47 Kehilangan Lagi

"Kita dapat!"

Seru Kasuvi seraya mengangkat telur naga yang ukurannya hampir sama dengan pelukannya. Kasuvi, Zile, dan Nephne menemukan telur naga itu dikelilingi oleh kristal biru yang di dalamnya berisikan material untuk tempa.

Nephne merasa bahwa tugasnya yang dipercayakan kepadanya, yaitu untuk melindungi Kasuvi mencari telur naga. Telah dilaksanakan dengan baik, ia berniat untuk kembali ke inangnya yaitu tangan kiri Sema.

Tetapi, masalah terjadi ketika tubuhnya memudar bagaikan serpihan roh. Bentuk fisiknya kembali seperti semula, ia tidak bisa kembali ke tangan kiri Sema.

"Kenapa aku tidak bisa kembali ... "

Nephne memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Aliran mana yang tersambung antara dirinya dengan Sema, telah terputus dan dia tidak bisa mendeteksi keberadaan Amaha.

Ia segera memberitahu Zile dan Kasuvi yang tengah memperhatikan telur naga yang dibawa oleh Kasuvi. Ketika mereka berdua mendengar penjelasan dari Nephne. Dengan segera, pergi ke jalur cabang yang satunya lagi dengan cepat.

Sesampainya mereka bertiga di jalan buntu yang di lorong satunya lagi. Keanehan terjadi, mana mungkin Sema dan yang lainnya bisa menghilang di jalan buntu ini?

Nephne dan Kasuvi mencari bekas penggunaan sihir yang ada di lorong gua ini. Samar-samar, terdapat bekas lingkaran sihir teleportasi yang ada di dekat dinding buntu.

Kasuvi menghampirinya lalu berjongkok. Mengusap permukaan kasar dari batu yang terdapat bekas sihir tersebut. Meskipun Kasuvi bisa mengecek sihir teleportasi itu, tetap saja dirinya tidak tahu ke mana letak teleportasinya.

"Soutarou ... "

* * * * * *

"Kampret!"

Seru Sema yang dapat menghindari serangan dari ayunan ekor Zombie Dragon. Ia melempar dua dagger dengan cepat, menancap pada perut Dragon Zombie yang sibuk melawan Amaha.

Namun, serangan mereka bertiga tidak memiliki efek. Bau busuk dari daging yang tersebar, membuat Raijuu ingin muntah karena indra penciumannya yang amat tajam.

Ketika Raijuu berniat untuk menghindari serangan Dragon Zombie yang menginjak dirinya. Retakan tanah yang berguncang, membuat dirinya tidak ada cara lain selain melompat ke udara.

Ketika ia hampir mendarat. Dragon Zombie yang ada di belakangnya, menyambar Raijuu dengan cepat dan dilahapnya dengan bulat-bulat.

Sema terbengong setelah melihat Raijuu dimakan oleh Dragon Zombie. Dagger yang ia genggam pada kedua tangannya, berjatuhan dengan tenaga yang kian menghilang.

"Raijuu ... Raijuu!

Sema meneriakkan namanya. Ia berlari dengan hilang harapan setelah melihat kenyataan dengan kedua matanya. Ekor Zombie Dragon diayunkan dengan kuat, mengincar Sema yang tengah menghampirinya.

*Brakk

Amaha menahan serangan dari ayunan ekor Zombie Dragon. Mereka berdua terhempas dan berguling-guling di permukaan lantai. Sema mencoba bangkit kembali, menghadapi Zombie Dragon yang tengah menatap dirinya dengan kelam.

"Apakah aku ... akan kehilangan lagi ... "

Sema merasa kehilangan seseorang lagi. Sosok Raijuu yang bersamanya, kini sosok itu hilang dan pudar.

"Apa dunia ini ingin mengambil lagi apa yang kupunya?"

Sema berjalan terhuyung-huyung, pandangannya penuh dengan kebencian. Tangan kirinya memunculkan zirah tangan yang sama dengan Nephne dan Amaha.

Levius segera menghampiri Sema yang tengah berjalan menghampiri Zombie Dragon tanpa ada persiapan apapun. Ketika Zombie Dragon itu akan menginjak dirinya, Levius segera mendorongnya agar ia terhindar dari serangan Zombie Dragon.

*Brakk

Levius yang menggantikan Sema. Dirinya diinjak dengan sangat kuat oleh Zombie Dragon, terkapar pada permukaan tanah yang retak. Kedua tangannya menggengam senjata miliknya berupa jangkar besi dengan kuat untuk menahan serangan Zombie Dragon.

Sema yang hampir ditelan oleh kegelapan. Memukul dirinya sendiri dengan tangan kanannya sampai ia sadar. Menatap ke depan, mengatur napas perlahan-lahan untuk mencoba tetap tenang.

Sema memfokuskan semua indranya sampai batas maksimal. Tangan kirinya yang tertempel zirah, mulai hilang bagaikan serpihan roh yang terbawa angin.

Ia menyadari suatu hal setelah menatap kondisi tubuh Zombie Dragon. Dua dagger yang sedari tadi menancap di perut Zombie Dragon. Memunculkan cahaya terang dengan warna ungu sedikit kemerahan.

"Itu ... "

Sema segera bangkit seraya mengambil dua dagger dan menggengamnya amat erat di kedua tangan. Ia memerintahkan Levius untuk tetap bertahan, menahan pijakan kaki yang kini menindihnya.

Amaha diperintah oleh Sema untuk melindungi dirinya ketika menghampiri Zombie Dragon. Dengan cepat, Sema menggunakan Overflow yang ditekan sampai 10% pada seluruh tubuhnya.

Zombie Dragon segera mengayunkan ekornya, setelah menyadari sosok keberadaan yang menghampirinya. Amaha menahan serangan Zombie Dragon dengan kedua tangannya.

Tahu-tahu, Sema telah menyayat perut Zombie Dragon dekat dua dagger yang menancap sebelumnya. Sayatannya cukup dalam, dari sela-sela terlihat cahaya yang berwarna ungu kemerahan semakin jelas.

Tidak salah lagi, dirinya tengah melihat inti dari Zombie Dragon dengan bentuk kristal seukuran genggaman tangan. Menempel pada daging bagian dalam, itu dibutuhkan perjuangan hebat untuk mengambil atau menghancurkan nti yang ada di dalamnya.

Ketika Sema ingin memperlebar sayatannya. Bau busuk semakin terasa, ia segera mundur seraya menghindari serangan ayunan ekor Zombie Dragon. Amaha segera melindunginya, memukul ekor Zombie Dragon itu sampai dibakar dengan api biru.

"Terima kasih Amaha."

Sahut Sema seraya menoleh ke samping kanannya. Terdapat Amaha yang tengah berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Sema menyadari suatu hal, dia ingin menjelaskan sesuatu.

"Levius! Lindungi kami berdua!"

Seru Sema seraya melihat Levius yang siap siaga di hadapan Zombie Dragon. Levius mengerti dengan perintahnya, ia menghalau segala serangan fisik yang mengarah kepada mereka berdua.

Amaha segera menjelaskan rencana yang sudah ia rancang dengan bahasa isyarat. Mengayunkan kedua tangannya ke sana ke sini, melompat-lompat lalu melakukan gerakan tepuk nyamuk.

Sema memperhatikannya dengan serius. Menempatkan tangan kanannya di dagu meski tertutup dengan robekan jubah yang dijadikan masker.

"Aku tidak mengerti sama sekali!?"

Pikir Sema setelah memperhatikan bahasa isyarat Amaha yang ditunjukkan kepadanya. Ia menutup kedua matanya lalu mengangguk. Amaha terlihat ceria, setelah Sema dapat mengerti bahasa isyarat yang ditunjukkan padanya.

Sema menepuk pundak Amaha dan memberi semangat kepadanya agar tetap berjuang. Amaha terlihat membuang napasnya, memukul dadanya dengan tangan kanan sebagai tanda menerima perintah dari Sema.

"Untuk saat ini, Raijuu sudah dimakan atau belum. Itu tergantung, sekarang ... akan kuhancurkan dia."

Sema memusatkan mana yang ada di tangan kirinya. Memunculkan zirah yang sama seperti Amaha, ia menyuruh Amaha agar memberinya sihir peningkat tubuh pada batas yang dapat ia tampung dengan kondisi tubuhnya saat ini.

Dengan tubuh yang telah ditingkatkan fisiknya oleh buff Amaha. Sema meningkatkannya lagi dengan Overflow 10% pada seluruh tubuhnya. Ia memerintah Levius dan Amaha agar tetap bersamanya ketika menyerang Zombie Dragon.

Setelah itu, dirinya berlari cepat ke arah Zombie Dragon. Dirinya diinjak dengan kaki depan, namun Sema tetap maju menghiraukan serangan tersebut. Amaha yang ada di sampingnya, menyerang balik kaki Zombie Dragon dari samping dan segera mengejar Sema setelah mendarat.

Bau busuk semakin menyebar di area sekitar mereka. Levius melempar jangkarnya ke arah kepala Zombie Dragon yang tengah fokus terhadap Sema. Dengan kesempatan itu, Sema segera berlari ke samping kanan Zombie Dragon seraya tangan kiri meraih salah satu dagger dan digenggam dengan erat.

Menancapkannya lagi ke perut Zombie Dragon. Bergerak dengan tangan kiri yang menyayat perut sebelah kanan Zombie Dragon. Meraih kristal yang menjadi inti dari Bos dungeon ini dengan tangan kanan.

Sekilas ia melihat sosok makhluk hidup di dalam perutnya.

"Raijuu!?"

Ia melihat Raijuu yang tengah menutup hidungnya dengan kedua tangan. Dengan susah payah tetap bertahan dari bau busuk Zombie Dragon. Sema segera meraih kedua tangan Raijuu, dengan tangan kiri dengan cepat.

Melemparnya keluar dari dalam perut Zombie Dragon. Sema segera pergi ke tempat Raijuu setelah mengambil inti berupa kristal di dalam perutnya. Suara raungan yang sangat nyaring, membuat gema gua dengan ruang lingkup yang luas.

Efek dari buff Amaha hilang. Tubuhnya menjadi berat lalu menjatuhkan tubuhnya di samping Raijuu. Ia bersyukur, Raijuu dapat selamat meskipun sudah tertelan oleh Zombie Dragon.

Setelah bau menyengat yang sudah mereka berdua hirup sedari tadi. Mereka berdua muntah secara bersamaan, sibuk dengan masing-masing kondisi dan tidak ada waktu untuk mengkhawatirkan yang lain.

Amaha membantu Sema dengan memijat-mijat tengkuk lehernya. Sedangkan Levius, ia memijat-mijat tengkuk leher Raijuu agar dia semakin baikan.

Levius merapal sihir elemen air. Mengumpulkan air pada lapisan segel sihir di atas tubuh Raijuu dan Sema. Menjatuhkannya ke bawah, bau busuk yang menempel pada tubuh mereka berdua dapat dihilangkan sedikit.

"Sialan! Bau sekali!"

Keluh mereka berdua setelah melewati rintangan yang sama, yaitu melawan bau busuk yang menganggu penciuman. Namun Sema, ia lega setelah melihat sosok Raijuu yang selamat setelah ditelan oleh Zombie Dragon.

Ketika itu, Sema melihat serpihan-serpihan bersinar yang mengelilingi tubuh mereka kecuali dirinya sendiri. Sumber dari serpihan bersinar itu berasal dari Zombie Dragon yang telah mereka kalahkan.

"Jangan-jangan ... mereka menyerap kekuatan dari Zombie Dragon!?"

* * * * * *

Kasuvi, Zile, dan Nephne tetap menunggu Sema dan yang lainnya di dekat lingkaran sihir teleportasi. Kasuvi setia menunggu, duduk di atas permukaan gua dan telur yang ia bawa diserahkan kepada Zile.

"Soutarou ... semoga kau baik-baik saja."

Ketika ia memejamkan matanya beberapa kali, terdapat cahaya yang bersinar terang berasal dari segel sihir teleportasi yang ada di hadapannya. Dengan segera, ia beranjak dari tempat duduk lalu berdiri.

Tiba-tiba saja, keluarlah mereka berempat yaitu Sema dan yang lainnya dengan serentak dari segel sihir teleportasi. Sema yang tidak bisa menjaga keseimbangannya, kedua tangannya memegang dua gunung Kasuvi dengan tiba-tiba.

Raijuu dan Amaha dapat mendarat dengan baik dan dapat menghindari Kasuvi yang ada di hadapannya. Sedangkan Levius, dia melompat dengan tangan kanan yang membawa inti dari Zombie Dragon.

"Mantap! Kesempatan dalam kesempitan!"

To Be Continue .....

avataravatar
Next chapter