BAB 49 (BANYU)

BANYU

Setelah makan siang. Aku mengajaknya kembali ke cafe. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Aku hanya ingin selalu melihatnya.

Apa aku suka sama Garin? Atau memang karena aku terlalu banyak masalah, jadi memerlukan teman.

"Mas!"

"Hmm!!" aku menjawab tanpa melihatnya.

"Ga jadi deh!"

"Kenapa?" Aku letakkan berkas di tanganku.

"Ga jadi Mas." Apa dia marah?

"Ga apa apa Mas. Aku bosen aja. Aku tinggal beli camilan di mini market dulu ya." Pamitku.

"Tunggu. Kamu makan cake dari cafe ini aja kan juga bisa." Tawarku

"Aku mau jalan jalan Mas. Aku bosen cuma duduk aja." Jawabnya.

"Nanti, tunggu aku." Sepertinya memang salahku karena menahannya.

Aku memanggil salah satu anak buahku. Memintanya untuk membersihkan meja begitu aku meninggalkannya nanti.

"Nanti kasih tahu Laras persiapan barista championship harus sudah matang. Hanya dia srikandi Barista yang bisa kita andalkan." Pesanku.