1 Pertemuan

Seorang gadis memasuki sekolah dengan langkah sedikit di percepat, hari ini merupakan hari yang sangat menyebalkan baginya, bagaimana tidak menyebalkan pagi tadi ia sudah bangun dan sedang menyiapkan segala keperluan paginya untuk ke sekolah, tapi sosok yang sangat ia benci membuatnya harus melakukan hal lain sehingga membuat dirinya harus berangkat kesekolah kesiangan.

Reynata Adila Wulandari gadis itu berjalan masuk ke kelasnya dan bersyukur sang guru belum memasuki ruangan kelasnya, jika ia terlambat sedikit saja pada hari ini bisa-bisa guru yang mengajar bisa menghabisinya.

"Reyna lo ko bisa telat mulu sih" gerutu seorang gadis yang duduk sebangku dengannya

"jangan banyak nanya lo, gua capek mau istirahat dulu, jika bu Lusi datang bangunin gua" ucap Reyna pada temannya

"ya ampun Rey lu baru masuk udah main tidur-tidur aja" kata Rida menggelengkan kepalanya

Rida Alisa Austyn, teman karib dari Reynata sejak kecil, mereka berteman sejak masi SD sampai SMA kelas 11 tepatnya saat ini, ada juga Risa Andara Austyn saudari kembar dari Rida.

Reyna mengangkat kepalanya dan menatap Rida temannya itu.

"lo kenapa?" tanya Rida

Reyna mengelengkan kepalanya "ngak papa, bu Lusi ngak masuk?" tanya Reyna

"Katanya ada rapat jadi pelajaran jam pertama free" Jawab Rida

"Risa ngak masuk?" tanya Reyna lagi

"dia masuk, entah sekarang menghilang kemana" jawab Rida

Reyna hanya berohria, Kemudian berbalik menatap Rida kembali "ke kantin yuk, gua lapar"ucap Reyna membuat Rida menggeleng kepalanya

"kebiasaan" gumam Rida

Reyna dan Rida jalan beriringan ke kantin, namun langkah mereka terhenti saat melihat segerombolan siswi yang berdiri tepat di depan kelas 11 Ipa 1, termaksud dengan saudari Rida.

"Ri, bukannya itu Risa" ujar Rayna menunjuk ke arah gerombolan cewe-cewe.

"tu anak ngapain ke sana" Rida menatap saudarinya dari kejauhan.

"Samperin aja gimana" saran Rayna

Rida mengangguk dan segera berjalan ke Risa.

💮💮💮💮

setibanya di kantin Risa ngak bisa berhenti berbicara karena mengaggumi beberapa sosok pria yang sangat tampan di kelas 11 Ipa1 tersebut, Rayna dan Rida hanya bisa mengabaikan perkataan yang di lontarkan oleh Risa.

"tampan dari mana wajah mereka, gua rasa mereka biasa-biasa saja, benar kan Rayna" ujar Rida

"apa mata lo ada masalah Risa?" tanya Rayna

"Mata gua baik-baik saja, mungkin mata kalian yang bermasalah" kesal Risa

"lo berdua ngak tertarik sama sekali pada Arga, Vano, dan Darrell?" lanjut Risa

"ngak sama sekali" jawab Reyna dan Rida bersamaan

Risa melonggo menatap tak percaya dengan apa yang baru saja di katakan oleh teman dan juga saudarinya. semua orang yang ada di sekolah ini tentu saja sangat mengaggumi ketampanan dari ketiga pria itu, apalagi sosok Arga pria yang paling terkenal, Ketua dari Tim basket dan salah satu Bad Boy yang paling di takuti dari SMA Dirga yang dimana anak dari pemilik sekolah itu sendiri.

"Jangan bahas mereka lagi, lo ngak pesan Risa?" tanya Rida pada Risa

Risa segera bangun dan memesan pesanannya.

💙💙💙💙💙

Reyna, Rida, dan Risa berjalan masuk kedalam kelas tidak lama kemudian seorang gadis menghampirinya dan berbicara sebentar, Setelah membicarakan sesuatu dengan Rayna ia segera bergegas pergi meninggalkan Rayna di depan kelasnya, Rida berjalan menghampiri Rayna.

"Bella mencari mu pasti ada hal penting" ujar Rida membuat Rayna terkejut karena Rida yang berbicara tiba-tiba

"Eh Ayam" pekik Rayna "lo sejak kapan di samping gua, bikin kaget aja" lanjutnya

"hehehe maaf...maaf, Bella cari lo mau ngapain?" tanya Rida sekali lagi

"katanya di suru kumpul untuk rapat Osis

"siapa yang suruh ngumpul?" tanya Rida

"bu Gita, lo dan Risa ikut gua ke ruang Osis" ujar Rayna

Rida segera masuk kekelas dan menarik Risa keluar dan menyusul Rayna yang belum terlalu jauh. Setibanya di ruangan Osis nampak semuanya sudah berkumpul, Rayna ketua Osis di SMA Dirga beberapa anak lain menghampirinya dan bertanya mengapa mereka di kumpulkan secara mendadak, Reyna menjawab 'aku juga tidak tau'

sedangkan Rida sekretaris dan Risa bendahara Osis. Bu Gita memasuki Ruangan dan menatap mereka semua.

"Maaf anak-anak kalian di kumpulkan mendadak karena ada berita penting yang harus di sampaikan langsung oleh Pak Kepala Sekolah" ujar Bu Gita

Semua yang berada di dalam ruangan tersebut hanya diam dan menyimak apa yang akan di lakatakan oleh Pak Anton sang kepala Sekolah.

"Kalian di kumpulkan mendadak karena minggu depan akan ada kegiatan Tour yang akan di laksanakan di pulau Bali, masing-masing kelas hanya bisa mengutus mininal 8-10 orang saja, karena Tour ini bukan sembarang Tour dalam perjalanan kali ini akan ada beberapa lomba yang dapat meninggkatkan pengetahuan kalian" jelas pak Kepala sekolah

Mendengar perkataan yang di lontarkan kepala sekolah membuat mereka semua tersenyum senang, namun seketika semua kembali terdiam saat kepala sekolah mengatakan sesuatu.

"bagi pengurus Osis mereka harus membagikan beberapa persyaratan yang ingin mengikuti kegiatan Tour tersebut, demikian penguguman ini saya sampaikan kepada kalian" ujar pak Anton

setelah pak kepala sekolah menyampaikan berita tersebut ia segera meninggalkan ruangan Osis, bu Gita menatap Rayna sang ketua Osis lalu menyodorkan sebuah kertas padanya.

"Ini syarat-syaratnya, perbanyak lalu di tempelkan di mading" ucap Bu Gita

bu Gita segera meninggalkan ruangan dan menyisakan anggota Osis keseliruhan.

"Jam pulang sekolah kita akan rapat menyangkut Tour ini, kalian semua di persilahkan untuk beristirahat" seru Rayna

❤❤❤❤❤❤

seorang pria jakung sedang duduk sambil menatap langit biru, kali ini ia dan teman-temannya sedang duduk di Rofftop tempat yang paling sering di kunjungi dan merupakan tempat Favofit mereka.

"Arga tolongin gua donk, ni Vano entah kesambet apa, masa gua mau ama dia sih" ucap Darrell menatap jijik Vano

"siapa juga yang suka sama lo, sorry gua bukan Homo" balas Vano

Darrell mendenggus kasar mematap Vano "gua juga bukan Homo, tapi kenapa lo tiba-tiba mengatakan aku mencintai mu pada gua?" tanya Darrell

"Eh itu!!!, gua sedang berlatih cara menembak cewe" jawab Vano

"Playboy cap Kakap kayak lo, masi berlatih cara menembak cewe, lo waraska?" tanya Darrell

"Kampret lo Rell, gua berlatih mau nembak cewe yang gua suka benaran, dia tu sangat berbeda dengan cewe lain, jika cewe lain berusaha mendekati gua dia malah mau menjauh" jelas Vano

"emangnya ada cewe kayak gitu?" tanya Darrell "Van sebaiknya jangan bahas cewe sekarang lo liat tu mukanya Arga jadi kesal" ujar Darrell mematap Vano

"belum bisa Move on Arganya" jawab Vano

"woi Ga, lo ngak perlu ingat 'dia' lagi cari yang lain, masi ada cewe yang lebih pantas bersanding dengan lo" ucap Darrell menasehati sahabatnya

Arga hanya diam tanpa berniat menjawab perkataan yang di lontarkan oleh teman-temannya, ia segera berjalan meninggalkan teman-temannya yang berada di Rooftop.

Dengan langkah yang santai ia berjalan menyusuri koridor Sekolah yang sepi karena jam pelajaran yang suda di mulai 1 jam yang lalu, saat Arga membelokan dirinya tanpa di sengaja ia bertabrakan dengan seseorang, membuat beberapa buku yang di bawah oleh orang itu jatuh berserahkan di lantai.

Gadis yang di tabrak oleh Arga segera mengumpulkan buku-bukunya, ia sama sekali tidak menatap pria itu.

"jika tidak ingin membantu lo bisa pergi dari sini, gua tidak akan meminta maaf juga" ujar Gadis itu Rayna tanpa menatap Arga

Arga terdiam tanpa melalukan apa pun, ia juga sama sekali tidak berniat untuk membantu atau pun meminta maaf, namun kerena mendengar perkataan yang di lontarkan oleh gadis itu seketika membuat dirinya menjadi kesal.

"Lo tau siapa gua?" Tanya Arga

"siapa pun lo gua ngak peduli" jawab Rayna menatap Arga. Rayna sedikit kaget karena ia baru tahu orang itu adalah Alvaro Arga Dirgantara.

Arga menatap tajam Rayna, Rayna yang melihat dirinya di tatap seperti itu membuat nyalinya sedikit menciut, namun ia segera kebali kedirinya seperti biasa.

kedua orang itu saling melemparkan tatapan tajam dan menatap dalam manik mata mereka masing-masing, dari kejauhan kedua teman Arga menyaksikan semuanya dari awal dan tersenyum penuh arti.

"Sepertinya kisah cinta Arga baru saja di mulai" ujar Vano

"ya, lo benar. sepertinya ini bakalan menjadi kisah yang sangat menarik" Kata Darrrell tersenyum puas

avataravatar