1 #Prolog

Batu - Malang

SMA SELAMAT PAGI INDONESIA

Adalah sekolah gratis khusus anak-anak yatim piatu tidak mampu.

Untuk anak-anak yang kurang beruntung seperti Dilla, bisa sekolah saja sudah seperti mimpi.

Di tempat ini lah Dilla bertemu dengan teman-teman yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke.

Teman-teman yang awalnya gak tahu masa depannya ingin jadi apa. Karena masa lalu yang sulit dan traumatis yang mengekang pikiran mereka.

Sheren misalnya, kehilangan ayah tersayang dan menjadi miskin.

Tapi Sheren gak mau terima nasib. Dilla tahu gimana Sheren jatuh bangun hingga tersenyum lagi.

Lagi-lagi Sayidah, sahabat Dilla ini yang cerita hidupnya dulu kayak bawang putih.

Namun, disini juga masih banyak teman yang mau bahagia tapi belum tahu caranya.

Gara-gara itu, sebelum masuk sekolah ini banyak yang nyari kebahagiannya dengan cara yang nggak baik.

Kayak Robet nih, mantan preman jalanan yang masuk di SPI (Selamat Pagi Indonesia)

Masih jadi anak yang paling bandel.

Tapi ya... sekarang udah insaf sih. Moga aja Robet gak nginjek ranjau terus jadi preman lagi.

Atau kayak kak Wayan yang cari bahagianya.

"Dari Aku Dilla"

Tertera sebuah surat berbentuk love untuk Dilla.

Kalau urusan tragedi, menurut Dilla mungkin Olfa yang punya kenangan dan trauma mendalam.

Kalau Olfa nggak cerita kami nggak akan nyangka kalau Olfa korban trgedi Poso.

Tapi semuanya sedang berusaha Move On.

Kami semua merasa bisa melangkah dari masa lalu, karena kami di ajari untuk bermimpi.

Dan dari mimpi kita terus bergerak menuju kebahagian.

Mimpi Dilla sih, ingin menjadikan sekolah ini lebih baik. Karena sekolah ini adalah rumah kami juga.

Tapi semua impian akan melalui banyak ujian dan cobaan.

Dan untuk mencapainya kita membutuhkan mentor dan pemimpin, karena tanpanya. Bisa saja kita salah arah.

Untungnya kami di temani Koh Jul!. Nggak kebayang ada orang kayak beliau yang rela ninggalin perusahaannya biar bisa terus mendampingi kami.

Koh Jul, juga yang bikin kurikulum SMA kami beda sama sekolah lain.

Kata beliau

"Hidup Lebih Penting, dari Sekedar Ijazah"

Karena ada Koh Jul, kami jadi bisa belajar meninggalkan masa lalu.

Dilla tahu banget besarnya pengaruh keputusan koh Jul sebagai Pemimpin.

Tetapi, memang terkadang keputusan pemimpin nggak selalu bisa langsung diterima.

Walau keputusan itu demi kebaikan kami semua juga.

avataravatar
Next chapter