webnovel

Tidak Disangka (3)

"Maafkan, saya terlambat, sekretaris bodoh saya lupa mengingatkan saya lagi hari ini" ucap Ananda sambil melirik tajam ke arah Latissa dengan wajah marah, seolah Latissa adalah biang dari terlambatnya dia lagi ini.

Anton melirik sekilas ke arah Latissa. Gadis itu hanya menunduk, napasnya terlihat dalam, dia seperti meredakan emosinya. Lelaki ini langsung memamerkan senyuman miringnya, dasar gadis ini, selalu saja menelan apapun yang dilakukan atasannya, walaupun jelas bukan kesalahan dirinya.

Ananda memulai rapat. Pria tua itu mulai memaparkan presentasinya, beberapa kali Ananda kebingungan dan melirik ke arah Latissa, gadis itu dengan sigap langsung menolong Ananda. Hal itu terjadi berulang-ulang, sehingga membuat Anton menjadi kesal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter