Akhirnya dengan gerakan mengendap endap bak maling, sang nona memilih keluar dari kamar tersebut, memadamkan lampu minyak tanah itu, supaya sang gadis terlelap lebih pulas, dan tak terjaga sewaktu waktu.
Dia melangkah pelan pelan menuju kamar sang suami, yang kebetulan pintu nya ternyata tak di kunci oleh pria yang masih belum juga lelap ternyata masih mencalang kan kedua netra tengah merenung menatap lampu minyak tanah yang menyala sendu, dari tempat nya membaringkan tubuh.
Sang suami pun sedikit tergegau dengan kedatangan nya yang secara mendadak, terburu buru mengunci pintu nya kembali, sontak berhamburan menimpuk tubuh suaminya tersebut.
"Ngapain kesini sayang? Gak bisa tidur hm??" Bisik sang suami. Di telinga nya, sembari membelai punggung nya.
"Gak bisa, selain ibu dan dan kamu gak ada yang bisa bikin aku benar benar gampang terlelap" jawabnya dalam suara melirih.
"Tapi apakah adikmu itu sudah tidur?"
"Yah, makannya aku berani kesini" Gumamnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com