2 #Kegiatan di SMA Selamat Pagi Indonesia

Suasana pagi di hari libur SMA Selamat Pagi Indonesi.

"Yuhuuu Cewek kita mau nyuci baju di atap nih!"

Teriak Wayan dari lantai dua asrama.

"BENTAR KAK WAYAN!!!"

"SITU ORANG TUNGGU DULU!!!"

"TARAJE NAPE!"

"Dih, kenapa harus banget Aing habis mandi sih!"

Terdengar teriakkan dari banyak anak cewek di lantai 3 asrama. Semuanya menjadi riuh seketika.

Maklum asrama cowok dan cewek disini masih di gabung. Ya lantai 2 isinya Cowok dan lantai 3 isinya Cewek. Ya kalau ada kesempatan untuk nyuci ya harus naik ke lantai 4 yang dimana harus melalui para kaum hawa yang berada di lantai 3.

Tanpa pikir panjang pun anak-anak cowok yang di pimpin oleh Wayan naik langsung menuju lantai 4 untuk mencuci pakaian.

***

Sedangkan di tempat lain ada Sheren yang sedang sibuk ngurusi adik-adik kelasnya.

"ROMMY, RIDWAN KALIAN TELAT SEPULUH MENIT DARI JADWAL!"

Sambil melipat tangan di dada.

"Emang salah kita apa kak Sher?"

Balas Ridwan ngeles

"kita orang kan cuma pigi bentar pasar"

Sahut Rommy menambahkan.

Terlihat ekspresi Sheren yang semakin tidak percaya.

"Okay, kalau kalian sukanya pergi-pergi. Sekarang kalian pel lantai satu sambil nyanyi balonku ada lima!"

Tambah Sheren menjelaskan dengan pasti dan kemudian pergi meninggalkan Rommy dan Ridwan yang masih berdiri mematung di tempat yang sama dengan ekpresi bingung + kapok.

Sementara itu Sheren kemudian pergi ke area dapur untuk menemui Sayidah.

"Sher aku udah check daftar barang yang kamu minta"

Sambil menunjukkan nota ke Sheren.

"Ini ada pos yang bisa di pangkas. Layar proyektor bisa di ganti dengan selimut putih"

Tambah Sayidah menjelaskan.

"Waduh visualnya gak JEDER kalau pakai kain putih!"

Jelas Sheren.

"Kualitasnya gak akan turun jauh kan Sher"

Sayidah mencoba jelaskan.

"Tapi aku harus bilang Robet juga, kalau ada yang di ganti Say"

"Berati bisa kan?"

"Bisa repot iya Say. Dia kan tahu nya pakai proyektor! Bisa aja ada yang ke ganti"

***

Dan lanjut lagi di nyuci baju.

Wayan dan teman-temannya yang berlari dengan cepat naik ke atas lantai 4, tidak tahu bahwa ternyata ada si Robet yang sedang duduk asyik di sebelah pintu mendengarkan lagu di laptop.

Brakkk

"JIANNNCC***!!!"

Seru Robet jengkel.

"Gak kelihatan kak, maaf"

"Lah, ada kak Robet"

"Yah, kepidek!"

Banyak anak yang datang dan tanpa sadar telah melewati dan menginjak Robet. Tapi ya untungnya laptopnya gak papa sih.

Dan ada yang cuma jalan santai tanpa ikut campur atau merasa bersalah kepada Robet.

Yaitu Wayan, dia berjalan santai sambil membawa sebuah kertas berbentuk hati di tangannya. Yang bertuliskan.

"Dari Wayan, untuk Dilla tersayang"

Tak lama setelah memegangi kertas tersebut, Wayan menurunkan kertas yang sudah ia rekatkan dengan tali dan pemberat batu untuk diantar ke sebuah jendela kamar di lantai 3.

Dilla yang sebelumnya tidur di kamar, ia terbangun karena pemberat batu yang ada di kertas tersebut mengenai kepala Dilla.

"Apaaaa... Sihhh!"

Sambil mengucek matanya karena baru terbangun.

"Astaga dari Kak Wayan. Hmmm kak kita ketemuannya di ladang saja ya"

Dilla lantas membalas surat tersebut dan menarik-narik tali yang terekat di kertas itu dua kali. Tandanya kalau sudah di balas. Dan kertas pun di tarik oleh Wayan kembali.

Klek

"Nah pas banget, kamu dah bangun Dil?"

Tanya Olfa, yang baru saja datang masuk ke kamar Dilla.

"Ehhh, Olfa"

Sambil memasang wajah bingung.

"Kemaren kamu janji kan bantu milih kostum untuk tim show"

Sambil mendekat ke ranjang Dilla, menggandeng tangan Dilla dan mengajaknya untuk turun dari ranjang.

"Tapi Dilla di tungguin kak Wayan!"

Sambil menguap di ranjang.

"Pacaran masih bisa besok"

Seru Olfa sambil jalan menggandeng Dilla.

"Dilla nggak pacaran Olfaaaa!"

Seru Dilla.

Tak terasa menurui tangga yang banyak membuat Dilla bangun.

"Hey, Dilla!!"

Seru Yohana.

"Loh, Yohana. Mau kemana?"

Dilla menoleh kebelakang dan menjawab panggilan Yohana.

"Mau ke sungai ketemu koh Jul"

Sambil menujuk arah sungai.

"Nanti sore ada rapat ya, Dilla nyusul bareng Olfa ya"

Jelas Dilla.

"Dilla Ayo Cepetan!"

Teriak Olfa sambil menggandeng lebih erat tangan Dilla.

"Ojo Kesusu Olfa!"

Rengek Dilla ke Olfa.

***

"Koh Jul!"

Seru Yohana dari kejauhan sambil melambaikan tangan.

"Wah, pas banget ada kamu Yoh. Sini temenin koko nyari Yuyu!"

Jawab Koh Jul sambil mengkorek-korek pinggiran sungai.

"Buat apaan Koh?"

Tanya Yohana, sambil ikut mengkorek-korek pinggiran sungai untuk mencari Yuyu.

"Koko penasaran, kenapa anak kecil suka nyari yuyu ya! Jadi mending koko langsung coba aja"

Jelas Ko Jul, sambil melepaskan yuyu yang menjepit pipinya.

"Wah, koko lagi Experiental Learning? Wah jangan-jangan ada kejutan buat kita!"

Seru Yohana sambil melihat koh Jul dengam tatapan serius.

"Wah itu pasti Yoh"

Tersenyum melihat Yohana.

"Koko sudah siapin kejutan untuk kalian"

Medekat ke arah Yohana.

"Apalagi khusus kamu Yoh"

Memandang Yohana dengan sebuah harapan.

Terlihat dari kejauhan beberapa sudah mau merapat untuk kumpul dengan Koh Jul.

"Habis lulus nanti, koko butuh salah satu dari kalian menjadi pemimpin yang lain. Koko ingin kamu yang memimpin Yoh!"

Jelas koh Jul dengan semangat.

Sementara Yohana kaget saat mendengar Koh Jul mengungkapkan hal tersebut.

"Aku Mimpin?"

.

.

.

avataravatar
Next chapter