1 1

sinar matahari pagi menerobos gorden kamar seorang gadis yang sedang tertidur pulas , sehingga menyebabkan tidur sang gadis menjadi terganggu.

ia menggeliat kecil dan membuka mata nya perlahan , menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina matanya.

Saat sudah sadar sepenuh nya ia melakukan peregangan pada ototnya yang kaku.

tak lama kemudian terdengar seseorang yang memanggilnya.

"non zea , bangun sudah waktunya sekolah" ujar orang itu

"iyaa bi" jawab gadis itu yang tak lain bernama zea. Dan yang membangunkan nya tadi ialah pembantu di rumah nya.

karena tidak ingin terlambat di hari pertama sekolah setelah libur panjang , ia bergegas mandi dan bersiap berangkat sekolah.

setelah ia bersiap siap , zea berdiri mengamati dirinya di pantulan cermin. zea memiliki kulit putih seputih susu dan rambut hitam panjang yang lurus. itu semua berkat mama nya yang menjadikan zea secantik ini.

mengehela nafas pelan kemudian zea turun untuk memakan sarapan nya bersama orang tua nya.

"anak mama yang cantik , sini sarapan" panggil mama nya yang sedang mengambilkan salat buah dan sayur ke mangkuk.

mama nya memang mengatur pola makan zea agar berat badan nya teratur. meskipun zea tidak menyukai salat , ia harus tetap memakan nya. jika tidak ia akan terkena masalah.

zea duduk di bangku samping ibu nya dan memakan salat yang telah tersedia di depan nya.

"liburan kemarin tetep belajar kan ?" Tanya papa zea setelah menyeruput kopi nya.

"Iya pa" jawab zea seadanya

"liburan itu bukan ajang untuk malas malasan. kamu manfaatkan itu buat mengalahkan teman teman mu , jangan sampai posisi kamu di geser rendy" jelas papa zea dengan membawa bawa nama teman zea. rendy ialah saingan zea dari kelas 10. tetapi karena kegigihan zea dalam mempertahankan posisi nya rendy selalu menduduki posisi kedua.

"bener tuh , kalau ranking kamu 1 terus mama papa mu juga seneng jadi gak malu maluin keluarga" imbuh mama zea

"iya ma" zea hanya menjawab seadanya. hidup nya hanya untuk memenuhi semua keinginan orang tua nya Jadi ia tidak bisa melawan.

percakapan pun selesai , papa nya sibuk berkutat dengan laptop nya sedangkan mama nya berbalas pesan dengan teman searisan nya , entah apa yang sedang mereka bicarakan. sehingga menciptakan suasana yang sepi , bahkan yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan garpu zea .

setelah menghabiskan salat nya , zea berpamitan kepada orang tua nya.

"ma , pa zea berangkat" pamit zea

"hmm" jawab mereka hampir bersamaan.

zea pun melangkahkan kaki nya menuju pintu utama dan keluar. ia setiap hari di antar oleh sopir nya yang bernama pak mamang.

"ayuk neng" ujar pak mamang

zea hanya menganggukan kepala dan beranjak menuju mobil. ia memasuki mobil lalu duduk. setelah itu mobil berjalan menuju sekolah zea yang jarak nya lumayan jauh dari rumah.

di sepanjang perjalanan zea hanya mengamati pohon dan kendaraan lewat yang ada diluar melalui kaca mobil. banyak polusi di udara kota sehingga ia tidak membuka kaca mobil nya. jika ingin menghirup udara sejuk pergi ke perdesaan saja.

akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit zea sudah berada di depan pintu gerbang sekolah nya.

"ati ati neng" pesan pak mamang sebelum zea membuka pintu mobil.

"Sip mang" jawab zea dengan mengancungkan jempol kepada pak mamang.

setelah menunggu pak mamang pergi , zea memasuki koridor sekolahnya. seperti biasa ia akan menjadi pusat perhatian siswa-siswi disana. entah mereka memuji atau bahkan menghujat , zea tidak peduli.

disekolah nya zea tidak mempunyai teman satu pun. mama nya selalu memilihkan zea teman yang katanya sederajat dengan nya tetapi ia begitu muak. karena setiap kali mereka berbicara yang di bahas selalu harta-harta mereka dan selalu memamerkan kekayaan yang mereka punya ah lebih tepat nya kekayaan orang tua nya. sehingga ia tidak mau lagi di pilihkan teman oleh mama nya.

lagi pula , zea tidak percaya dengan ikatan semacam pertemanan. menurut zea pertemanan tidak ada yang tulus. mereka akan datang di saat senang dan akan pergi di saat kita tidak memiliki apapun. sungguh munafik.

zea sudah berada di depan pintu kelas nya. kemudian ia masuk dan menempati tempat duduk kosong yang paling depan. seperti biasa ia akan membaca ulang pelajaran yang dia sudah pelajari kemarin.

sedangkan teman teman nya merumpi di belakang dan ada yang lain nya sedang berlari larian di luar kelas. menurut zea apa yang di lakukan teman teman nya itu tidak berguna dan membuang waktu.

tak sengaja indra zea menangkap pembicaraan teman perempuan sekelasnya.

"eh katanya ada murid baru di kelas kita loh" kata perempuan yang memakai bando kuning.

"iya woi , katanya ganteng banget mirip artis korea" imbuh teman nya yang lain dengan semangat.

"gilaa , nambah list cowok populer tuh" ucap yang lain nya.

dan mereka larut dalam membicarakan siswa baru tersebut. zea menghela nafas pelan dan melanjutkan belajar nya. ia tidak peduli.

bagi zea yang terpenting adalah posisinya. semoga saja murid baru itu tidak terlalu pintar , zea hanya tidak mau bekerja lebih keras lagi. ia lelah jika harus menambah semuanya.

tidak lama kemudian terdengar bel berdering menandakan waktu pelajaran telah di mulai.

sang ketua -aris- memerintah teman teman nya keluar untuk berbaris. aris bukan siswa yang sangat pintar tapi ketegasan dan kedisiplinan nya membuat teman teman nya memilih dia menjadi ketua kelas.

mereka berbaris rapi mengikuti intruksi aris.

kemudian aris mengomando dan semua teman nya mengikuti.

setelah itu satu per satu siswa masuk ke dalam kelas dan mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

kemudian wali kelas mereka datang. namun ada yang berbeda kali ini , di belakang nya terdapat seorang laki laki tinggi yang mengikutinya.

"selamat pagi anak anak" sapa guru wali kelas mereka.

"selamat pagi bu" jawab murid dengan serempak

"bagaimana keadaan kalian setelah libur panjang ? senang kan liburan jalan jalan terus" ucap bu ani ramah.

bu ani memang terkenal akan ke ramahan nya. ia termasuk guru yang friendly dan suka bercanda ke muridnya.

"baik bu" jawab serempak murid murid nya.

"NAH ibu akan memperkenalkan teman baru kalian semua" ucap bu ani sambil menyuruh siswa tersebut memperkenalkan dirinya.

"perkenalkan nama saya alden rion ramatha. panggil aja alden , mohon bantuan nya." siswa tersebut yang tak lain bernama alden memperkenalkan dirinya dengan senyum manis yang menghiasi wajah nya. membuat para kaum hawa berdecak kagum atas mahakarya tuhan yang sangat indah itu.

"panggil sayang boleh gak ?" Tanya seorang perempuan dengan mengedipkan sebelah mata nya.

"weh , arin belek en ges" sahut pirman dengan bahasa khas nya yang medok.

"belek an ndasmu" arin berkata sewot ke pirman .

"bukan belek an man , itu santet" sahut erin kembaran nya arin. erin dan arin itu saudara kembar tapi setiap hari mereka selalu bertengkar. banyak yang ragu kalau mereka itu bukanlah anak kembar tapi ketika melihat wajah nya yang tidak ada beda nya mereka pun percaya bahwa arin dan erin kembar.

wajah erin dan arin memang sangat mirip hanya saja arin mempunyai tahi lalat di bawah bibirnya sedangkan erin tidak.

"upin dan ipin harap diam" perintah bu ani dengan memanggil arin dan erin menjadi tokoh kartun terkenal yaitu upin ipin.

sedangkan semua murid tertawa mendengar penuturan bu ani. bahkan ada yang memegang perut nya yang keram karena tertawa. humor nya sungguh receh.

"kita gak gundul bu" sahut erin tidak mau di samakan dengan tuyul-tuyul kesukaan adik sepupunya.

"udahlah kasian upin ipin gak di anggap saudara" ujar gentha

"OH kasian OH kasian aduh kasian" ucap salah satu di antara mereka dengan nada.

bu ani hanya terkekeh geli melihat kelakuan anak didiknya. bahkan ia nyaris melupakan bahwa masih ada seorang anak didik nya yang belum ia persilahkan duduk.

"alden silahkan duduk" ujar bu ani menyuruh alden.

alden duduk di bangku kosong yang ada di belakang zea karena hanya itu yang tersisa.

setelah kelas sudah kondusif , bu ani memulai pelajaran nya dengan khidmat. menurut bu ani ada waktunya bercanda dan ada pula waktu nya untuk serius. semua nya harus seimbang.

avataravatar
Next chapter