarnya, dia masih tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia dipukul. Apakah papi tidur sambil berjalan? batinnya.

Setelah itu Mo Lisi tidak bisa tidur dan juga merasa sangat marah, dia berbaring sambil memeluk mainan superman, lalu mengeluh, "Superman kecilku, papiku memukulku, aku sangat kesakitan! Jika kamu bisa membawaku pada mami, pasti akan sangat baik." katanya.

Disisi lain, Tong Jiumo juga merasa bersalah. Saat Tong Lele tertidur, diam-diam dia menyelinap masuk ke kamarnya, lalu mengambil salep dan mengoleskannya pada anaknya.

Tiba-tiba, terdengar suara Tong Lele yang sedang terisak, "Huhuhu... Mami, jangan pukul aku." katanya.

Tong Jiumo hanya diam dan memandang Tong Lele dengan tak berdaya, dalam hati dia berpikir, Apakah aku begitu galak dengan anakku, sehingga anakku menjadi seperti ini? Pasti dalam mimpinya dia sedang mencegah agar aku tidak memukulnya! batinnya. Tapi, tak lama kemudian Tong Lele terdengar sedang cekikikan, hal itu membuat Tong Jiumo yang melihatnya pun tersenyum. Lalu, dia menarik selimut dan menutupi anaknya dengan selimut tipis, mematikan AC, dan membuka jendela agar udara alami bisa masuk.

Keesokan harinya di sekolah Mo Cheng.

Saat masuk ke sekolah, 2 anak itu tidak berani berjalan berdampingan karena takut ada yang salah paham, seperti yang dipikirkan orang tua mereka semalam. Belum lagi, semalam mereka berdua telah dipukul oleh orang tua mereka.

"Silahkan di minum teh susunya dan makan bakso ikannya." Kata Tong Lele mengangkat alisnya pada Mo Lisi.

"Kamu yang bayar?" tanya Mo Lisi.

"Jika kamu punya uang juga tak apa membayarnya." jawab Tong Lele.

Namun, Mo Lisi hanya diam dan berbalik. Melihat hal ini, Tong Lele langsung melangkah, dan menahan lengannya, "Hei Tuan Muda, kenapa kamu begitu pelit? Bahkan untuk membayar saja kamu tidak tidak mau. Apa kamu tahu? Betapa menyedihkannya kalau kamu seperti ini." katanya.

Mo Lisi menatap Tong Lele sambil mendesah, "Bukan karena pelit, tapi memang tak ada uang. Hei, kamu jangan terlalu sering memanggilku." katanya menjelaskan.

"Bukankah kamu punya banyak uang saku? Dengan jatah satu bulan tanpa batas, mana mungkin tak ada uang?" Kata Tong Lele tidak percaya. Tak punya uang? Bahkan anak miskin saja punya 100 yuan di sakunya perhari. Mami juga berpesan, kalau sehari hanya bisa menghabiskan 100 yuan uang. Tidak boleh terlalu banyak, dan dia melarangku untuk menghambur-hamburkan uang! batinnya.

Kemarin pun Tong Lele juga telah mengambil uang milik ayah Mo Lisi, sebenarnya bukan bermaksud sengaja mengambil, tapi hanya ganti rugi karena Mo Lisi telah membuat ibunya salah paham terhadap dirinya. Karena Mo Lisi tidak punya uang, jadi tidak mungkin kalau meminta ganti rugi uang pada Mo Lisi, untuk kerugian mental. Karena Mo Lisi memang tidak memiliki uang, tapi ayahnya adalah seseorang yang memiliki banyak uang...

---

Fast Pass dan Koin yang digunakan pada tanggal 14 Januari hingga 14 Februari akan dikembalikan mulai 15 Februari 2020. Proses ini memerlukan 7 hari kerja untuk dilaksanakan.

Judul-judul pilihan baru untuk program Percobaan Membaca akan dimulai pada 15 Februari 2020. Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar