webnovel

1.

Orthon, sebuah kerjaan makmur dengan penuh cinta dari rakyatnya. Namun semua kedamaian hilang hanya karena sebuah ramalan. Lahirnya Sang Putri yang diyakini akan membawa kehancuran untuk seluruh kerajaan Iblis, membuat lima kerajaan Iblis lainnya menghancurkan kerajaan Orthon.

Valafar,  Belphegor,  Zagan,  Adromaliys,  dan Aguares. Lima kerajaan iblis ini menyerang dan menghancurkan kerajaan Orthon tanpa ampun. Pertumpahan darah dan jerit tangis kepiluan bagaikan nyanyian nada yang menggiurkan. Kerajaan Orthon hancur tanpa bekas dengan puing-puing kematian.

Raja dan Ratu Orthon,  Dominic Faust dan Ericilia, menyerahkan sang Putri kecil pada kaki tangannya. Arven Larion, sang pelindung putri kecil yang terlahir dengan ramalan mengerikan. Arven membawa putri kecil kerajaan Orthon ke dunia manusia. Meninggalkan bayi tersebut di depan sebuah rumah kumuh dan kembali ke kerajaan iblis.

Namun saat Arven kembali, seluruh kerajaan Orthon telah lenyap. Tak ada lagi kehidupan disana, hanya puing kerajaan dan darah yang tercecer dimana-dimana. Arven tak tinggal diam, ia terus mencari hingga menemukan tubuh sang Raja dan Ratu yang mencoba bertahan dari kematian. Arven dengan cepat menghampiri dan memberikan pertolongan, namun sang Raja hanya menggeleng dan menyerahkan sebuah kertas.

Arven membuka kertas tersebut. "Axelia Acantha. Pelindung dan sebuah duri, " ucap Arven pelan.

Ratu tersenyum samar. "Putriku akan menjadi pelindung dengan seluruh kekuatan yang ia miliki. Dan putriku, akan menjadi duri yang mematikan bagi kaum iblis!"

Arven tertegun.

"Putriku memang terlahir dengan kekuatan tanpa batas. Dan hal itu merupakan petaka bagi kaum iblis lainnya," ucap Raja Dominic pelan.

Raven hanya diam saat perlahan tubuh Dominic dan Ericilia hancur menjadi debu. Tak ada lagi yang tersisa dari seluruh kerajaan Orthon. Kini Arven menyadari kenapa lima kerajaan lainnya menyerang kerajaan Tuannya. Ramalan tentang lahirnya penguasa kegelapan itu adalah benar. Dan Tuan Putri yang ia lindungi adalah orang tersebut. Ratu Penguasa Kegelapan dan seluruh kaum iblis di dalamnya.

Arven menggenggam erat kertas di tangannya. "Aku akan melindungi Putri Axelia dari apapun. Hingga ia menjadi Ratu kerajaan Orthon dan Penguasa Kegelapan. Hingga Ratuku menguasai seluruh kerajaan yang menghancurkan kerajaannya!"

Tujuh belas tahun kemudian, Bayi kecil yang Arven tinggalkan telah berubah menjadi gadis cantik dengan tubuh seksi. Mata bulat yang jernih dengan bulu mata yang lentik. Bibir tipis dengan warna merah yang menggoda. Dan rambut coklat panjang yang sedikit bergelombang. Bayi mungil tersebut benar-benar tumbuh menjadi gadis cantik yang baik.

Axelia Acantha, gadis pembawa petaka tersebut tumbuh layaknya manusia dengan kekuatan yang tersimpan rapi. Arven mempertaruhkan jangka hidupnya untuk menyegel seluruh kekuatan Ratunya. Hingga akhirnya Arven hanya bisa melihat Ratunya tumbuh dari jauh. Memantau dan selalu melindungi Ratunya dari segala hal yang membahayakan.

Bergulirnya waktu yang berlalu membuat lima kerajaan iblis lainnya hidup dengan nyaman. Hingga sebuah gelegar petir dan beberapa kehancuran alam membuat mereka kembali waspada. Kewaspadaan mereka tak membuahkan hasil hingga langit dan kegelapan terus semakin pekat. Hal itu membuat mereka sadar, sang Penguasa Kegelapan dan pemilik hidup seluruh Iblis yang mereka pikir telah mati ternyata masih hidup.

Kewaspadaan dan ketakutan akan hancurnya dunia iblis jika Sang Penguasa Kegelapan kembali membuat mereka berpikir keras. Ketakutan akan kemusnahan kerajaan masing-masing membuat mereka hidup dalam ketakutan. Hingga sebuah keputusan yang mereka ambil membuat mereka menurunkan Lima Pangeran kerajaan untuk membunuh Sang Kegelapan.

Sedangkan di dunia manusia, Arven menyeringai saat mengetahui tanda kemunculan Sang Kegelapan telah ada. Perlahan kekuatannya kembali dengan tubuh yang tak lagi samar. Arven menatap dari jauh sebuah rumah kecil yang masih tertutup.

"Benar, waktunya telah tiba. Umur Ratuku telah cukup untuk menampung semua kekuatan yang ia miliki. Hanya sedikit. Ya, sedikit lagi. Ratuku benar-benar akan menjadi gadis yang berbeda." Arven tersenyum tipis lalu menghilang diantara kabut malam.

***

Next chapter