1 Aniversary

Kinan menatap dirinya dicermin dengan senyum riangnya, karena hari ini dia akan bertemu dengan kekasihnya. Kinan telah bersiap-siap dengan penampilan yang sangat cantik dan anggun, dengan polesan make up yang natural menambah kecantikan Kinan.

Rambutnya dibiarkan tergerai, mata bulat yang indah, hidung mancung kecil, bibir tipis merah muda, pipi mulus merona. Dengan style dress selutut berwarna merah maron yang kontras dengan kulit putihnya. Kini Kinan sudah dijemput dengan kekasihnya, dalam perjalanan mobil Kinan sangat menikmati angin malam yang masuk lewat kaca jendela mobil.

Sedangkan tangan Kenan yang sebelah kanan memegang kemudi dan sebelah tangan kirinya menggenggam tangan Kinan dengan erat. Berulang kali ia mencium punggung tangan Kinan, seakan tidak melepaskan dan tidak ingin Kinan pergi dari hidupnya.

Kinan yang melihatnya hanya bisa tersenyum hangat kepada kekasihnya itu.

"Sayang, fokuslah menyetir," ucap Kinan mengingatkan kekasihnya agar berhati-hati.

"Baik," ucap Kenan tanpa melepaskan tangan Kinan.

Kini mobil Kenan berheti diparkiran pinggir pantai, Kenan menggenggam tangan mungil gadisnya itu. Ia membawa Kinan kesebuah cafe dekat pantai, mereka memasuki ruang VVIP.

Kenan sudah menyiapkan semuanya tanpa sepengetahuan gadisnya, karena Ia ingin membuat kejutan untuk Kinan.

"Wah, indah sekali," ucap Kinan terkagum dengan pandangan yang ada didepannya itu.

Sebuah cafe mini dengan ruangan VVIP yang dihiasi bunga lili, lampu kerlap kerlip berwarna warni ikut memberikan cahaya yang indah. Disetiap sudut ruangan terdapat foto-foto memory indah mereka saat berapa, keindahan pantai bisa terlihat langsung lewat kaca jendela ruangan itu.

"Apa, Kau yang menyiapkan semua ini Ken?" tanya Kinan.

"Hu'um,"

"Terima kasih sayang," Kinan tersenyum senang memeluk lengan Kenan.

"Kau suka?"

"Aku sangat menyukainya," ucap Kinan.

Kenan tersenyum senang mengusap lembut puncak kepala gadisnya, dia senang karena Kinan menyukai apa yang sudah dia siapkan.

Karena Kenan tidak pernah tahu akhir hubungannya akan berakhir seperti apa, Kenan berharap ini bukanlah akhir dari perpisahan.

Ia akan membuat gadisnya bahagia malam ini, Ia akan menikmati angin malam saat ini hanya bersama gadisnya. Gadis yang sudah membuat dia jatuh cinta pada pandangan pertama, Kenan sangat menyayangi Kinan meskipun sikap Kinan cuek dan dingin tapi dia tetap mencintai Kinan.

Mereka duduk berhadapan, Kenan terus menggenggam tangan Kinan. Dia menatap gadisnya dengan penuh hangat dan cinta.

"Happy Anniversary, Dear," ucapnya dengan pelan dan penuh kasih sayang.

"Happy Anniversary too, Dear," jawab Kinan tersenyum manis dan dengan lembut mengusap tangan Kenan.

"Maaf kan aku sayang," ucap Kenan pelan sambil menundukkan kepalanya.

Kinan mengerutkan keningnya merasa aneh dengan sikap kekasihnya itu.

"Hei, ada apa Ken! Mengapa kamu meminta maaf denganku, kamu tidak membuat kesalahan bukan?" tanya Kinan.

Kenan hanya terdiam dan masih menundukkan kepalanya, dia bingung harus bicara apa dengan gadisnya itu.

"Ken, tatap mataku,"

Kenan masih tetap diam, tanpa ingin menjawab pertanyaan Kinan. Karna merasa penasaran dengan sikap Kenan, Kinan kembali bertanya.

"Tatap mataku Ken!" ucap Kinan dengan tegas dan penuh penekanan.

Kenan memejamkan matanya dia tidak mau membuat gadisnya menangis atau pun bersedih, dia menarik nafas dalam -dalam lalu dia menegakkan wajahnya sehingga mereka berdua saling bertatapan.

"Kamu kenapa Ken, jangan diam saia," ucap Kinan sambil menggenggam tangan Kenan.

"Maafkan Aku sayang, karena aku belum bisa membahagiakan kamu," ucap Kenan.

Kinan tertawa geli mendengar ucapan Kenan, padahal dia sangat bahagia bersama dengan Kenan. Walaupun dia harus hidup sederhana asal bersama Kenan pasti dia akan lakukan.

"Hei, Tuan muda Kenan. Kenapa kamu bicara seperti itu, aku sangat bahagia jika bersama kamu, dan aku tidak pernah memandang hartamu yang tidak akan habis tujuh turunan itu," ucap Kinan dengan senyum manisnya.

"Benarkah," ucap Kenan.

"Of course, aku mencintai kamu apa adanya sayang, jadi aku tidak akan pernah menyesal jika aku harus hidup sederhana bersama kamu," ucap Kinan.

"Terima kasih sayang," ucap Kenan memeluk gadisnya dengan erat.

Dalam hati Kenan dia sangat bersyukur karena bisa kenal dengan Kinan, selain cantik Kinan juga baik hati dan tidak pernah membeda-bedakan orang lain.

Dan satu lagi meskipun Kinan dari keluarga yang terpandang tapi Kinan tidak pernah sombong, bahkan penampilannya sangat sederhana tidak mewah seperti orang kayak lainnya.

"Sekarang kita makan ya, Aku sudah sangat lapar sayang," ucap Kinan.

Kenan mengangguk, lalu mereka makan malam bersama dengan suasana yang romantis ditambah angin malam yang sangat sejuk.

Hubungan mereka sudah menginjak 4 tahun, bahkan mereka sudah berniat untuk bertunangan terlebih dahulu karena mereka masih kuliah.

Setelah selesai makan malam Kenan dan Kinan memutuskan untuk jalan-jalan di tapi pantai, Kenan menggendong Kinan sambil berjalan menelusuri tepi pantai.

"Sayang, apa kau tidak lelah," ucap Kinan yang merasa kasihan karena Kenan dari tadi menggendong dirinya.

"Aku tidak akan lelah sayang, karena badanmu itu sangat ringan," ucap Kenan.

"Hehehe, padahal makanku banyak sayang tapi kenapa aku tidak gemuk- gemuk," ucap Kinan sambil terkekeh.

"Tidak apa, mau kamu kayak gimana pun aku akan tetap mencintai dan menerima kamu apa adanya," ucap Kenan.

"Iya sayang, terima kasih ya," ucap Kinan sambil mengecup pipi Kenan.

Setelah puas jalan-jalan mereka pun memutuskan untuk pulang, Kenan mengantarkan Kinan pulang karena hari sudah menginjak pukul 9 malam.

Sepanjang perjalanan mereka terdiam dengan pikiran masing-masing, tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Kinan.

"Sayang, bangun kita sudah sampai," ucap Kenan sambil menepuk-nepuk pipi Kinan dengan lembut.

"Hemm," Kinan menggeliat lalu mengerjapkan matanya.

"Sudah sampai kah," ucap Kinan.

"Sudah sayang, kamu masuk gih," ucap Kenan.

"Iya sayang, kamu hati-hati dijalan kalau sudah sampai kabarin aku," ucap Kinan.

"Siap bidadariku," ucap Kenan sambil tersenyum.

Kinan terkekeh lalu dia turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah, sedangkan Kenan melajukan mobilnya.

"Cie, yang habis kencan," goda Kenzo(kakak sulung Kinan).

"Apaan sih kak," ucap Kinan yang malas menanggapi ocehan kakaknya.

"Ya elah gitu amat, sono mandi badanmu bau kecut," ucap Kenzo.

Kinan tidak menggubris ucapan Kenzo, dia masuk kedalam kamarnya dan langsung ke kamar mandi karena badannya sangat lengket.

Seusai mandi Kinan mengganti pakaian dan bergegas naik ke tempat tidur, karna besok dia ada kuliah pagi jadi dia harus tidur lebih awal.

Sedangkan di apartemen Kenan, Kenan berdiri dibalkon sambil menatap langit dan bintang.

"Apa aku bisa membuat kamu bahagia Kinan, sedangkan kondisiku lemah seperti ini," gumam Kenan sambil menyeka air matanya.

"Tapi aku tidak akan membiarkan orang lain memilikimu Kinan, karena aku sangat menyayangi kamu bahkan aku akan melakukan apapun agar kamu bahagia bersamaku," sambung Kenan.

Karena sudah larut malam Kenan masuk ke dalam kamarnya, dan bersiap untuk tidur.

avataravatar
Next chapter