1 ANTARA CINTA DAN AIR MATA

disudut jalan aku duduk sendiri menanti jemputan yang membawaku ke suatu tempat di Jarwal Mekah sambil sebatang rokok dan Pepsi yang menemani, aku terbayang akhir dari sebuah perjalanan yang membawaku seperti ini, kesendirian, tanpa sepeserpun yang ada disaku celanaku. tiba tiba datanglah seorang wanita ( ummi Maryam) paruh baya yang menghampiriku dan diapun berkata " apakah anda Anton? sayapun menjawab, ya saya Anton dan anda siapa? dan wanita paruh baya itupun menghampiriku dan membawaku pergi kesebuah apartemen yang berada tidak jauh dari tempat awal aku duduk sendiri. selang beberapa menit kamipun tiba di sebuah rumah, dan kamipun masuk kerumah itu, ternyata penghuni rumah itu semuanya wanita, dan ibu itupun memperkenalkan satu persatu dengan wanita wanita yang ada di rumah itu, ada Rani, nur, Santi dan semua awalnya biasa saja, ketika tiba tiba datanglah seorang wanita ( nama samaran " Laila ") dan umi maryampun memperkenalkan kami berdua. semua biasa saja, hari demi hari aku jalani hidup dalam sebuah penampungan, tanpa kerja, hanya makan dan tidur. Hingga suatu saat lailapun mengajak aku kerja disebuah rumah sebagai penjaga rumah dan Laila sebagai pembantu di rumah itu, Hari demi hari kami jalani aktifitas masing masing tanpa ada rasa, hingga suatu saat diapun membawakan aku sepiring nasi ke kamar tidur dan berkata " mas....ini nasi aku bawakan, madam menyuruhku mengantarkannya kepadamu, dan akupun menerimanya " terima kasih ya Laila ". sambil tersenyum diapun meninggalkan aku dan kembali mendatangi majikan yang berada di lantai atas.

Hari terus berlalu dan lailapun semakin sering mengantarkan makanan untukku, tapi semakin sering bertemu semakin ada rasa yang hadir di setiap pertemuan itu, seperti ada getaran di setiap pandangan kami, hari demi hari rasa itu semakin membara. yang akhirnya disuatu senja tanpa disadari wajahnya dan wajahku beradu pandang, semakin dekat dan dekat dan kamipun hanyut dalam lumatan asmara.

Itulah awal dari sebuah hubungan asmara kami, hari terus berlalu dan bulan pun berganti tapi cinta diantara kami semakin erat. Dan akhirnya kami sepakat untuk keluar dari pekerjaan kami dan keluar dari rumah umi Maryam dan mencari kontrakan sendiri, hari terus berlalu dan akhirnya kami pun bertemu dengan seorang laki laki paruh baya sebut saja Abuya Abdullah Amin Basyiri dan kamipun diberi pekerjaan dan sebuah kecil disudut kota Jeddah. Hari terus berlalu suka dan duka kami jalani, pahit manis kehidupan kami terima, hidup di negeri orang tanpa ada dokumen resmi tentu membuat kami sering berpindah dari satu rumah kerumah yang lain, kami akhirnya menikah dan hidup terasa indah, ketika suatu malam lailapun menghampiriku dengan. selembar baju tipis yang menempel ditubuhnya, lekuk tubuh nya begitu indah menampakkan suatu kreasi yang tiada tanding. laliapun merebahkan tubuhnya di pangkuanku dan berkata " mas...udah malam, aku kangen, dan meraih tanganku dan memeluk tubuhku...dan kamipun hanyut dalam perseteruan dua insan yang dilanda asmara.

Pagi itu suasana begitu indah, segelas kopi dan rokok menanti disebuah sudut ruang, dan kecupan bibirnya mendarat di bibirku, dan tiba tiba datang seorang laki laki tua mengetuk pintu rumahku dan lailapun membukakan pintu untuknya, awalnya semua biasa saja, ketika laki laki itupun mulai mengeluarkan beberapa patah kata " KARTINI " sontak suasana pun berubah, ada sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan kepadaku, dan aku begitu bodoh mempercayainya selama ini, Kartini seorang wanita yang mempunyai suami di Indonesia, Wanita yang selama ini menemaniku ternyata istri dari pria lain, apakah tujuan dari semua ini, begitu berat menerima semua ini disaat cinta mulai tumbuh dengan kuatnya, akankah akan berakhir begitu saja?. Laki laki itupun pergi meninggalkan rumah kami, dan tinggallah kami berdua dan suasana pun terasa berubah. "Laila....katakan sejujurnya apakah kamu selama ini membohongiku, dan apakah benar apa yang dikatakan laki laki itu " jika itu benar semua ini salah tapi aku tidak bisa melepaskan kamu karena aku sangat mencintaimu, katakan sejujurnya. Dan lailapun berkata " ya aku memang bersuami diindonesia tapi aku ingin hidup normal seperti orang lain, aku ingin punya suami yang normal, selama ini semua itu membelengguku, aku hanya ingin bahagia " akupun berkata " tapi semua ini salah, tapi aku sangat mencintaimu Laila, aku tak ingin berpisah Laila... tapi harus bagaimana sekarang ini"? Akhirnya kamipun sepakat untuk mencari kontrakan lain dan akhirnya kamipun sepakat untuk tinggal disebuah penampungan TKi ilegal dan mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan kami.

Hari berganti hari, hidup semakin membelenggu, masalahpun semakin menghujani hidup kami. akhirnya suatu hari aku berkata kepada Laila, "ya Laila maukah kamu pulang dahulu ke Indonesia dan menyelesaikan urusan kamu dikampungmu, Laila pun berkata " aku tidak mau sayang, biarlah aku disini menemanimu,,, tapi tidak bisa Laila, kamu pulang dulu dan aku akan membiayai seluruh keperluan kamu, dan lailapun berkata " aku ngk mau tetap ngk mau " terus kita harus bagaimana sekarang, akankah terus seperti sekarang ini hidup seperti didalam neraka? dan Laila berkata " aku ngk bisa hidup jauh darimu, karena aku sangat mencintaimu.

Hari terus berlalu seperti tiada masalah apapun hingga akhirnya sekitar jam 02.15 dini hari petugas menggerebek rumah kami dan membawa kami kekantor polisi, dan disana akhirnya kami divonis 2 tahun penjara. hingga akhirnya kamipun berpisah untuk selama lamanya.

avataravatar
Next chapter