1 Malam yang terlupakan

"Hai cantik, malam-malam kok sendirian?"

"Jangan menghalangiku!" teriaknya mulai ketakutan.

"Hahaha," tawa sekelompok preman itu mendekat.

Wanita yang memiliki paras cantik dan tubuh yang menyerupai model ini kian semakin berjalan mundur, malam yang semakin larut pun membuatnya menambahkan suasana menjadi sangat mencengkram baginya.

"Pergi, jangan mendekatiku!"

"Haha, tidak ada seorangpun yang akan menyelamatkanmu, cantik. Sini biar abang memuaskanmu dulu. Baru boleh pergi," ujar salah satu preman itu langsung meraih tangan wanita itu.

"Tolong!" teriaknya meronta-ronta, "Lepaskan Aku, brengsek!"

Sekelompok pria brengsek itupun membawanya ke gedung tua. Gedung itu sepertinya sudah puluhan tahun telah kosong sehingga tempatnya sangat terlihat menyeramkan dan gelap.

Nyaring ketika wanita itu berusaha berteriak meminta tolong kepada penduduk sekitar dan ia pun memberontak oleh sekelompok preman itu. Tetapi usaha wanita itu tidak ada hasil apapun sampai akhirnya ia dibawa ke suatu ruangan yang sangat menyengat bau minuman beralkohol.

Di sisi lain, wanita itu tiba-tiba ditutup matanya dengan kain berwarna gelap. Ia pun sangat tertekan dan begitu merasa takut akan terjadi pada dirinya.

"Ambilkan minuman itu," ujar suara paruh baya menyuruh seseorang.

"Mau apa kau? Jangan melakukan suatu terhadapku! Lepaskan Aku!" teriak wanita yang ditutupi matanya berontak dengan sangat kuat.

"Jangan khawatir, kau tidak akan mati."

"Siapa kamu? Apa maksud dari semua ini?" tanya wanita itu geram.

pria tersebut memberikan setengguk minuman keras kepada wanita itu ketika mencengkram mulutnya dengan tangan, bukan hanya minuman keras. Melainkan minuman itu sudah diberi obat perangsang dan racun agar wanita itu tidak sadar ketika bangun dari pingsannya.

Brakk!

"Tangkap mereka."

Tiba-tiba sekumpulan orang datang mendobrak pintu dengan kaki jantannya. Mereka memakai seragam jas berwarna hitam dan disamping saku jas tersebut ada sebuah lambang Geng Samudra Jepang.

"Siapa kalian, berani-beraninya mengganggu kesenanganku!" teriak ketua dari sekelompok preman tersebut.

"Cih! Kesenangan? Kau anggap melecehkan seorang wanita adalah kesenangan!" jawab pria dari Geng Samudra, "Ini balasan kesenanganmu!"

Bugh.. Dubrakk!

Ketua dari Geng Samudra tiba-tiba langsung mengayunkan tangan kanannya memukul wajah pria yang ingin berusaha mengotori tubuh wanita itu. Ia sangat merasa benci dengan sekelompok pria bajingan seperti mereka.

Tanpa bertele-tele, pria tersebut langsung menggendong wanita itu untuk keluar dari sarang lebah yang ganas. Dirinya pun merasa heran mengapa bisa sampai di gedung ini hanya untuk menyelamatkan seorang wanita yang tidak dikenalinya.

"Jangan bawa wanitaku, dia wanitaku!," geram pria yang tergeletak di lantai penuh dengan memar di wajahnya.

"Habisi mereka," ujar pria yang menggendong wanita itu.

Pria itu lalu membawanya pergi, wanita itu seketika mendesah kepanasan. Suhu tubuhnya terasa panas dan wajahnya pun kemerahan. Pria itu sudah menduganya bahwa pria preman tersebut telah memberinya obat perangsang.

Seketika pria itu membawanya ke hotel bintang lima untuk membantunya meredakan suhu tubuhnya dan desahan yang sudah wanita itu tidak sanggup lagi akhirnya tanpa sadar langsung menarik wajah pria itu dan menciumnya.

Cup!

"Tolong Aku," desah wanita itu menggeliat saat digendong olehnya.

Pria itu tidak bisa menahan dirinya, ia pun tidak memaksa wanita tersebut, ia berpikir bahwa yang membutuhkannya adalah wanita itu bukan dirinya.

Suatu malam ini pun akhirnya terjadi bagi wanita lajang itu telah ditiduri sosok pria yang misterius, ia bahkan tidak sadar. Apalagi, preman-preman itu telah memberikan racun hilang ingatan.

avataravatar
Next chapter