20 Benar-benar Membuatku Kesal

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat ini, pengurus Feng sedang berjalan turun dari tangga, lalu dengan hormat dia menyerahkan laptop kepada Mo Qijue, "Anda sudah kembali Tuan, Grup Departemen Teknik dan Departemen Keuangan sedang mengalami masalah. Karena mereka tak bisa menghubungi anda, mereka menyuruh saya untuk menyampaikan situasi mereka saat ini." katanya.

Mo Qijue menyeruput tehnya, kemudian mulai berdiskusi dengan pengurus Feng, "Ada masalah apa?" tanyanya.

Pengurus Feng menyeka keringat di dahinya lalu dia berkata, "Departemen teknik menyampaikan, bahwa ada hacker yang mengambil uang sebesar 10 juta yuan dari akun anda, Tuan!"

"Apa?" tanya Mo Qijue, seketika itu dia berdiri dari sofa. Hacker? apa ini maksudnya? batinnya.

Mo Qijue langsung naik ke atas dan menuju ruang kerjanya, lalu membuka komputer untuk melacak jejak hacker tersebut. Namun, dia tidak menemukan jejak apapun kecuali informasi bahwa hacker yang telah mengambil uangnya, sama dengan hacker yang pernah mengambil uangnya satu tahun lalu. Apa, hacker itu muncul lagi! batinnya.

Saat Mo Qijue keluar dari ruang kerjanya, di saat yang sama Tong Lele juga keluar dari kamar. Melihat ekspresi Mo Qijue yang semakin muram, dia melihat pengurus Feng dibelakangnya, kemudian dia bertanya, "Kakek Feng, apa ada masalah yang terjadi? Apakah papi sedang dirampok oleh seorang wanita?"

Pengurus Feng menundukkan kepalanya, dengan suara kecil dia berkata, "Ada hacker yang menyerang sistem grup perusahaan, dia membawa lari sejumlah uang. Tuan Besar sekarang dalam kondisi hati yang sedang tidak baik."

Sebenarnya, menangani orang yang mengambil uang adalah perkara kecil, namun yang menjadi masalahnya adalah Mo Qijue tidak dapat melacak jejak hacker itu. Pengurus Feng kemudian melanjutkan, "Benar-benar aneh. Hacker ini setahun yang lalu sudah mengerjai Tuan. Meskipun kemudian dia mengembalikan uangnya, namun hal itu pernah membuat Tuan Besar frustrasi."

Setahun lalu merusakkan sistem? batin Tong Lele setelah mendengarkan penjelasan pengurus Feng. "Kakek Feng, setahun lalu ada apa? Mungkinkah dia juga pencuri yang mencuri uang papi? Apakah uang yang dicuri banyak?" tanyanya kemudian.

Pengurus Feng lalu melihat sebuah sistem yang ada di ponselnya, samar-samar dia mengingat bahwa sepertinya, setahun yang lalu hacker tersebut juga meninggalkan pesan yang bertuliskan, 'Sayang, aku masih akan kembali!'. Lalu sekarang, dia juga meninggalkan pesan yang sama persis.

Lalu, karena mendengar kata-kata pengurus Feng yang tadi, membuat Tong Lele sedikit tersindir. Kemudian, dia langsung meraih ponsel milik pengurus Feng dan melihatnya sejenak. Setelah melihatnya, seketika itu juga biskuit yang saat ini sedang berada di mulutnya langsung tersembur keluar.

Ini! Bukankah ini sistem yang sudah aku rusak setahun yang lalu? Ternyata sistem ini milik papiku? batin Tong Lele.

"Tuan Muda tidak apa-apa?" tanya pengurus Feng ketika melihat Tong Lele, dia sedikit kebingungan dan itu terlihat dari matanya, "Tuan Muda, apakah anda memahami sistem data komputer?" tanyanya kemudian.

Tong Lele langsung mengembalikan layar ponsel ke menu semula, lalu mengulurkan tangan untuk mengembalikannya kepada pengurus Feng, "Ckckck… Apakah kalian sedang mengujiku? Aku begitu kecil dan baru berusia 5 tahun. Lalu, kalian memberiku tanggung jawab yang seharusnya tidak ditanggung oleh anak kecil. Benar-benar membuatku kesal saja!" kata Tong Lele dengan marah sambil menyeka remahan biskuit yang ada di bibirnya.

Pengurus Feng hanya berdiri dengan wajah bingung, dia tidak tahu harus mengatakan apa. Kemudian dia memutuskan untuk mengikuti Mo Qijue meninggalkan rumah besarnya.

Tong Lele kembali masuk kamar, dia lalu mengelus dadanya, dan dengan wajah tidak percaya dia terlihat bergumam, Mungkinkah ini adalah sistem yang aku rusak setahun lalu? Batinnya.

"Wow… tanganku begitu membawa keberuntungan, haruskah aku sekarang membeli banyak tiket lotre?" kata Tong Lele berbicara pada dirinya sendiri. Dia sangat tidak sabar untuk menyampaikan informasi ini kepada ibunya. Tapi, dia akan menunggu agar situasinya menjadi tenang terlebih dahulu. Kalau sekarang dia menelpon dan memberitahu ibunya, hal itu pasti akan membuatnya takut. Belum lagi kalau ibunya pasti tidak akan percaya, kalau dia dan Mo Lisi tertukar...

avataravatar
Next chapter