30 Sepuluh Orang

Di larut malam yang sunyi ini ...

Sema kembali ke markas Night Light seraya menghapal aksara tulisan dunia ini. Ia tidak membawa catatan kecil milik seseorang yang ditemukannya di perpustakaan. Sema pikir, pasti ada seseorang yang mati-matian mencari buku catatan itu.

Ia melangkahkan kakinya menuju pintu depan markas. Beberapa lampu yang berasal dari alat sihir bersinar terang di beberapa ruangan. Malam ini, sepertinya Sema agak terlambat untuk makan malam.

"Permisi, Jomblo mau lewat."

Sahut Sema seraya menekan gagang pintu dengan tangan kiri yang menggaruk-garuk kepala bagian belakang. Ia melihat Sebas sedang baca buku dengan pakaian yang masih sama, sepertinya dia belum mandi.

"Sebas, ke mana yang lainnya?"

Tanya Sema seraya menghampiri Sebas dari belakang yang terlihat sedang fokus membaca buku. Sebas yang mendengar namanya dipanggil dari belakang. Menoleh dengan wajah yang agak lesu, sebetulnya dia belum makan sama sekali.

"Oh ... Hazama sedang pergi bersama dengan Waka. Ausregina dan Rosetta sedang pergi untuk mengunjungi seseorang yang bernama Kasuvi. Dan pada sore tadi, terdapat Junya dari Blue Howling yang mencari Ausregina."

"Begitu ya ... aku ingin pergi berbaring sebentar. Selamat malam."

"Ya, selamat malam."

Jawab Sebas seraya melihat Sema sedang berjalan menuju lantai atas melalui tangga. Sema berniat untuk membuat makan malam, akan tetapi niatnya hilang karena untuk melek pun sudah berat.

"Apakah dia yang ada di buku catatan itu memang orang itu ... "

* * * * * *

Satu jam yang lalu ....

"Uwaah!? Diam di bar seperti sudah dewasa."

Sahut Rosetta yang kini tengah duduk di kursi depan kasir untuk pelanggan. Kasuvi yang menjadi kasir sementara di bar ini, tidak menyangka akan kedatangan Ausregina yang begitu tiba-tiba.

Ia cukup kesal karena Sema tidak ada di sampingnya. Jika Sema ada di sisinya, kemungkinan besar Kasuvi akan memperkenalkannya sebagai kekasih dan menebar pesona ke sana ke mari.

"Jadi? Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

"Kau tahu, ada seorang remaja yang menjadi anggota baru dari Night Light. Dia cukup keren dan sedikit bisa diandalkan."

"Begitu ya, aku tidak terlalu tertarik."

Sahut Kasuvi dengan memalingkan wajahnya disertai ekspresi yang masa bodoh. Ausregina agak kecewa karena tanggapan dari Kasuvi agak kejam dan sadis.

"Oh!? Dia juga tidak memiliki energi sihir yang memumpuni."

"Begitukah ... "

Jawab Kasuvi yang masih sibuk menata beberapa gelas kaca agar menambah kesan yang bagus. Rosetta yang ada di samping Ausregina memesan minuman keras dengan kadar alkohol 5%.

"Namanya adalah Sema Soutar-"

*Brakk

"Jangan dekati dia lagi! Dia milikku!"

Seru Kasuvi seraya menggebrak meja dengan wajahnya yang kesal. Ausregina dan Rosetta terkejut dan hanya bisa menelan ludahnya karena kaget.

"Milikku? Memangnya kenapa?"

Tanya Ausregina seraya melihat Kasuvi sedang menyiapkan minuman beralkohol yang mengandung 5%. Pertanyaan dari Ausregina membuat senyuman Kasuvi terlihat jelas. Baru kali ini, Ausregina melihat senyuman Kasuvi yang begitu bahagia.

"Kasuvi, akhir-akhir ini kau terlihat bahagia. Apakah ada suatu hal yang membuatmu menjadi seperti ini?"

Tanya Ausregina seraya memperhatikan Kasuvi. Dia menyajikan alkohol terlebih dahulu kepada Rosetta lalu menanggapi pertanyaan Ausregina dengan senyuman kecilnya.

"Ya, ada kehadiran seorang pria yang memiliki apa yang tidak aku miliki."

"Dan orang itu ... jangan-jangan ... "

Ausregina mulai tidak percaya dengan kenyataannya. Mana mungkin Kasuvi menyukai remaja Jomblo yang ada di Night Light itu.

"Ya, seperti yang kau pikirkan saat ini."

Sahut Kasuvi disertai senyuman manisnya yang membuat Ausregina tidak tahan ingin mencubit-cubit pipinya.

* * * * * *

"Soutarou ... Soutarou ... "

Seseorang memanggil namanya seraya mengguncang pundak Sema. Perlahan-lahan penglihatannya terbuka dan ia agak lemas karena belum makan. Pandangannya yang sedikit buram, menatap wajah Sebas yang kini tengah membangunkannya.

"Sebas ... ada apa?"

Tanya Sema seraya terbangun dalam tidurnya. Ia merubah posisi berbaring menjadi posisi duduk.

"Malam makan sudah siap, Ausregina telah kembali."

"Begitukah ... baiklah, aku akan menyusul."

Setelah percakapan singkat tersebut. Sebas berbalik badan lalu berniat pergi ke lantai bawah. Sema memanggil namanya sehingga langkahnya terhenti.

"Sebas, apakah kau mengenal Sylia?"

Pertanyaan dari Sema membuat kedua mata Sebas terbuka lebar karena terkejut akan pertanyaan dari Sema. Tanpa berbalik badan lalu menghela napas perlahan-lahan.

"Aku tidak tahu, maaf."

Jawab Sebas lalu pamit untuk segera turun ke lantai bawah. Sema hanya bisa menatap kepergiannya dari belakang. Jika yang dikatakan oleh Sebas bukanlah suatu kebohongan semata. Maka ... Sema bertanya-tanya, siapa orang yang dimaksud dalam buku catatan itu?"

* * * * * *

Pagi hari yang damai, namun Hazama bangun lebih awal lalu membuat ledakan besar yang membuat para anggota Night Light terbangun dari tidurnya.

Waka terkejut hebat dan ia langsung melompat dari atas kasur. Seo hanya menunjukkan wajah yang kecut dan ia masih ngantuk untuk pergi dari bantal gulingnya. Ausregina hanya menguap lalu segera bersiap-siap.

Sebas terbangun dari tidurnya dan ia mengira bahwa ledakan besar tersebut diakibatkan dari pertengkaran Rosetta dan Waka. Rosetta segera merapikan kamarnya setelah terjadinya sihir ledakan oleh Hazama.

Sedangkan si Jomblo ... dia terkejut karena suara ledakan tersebut. Karena kaget, ia jatuh dari atas kasur dan kepala terlebih dahulu yang membentur lantai kayu.

Ia berguling-guling di lantai dengan kedua tangan yang memegang kepala. Ketika ia mencoba untuk berdiri, Waka datang ke kamarnya dan menyuruh Sema untuk bersiap-siap.

Sema cukup bingung atas perintah dari Waka dan ia hanya menunjukkan wajah yang bego. Karena hal tersebut, Waka ingin sekali menampolnya dan melempar Sema ke luar jendela.

"Aku duluan, sepertinya akan ada acara penting karena jarang sekali Kapten bangun pagi."

Sahut Waka seraya pamit kepada Sema dan terlebih dahulu pergi meninggalkan Sema. Karena itu, Sema segera merapikan ruangannya lalu bersiap-siap dengan menggunakan kaos abu-abu dan celana hitam panjang.

Sebetulnya Sema tidak perlu merapikan ruangannya, akan tetapi Rosetta selalu bersih-bersih. Sehingga, jikalau ia membersihkan ruangan para laki-laki bisa saja ia menemukan harta karun tersembunyi yang dimiliki oleh para pria.

Setelah semuanya beres, ia segera pergi ke lantai bawah dan mendapati para anggota Night Light sudah berkumpul dengan berbaris di hadapan Hazama. Sema segera ikut berbaris di samping Rosetta dan Hazama mulai menjelaskan keadaan saat ini.

"Karena ini perintah dari Kaisar Sihir secara langsung. Aku ingin ada dua orang yang pergi ke dungeon, dan aku memilih Waka dan kau."

Sahut Hazama seraya menunjuk Sema yang kini tengah bingung karena dirinya ditunjuk oleh Hazama. Sema menanyakan alasan kenapa dirinya yang dipilih padahal anggota baru.

Sebelum menjawab pertanyaan Sema. Hazama menyalakan rokoknya terlebih dahulu lalu menghisapnya dan menghembuskan kembali asapnya.

"Kau kurang pengalaman dan pada saat misi Fallen Beast Raijuu pun kalian bertiga dibantu oleh Rosetta. Dan untuk kali ini, kalian berdua akan menelusuri dungeon bersama anggota kesatria sihir yang lainnya."

"Mantap! Aku sudah tidak sabar!"

Seru Waka yang senang karena dirinya dipilih. Sema yang sudah ditunjuk oleh Hazama hanya bisa menghela napas dan menerima misi tersebut bersama dengan Waka sebagai partner.

"Misi akan dimulai nanti siang, untuk sekarang kalian bersiap-siap saja dulu. Baiklah, pertemuan dibubarkan."

"Siap!"

* * * * * *

Di markas Silver Lotus pada waktu yang sama ....

Mengenakan perlengkapan ringan dengan jubah yang bagian dalamnya berwarna kuning. Sosok yang anggun ini merupakan Pemimpin dari faksi kesatria sihir Silver Lotus.

Rambut pirang sampai punggung dengan ujung yang bergelombang. Bibir yang terlihat seperti permen dan tubuhnya yang maskulin, membuat sosok Isabelle ini dikagumi banyak orang.

"Perintah dari Kaisar Sihir adalah mutlak. Aku ingin kalian berdua menjalankan misi ini, berhati-hatilah pada laki-laki faksi kesatria sihir yang lain."

Sahut Isabelle yang kini tengah berdiri di hadapan dua anggota dari faksi Silver Lotus yang isi anggotanya perempuan semua. Dua perempuan yang kini bertekuk lutut di hadapan Isabelle menanyakan misi apa yang akan dilaksanakan.

"Penaklukan dungeon mungkin ... dan Kaisar Sihir setidaknya ingin ada dua orang yang dikirim dari setiap faksi kesatria sihir."

Penjelasan singkat tersebut dapat ditangkap oleh bawahan Isabelle. Perempuan yang di pundaknya terdapat burung hantu mengerti dengan perintah dari Isabelle. Perempuan yang satunya lagi memakai topi bundar ciri khas dari Penyihir siap menjalankan tugasnya.

"Akan kami laksanakan tugas itu."

* * * * * *

Di markas Light Zuuin saat ini yang damai ....

Seorang pemuda tergesa-gesa mencari seorang perempuan yang merupakan temannya. Ia dibebankan sebuah tugas oleh Jiang yang kini kabur ke benua sebelah bersama dengan Xueli untuk pergi memancing ikan.

"Lian Xue! Kita mendapatkan tugas dari Jiang!"

Seru seorang pemuda yang memiliki rambut panjang berwarna hitam diikat bagian belakangnya ini. Di bawah matanya terdapat tulisan khas dari daerah Timur dan memakai hanfu dari daerah Timur yang di depannya terdapat simbol Yin dan Yang.

Tubuhnya diselimuti oleh perban luka, entah dia terluka atau pun tidak. Dia dapat mengakses perpustakaan jalur surga yang konon hanya dapat dimasuki oleh beberapa orang.

"Kemarilah, aku sedang malas bergerak."

Sahut Lian Xue yang tengah merendam kakinya ke dalam air dan di sekelilingnya terdapat tanaman air yang mengapung. Tempat ini dikhususkan untuk menghilangkan stress dan mengistirahatkan tubuh yang lelah.

Ketika pemuda ini sedang berjalan menuju dirinya. Terlihat Lian Xue sedang menatap ke atas dengan tangan kiri yang menutupi sinar matahari yang masuk ke matanya. Ia mendapati seekor kupu-kupu sedang terbang di atasnya dan Lian Xue cukup kagum dengan mulut yang terbuka.

Ia juga memakai hanfu dengan tulisan kecil yang ada di bagian bawah sebelah kiri. Lian Xue menyadari kedatangan pemuda tersebut, ia menoleh ke samping kanan lalu menunjukkan senyuman kecil ketika pemuda tersebut datang kepadanya.

"Jadi ... ada apa Shen Liu?"

* * * * * *

Di markas Blue Howling saat ini ....

Seorang pemuda dengan seragam formal tengah menunggu seorang perempuan yang sibuk berdandan. Ia mempunyai pedang katana yang ditempatkan di pinggangnya.

Seragam yang ia pakai hampir seperti milik seragam Sebas. Rambut hitam dan bagian poni depan sebelah kiri dikepang oleh perempuan yang kini sedang ditunggu olehnya.

"Maaf membuatmu menunggu ... "

Pintu kamar yang ada di samping pria ini terbuka perlahan-lahan. Seorang perempuan yang ditunggu olehnya sedari tadi akhirnya muncul dengan wujud yang cantik di matanya saat ini.

Perempuan tersebut mengenakan dress berwarna biru muda dengan bahu yang terbuka. Kehadirannya sudah membuat pria ini senang dan bahagia. Meskipun perempuan itu mengalami luka dan membekas di mata sebelah kiri, pria ini tidak terganggu oleh lukanya malah dia semakin sayang pada Adiknya.

"Baiklah, mari kita pergi ... wahai Adikku."

"Ya ... "

Mereka berdua melangkahkan kakinya di lorong yang cukup sempit ini. Mereka berdua sebetulnya sepasang Kakak beradik yang mengalami masa lalu cukup menyedihkan. Adiknya mengalami luka pada mata sebelah kiri, sedangkan sang Kakak mengalami luka goresan pada dahi.

"Apakah kita akan bertemu Waka dan Seo ... aku sudah tidak sabar lagi. Bagaimana menurut Ani tentang misi ini?"

"Yah ... karena ini penaklukan dungeon maka wajar saja ada banyak orang yang melakukannya. Waka ya ... mungkin kita berdua akan bertemu dengannya."

"Ya, kuharap begitu."

* * * * * *

Di markas Dark Rebellion saat ini ....

"Woi Joker! Kita dapat tugas dari Ketua!"

Seru seorang laki-laki dengan rambut medium yang berwarna wine. Ia menghampiri seorang pria yang tengah duduk dan makan tanpa alat makan melainkan memakai tangan ala Ind*nesia.

"Bentar, habisin dulu. Mubazir jika dibiarkan."

Jawab Joker yang kini tengah sibuk makan nasi lemak yang ditambahi dengan taburan petai. Ia mengenakan seragam layaknya seorang Butler yang keren. Rambutnya yang berwarna hitam dan cukup panjang sampai ke punggungnya membuat sosoknya menonjol.

Sebagian rambut bagian poni depannya berwarna putih, ia dijuluki Joker karena mempunyai sebuah kekuatan yang aneh.

"Baiklah, aku ambil Arch Gear milikku dulu dan setelah itu kita pergi."

Sahut pria yang mengajak Joker untuk melaksanakan tugas dari Abiel yang merupakan Pimpinan dari Dark Rebellion. Nama pria ini cukup keren, Arion Heruja. Itulah namanya.

Yang berangkat hanya sepuluh orang dari faksi kesatria sihir Blue Howling, Silver Lotus, Light Zuuin, Dark Rebellion, dan Night Light. Faksi kesatria sihir dari Aurora tidak mengirim anggotanya, karena faksi kesatria sihir ini fokus dalam Guild dan hanya mendapatkan perintah yang khusus.

Sehingga ... kesepuluh orang yang mempunyai kekuatan hebat kecuali si Jomblo. Akan menaklukan dungeon yang muncul di daerah sekitar Archdale.

To Be Continue ....

avataravatar
Next chapter