72 Jangan Khawatir

Abi menutup pintu depan apartemennya dengan suara yang cukup kencang. Amanda sedikit tersentak. Pria ini memang dingin seperti gunung es, tapi kalau kasar dan pemarah, Amanda belum pernah mendapati Abi yang seperti itu. Jelas kekasihnya itu marah sekali saat ini.

"Kamu enggak apa-apa?" tanya Amanda. Mungkin Abi marah karena ibunya mengungkit-ungkit masalah Rahmania, sampai menyebutkan kalau Abi yang membuat Rahmania meninggal, sungguh keterlaluan memang, apalagi disaat Abi sudah mulai membuka dirinya seperti sekarang, pikir Amanda dalam hati. Amanda melangkah ke depan, mendekat ke arah Abi.

Abi tersadar saat mendengar pertanyaan Amanda. Dia melirik ke arah Amanda yang berjalan ke arahnya. Gadis ini pasti cukup ketakutan, pikir Abi. Dia menarik Amanda dalam pelukannya.

"Maaf, enggak seharusnya aku biarkan dia bertemu kamu. Kan sudah aku bilang buat tunggu di ruang tv saja" ucap Abi.

"Kamu beneran enggak apa-apa?" tanya Amanda lagi. Abi menggelengkan kepalanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter