4 #Rapat

"Siapa yang jadi Pemimpin kami? Dia pasti spesial banget!"

Seru Sheren.

"YOHANA"

"Selama enam bulan ke depan kalian akan di pimpin oleh Yohana!"

Jelas Ko Jul. Yang membuat banyak anak-anak lainnya pada terkejut semua akan pilihan ko Jul.

"Ehhhh"

Semua serentak bingung dan memandang satu sama lain. Yohana hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.

Kenapa harus Yohana?

Semua mempertanyakan hal itu...

"kalian sudah tahu, kan? Menjadi Pemimpin adalah menjadi Pelayan Kelas Wahid. Jadi kali ini, Yohana yang akan belajar untuk melayani kalian semua!"

Seru ko Jul Menjelaskan apa yang sebelumnya sudah pernah beliau ajarkan kepada mereka.

"koh, jujur saja kami kaget. Keputusan ini belum pernah di bicarakan sebelumnya. Kenapa koh Jul memilih Yohana!?"

Olfa angkat bicara dengan lebih memastikan lagi dengan keputusan yang di buat oleh ko Jul.

Ko Jul diam dan memejamkan mata sejenak, kemudian angkat bicara.

"Kalau membicarakan "Kenapa"?"

"Kenapa harus Say? Kenapa Dilla?"

"kenapa harus Olfa? Wayan? Robet?"

"Kenapa harus Yohana?"

"Kalau ada "KENAPA" berati juga ada KENAPA TIDAK!"

"TAPI KOH! YOHANA MASIH BARU,BELUM BISA MIMPIN KAMI... AHHH!"

Potong Sayyida dengan nada yang agak keras.

Berbicara langsung membuang muka.

Ko Jul tidak menanggapi dengan marah balik ke Say atau lainnya. Ko Jul malah bersikap tenang dan berbicara.

"Guys, jangan lupa perubahan adalah bagian dari kehidupan! Apapun bentuk perubahannya, kalian harus hadapi dan kuasai sepenuhnya. Karena cuma kalian yang bisa menentukan, apakah perubahan itu menjadi Berkah atau Musibah!"

Menjelaskan sambil melihat dengan pasti ke tujuh anak didik yang berada di depannya.

"So, jadilah Warriors, Anak Garuda! keep Your Spirits Up!"

"Overcome Obstacles, Together! Remember. Big Dream, big Hope, Big Spirit, big Action, Big Action!"

Ko jul memberikan sebuah motivasi yang sangat menggebu-gebu sebelum beliau beranjak keluar untuk meninggalkan ruangan.

"Enjoy the new chapter in your life, guys BE AWESOME!!"

Tak lama setelah mengucapkan hal itu ko Jul meninggalkan ruangan bersama dengan tim yang lainnya.

Memang apapun yang di rencanakan oleh ko Jul tidak selalu bisa di tebak. Dan semuanya pasti ada sebuah maksud dan tujuan yang akan di capai nantinya.

Dan sekarang tinggallah ke tujuh anak didik ko Jul yang berada di dalam ruangan.

Semuanya diam membisu tanpa kata. Tidak ada bincangan apapun atau ekspresi apapun. Mereka hanya diam dengan memikirkan sesuatu yang mengganjal di hati mereka...

Sudah terlihat dari sikap dan tingkah laku mereka, bahwa banyak yang tidak setuju dengan keputusan yang di buat oleh ko Jul.

Tak lama setelah keheningan terjadi sesaat di antara mereka, tiba-tiba Yohana berdiri dan menggebrak meja dengan keras.

"BRAKKK"

"Rapat tetap lanjut!!! kita mulai dari divisinya Dilla!"

Ucap tegas Yohana percaya diri, dan terlihat sekali itupun memaksa.

"TUNGGU DULU! Memangnya kami sudah setuju kamu yang mimpin rapat?"

Potong langsung Sayyida.

"Nggak usah di permasalahlan, Say. Jadwal hari ini memang khusus untuk rapat. Siapapun pemimpin rapatnya bukan masalah."

Olfa menambahkan untuk meredakan suasana.

"...Oke kamu benar, Fa. Ayo kita selesaikan rapat ini secepatmnya"

Tukas Sayyida, sewot.

Say yang tenang jadi tegang begini...

Suasananya juga nggak enak. Semua sedang bingung...

"Bet!!! Mau ke mana???"

Seru Sheren, saat tiba-tiba Robet berdiri meringkas laptopnya dan langsung berjalan pergi keluar ruangan tanpa mengatakan apapun.

"Firasat Dilla kok nggak enak ya, Say"

"Nggak usah pakai firasat juga kelihatan nggak enak Dill"

Semua pada diam setelah Robet meninggalkan ruangan.

"Oke, Yoh. Aku mau dengar dulu rencana kamu!"

Ucap Sayyida memecahkan keheningan.

Tanpa pikir panjang lagi, Yohana langsung mengutarakan sebuah konsep yang sudah Yohana siapkan sebelumnya.

"Jadi gini, kita dah tahu ya kalau SMA Selamat Pgi Indonesia ini berbeda dari sekolaah biasa. Kareana disini murid-murid di ajarkan Life Skill. Program Entrepreneurship yang diterapkan disini mendorong para murid untuk mengasah Skill dari Passion masing-masing. Kampoeng Kidz adalah salah satu Laboratorium Entrepreneurship bagi kami SMA SPI dan juga para pengunjung dari TK-SD sampai Universitas serta guru dan orang tua. Bagi para pengunjung Kampoeng Kidz adalah sarana pembelajaran Hands-On penuh nilai yang sangat menyenangkan. Buat kita, Kampoeng Kidz juga harusnya bisa jadi jembatan untuk memperkenalkan nilai-nilai inti pendidikdan SMA SELAMAT PAGI INDONESIA. Jadi pengunjung tahu kalau Core Value yang diajarkan di Kampoeng Kidz sebenarnya di ambil dari pendidikan di SMA SPI ini. Tapi sekarangini, rasanya program Kampoeng Kidz masih kurang sukses dalam memperlihatkan hasil kita belajar kewirausahaan di SPI... Apalagi sementara ini kan, usaha kita sebenarya terpisah pisah, ya dapur ya dapur, show ya show, merchandise ya merchandise, travel ya travel. Kita nggak pernah membuat mereka "Mengenal" Kita semua, padahal harusnya perbedaan usaha kita jadi tali penguat."

"Mangkanya coba kita gabungin aja semua itu jadi satu, kita bangun jalur Kampoeng Kidz yang dimulai dari Wahana, ke Resto lalu mengunjungi toko Merchandise. Dari selesai menonton pentas dari tim show atau bisa juga selesai di bagian Merchandise saja."

"Jadi, kunjungan Kampoeng Kidz dapat mengenalkan semua aspek sekolah ini! Dari pengalaman hingga dari Passion! yang di kembangkan di SPI!"

"Sekian"

Yohana mengambil nafas panjang setelah menjelaskan kepada teman-temannya.

"Idenya boleh juga, Yohana. Kalau programnya di paketkan kita dapat membuat pilihan harga yang bebeda"

Wayan menyahut.

"Kalau Dilla sih, setuju banget kalau ujung nya ada di toko Merchandise!"

Tambah Dilla.

"Rencanamu akan membutuhkan persiapan yang cukup banyak, Yoh. Misalnya, kita harus rotasi ulang shift adik-adik yang magang biar paham semua wirausaha kita"

Olfa menambahkan dan mendetailkan dengan plan kedepannya.

"Aku setuju sama Olfa. Buatku idenya bagus tapi tim show butuh waktu"

Tambah Sheren.

"Okay aku ngerti. Jadi kamu usul untuk bangun fasilitas yang bisa memudahkan jalur "Perjalanan": Kampoeng Kidz. Karena saat ii wilayah usaha kita terpisah-pisah dan jalannya tidak kondusif"

"Tapi dana dari mana? Di poyong dari dana tim?"

Seru Sayyida.

Yohana terdiam dan memejamkan mata sejenak.

"Tapi rencanaya bisa di pertimbangkan,Say! Kalau berhasil Exposure-nya bisa meningkatkan pencapaian target bulanan masing-masing tim!"

Tambah Wayang mendukung Yohana.

"Untuk masalah dana, memang harus motong dari tim. dan aku pikir sementara ini motong danya dari tim Merchandise"

Jelas Yohana.

"Eh? jangan timnya Dilla yang kena dong, Yoh!"

Seru Dilla.

"Apakah kamu memutuskan itu karena tim Merchandise kurang Perform?"

Tebak Olfa.

"I-iya"

Yohana menjawab dengan terbata.

"Sebentar , bagimana kalai timnya Dilla di beri waktu untuk Perform? Jadi dan timnya tidak perlu dipotong. Aku juga akan bantu timnya Dilla"

Tambah Wayan.

"Okay kalau begitu rapat selesai, Ya!"

Potong Sayyida.

"Eh, kok? Kita kan belum bahas laporan masing-masing..."

"Rapatnya sudah selesai pas koh Jul keluar, Yoh. Aku kan dah bilang cuma mau dengar rencana kamu"

Seru Sayyida.

"Lain kali jangan gegabah membuat rencana Yoh!"

Ucap Sayyida sambil meniggalkan ruangan.

"Kami juga pamit dulu, kostum belum beres"

Olfa berdiri di susul dengan Sheren.

"Aku juga harus beresin koreografi juga"

"Dilla juga, Yoh. Dilla mau mikirin solusi buat tim Dilla"

Dilla keluar ruangan disusul dengan Wayan.

"Teman-teman..."

Semuanya keluar ruangan, tinggalah Yohana sendiri berdiri di meja dimana dia berdiri menjelaskan rencananya tadi.

Yohana hanya terdiam dengan muka campur aduk tidak karuan.

.

.

.

avataravatar