1 Prolog

Di Istana Kerajaan Alyandra,

"Jadi akhirnya aku akan masuk akademi hari ini," seorang pemuda dengan rambut gelap dan mata emerald bergumam, memandangi pantulan dirinya di cermin.

tok...tok...tok...

"Pangeran, anda dipanggil Yang Mulia di aula bawah," ucap seorang perempuan berseragam maid.

"Baiklah, aku akan segera kesana," Setelah mendengar dia dipanggil, Hazard denan cepat membereskan kamarnya dan bergegas menuju aula bawah.

Sesampainya disana Hazard melihat ada beberapa orang selain dirinya dan sang Raja.

"Akhirnya kau datang, Hazard segera bersiap aku telah menyiapkan kereta kuda dan juga Jeffrey serta Malvin sedang menunggumu di depan,"Raja Avein menyampaikan sambil tersenyum senang.

"Baik, Ayah," Hazard membungkuk lalu bersiap untuk pergi hingga sebuah suara menginterupsi dan membuat Hazard berhenti.

"Kakak! jangan melupakanku!" Ucap seorang gadis kecil berambut gelap yang sedang berusaha berjalan dengan cepat dengan gaun panjang nya.

Hazard yang melihatnya tersenyum hangat dan berjalan kearah adiknya,"Tentu, aku tidak melupakanmu Nata," Ucap Hazard sambil mengelus pucuk kepala Nata.

Nata yang dielus merasa senang dan memeluk Hazard sebelum akhirnya Hazard berpamitan untuk berangkat menuju Akademi.

***

Di tempat lain yang jauh, tujuh orang dengan aura mencekam menggunakan jubah hitam sedang berkumpul.

"Jadi, Lux apa yang membuatmu mengumpulkan kita?" Tanya seorang pria dengan nada dingin dan aura sedingin es.

"hahaha, tenanglah kali ini aku tidak akan berusaha membunuhmu atau apapun," Ucap orang yang dipanggil Lux dengan nada sombong dan meremehkan.

"Aku ingin memberikan tugas padamu Senia, buatlah upacara pemanggilan di sekitar kota Maple, Alyandra Kingdom!" Ucap Lux sambil melihat seorang yang ada dihadapannya.

"Hihi, Lux kau bisa mengandalkanku!" ucap Senia dengan suara feminim dan menggoda.

"Maaf menyela, tapi aku tidak bisa membiarkanmu melakukan itu Lux!" ucap Levka dengan sangat dingin hingga auranya meningkat hingga membekukan tempat di sekitar kakinya berpijak.

"Kau? apa?"Tanya Lux dengan meremehkan,"jika kau tidak setuju lalu apa? apakah kau akan bertarung denganku lagi?" Ucap Lux sambil tersenyum merendahkan.

melihat itu tiga dari tujuh orang disana menahan rasa marah dengan mengepalkan tangannya,"Baik kalau begitu aku pergi!"Levka langsung berbalik dan pergi diikuti oleh dua orang meninggalkan Lux yang masih tersenyum merendahkan.

***

Kembali ke Alyandra Kingdom di akademi, Hazard yang sudah sampai memilih untuk berjalan jalan sejenak sambil menunggu nomernya dipanggil untuk ujian dalam menentukan dia akan dimasukkan ke kelas mana.

kelas di Alyandra Academy dibagi menjadi empat, pertama ada Kelas Magna, kelas yang biasanya berisi orang orang jenius dengan kekuatan sihir yang kuat, kedua ada kelas Ksatria yang biasanya berisi orang dengan kemampuan hebat di sihir bertarung, ketiga ada kelas Zenith yang berisi orang dengan kemampuan hebat di sihir Alkimia, dan yang terakhir ada kelas Zum yang berisi orang yang hebat dalam rune sihir walaupun kemampuan sihir lain agak kurang.

Saat masih berjalan jalan tepat saat memasuki wilayah taman Hazard melihat seorang gadis cantik dengan rambut kecoklatan dan mata biru laut yang indah, melihat gadis itu Hazard tertegun dan tanpa sadar bergumam," Alin?" untuk memastikan pikirannya Hazard memutuskan untuk mendekati gadis itu,"Alin?" saat berada di dekatnya Hazard berucap dengan nada rendah.

Seakan dipanggil gadis itu berbalik dan menghadap ke arah Hazard, saat ia memfokuskan diri pada pemuda didepannya ia terkejut sejenak sebelum akhirnya tersenyum senang,"Hazard! ini benar benar kau kan?!" Alin bertanya dengan nada senang.

Hazard yang mendengarnya tersenyum senang melihat adegan di depannya berarti tebakannya benar gadis di depannya benar benar Alina teman masa kecilnya saat ia tinggal di kota di tempat pamannya, Alina adalah anak seorang komandan ksatria kepercayaan pamannya, itulah yang menyebabkan mereka menjadi sering bertemu dan menjadi dekat satu sama lain.

"kau sudah mendaftar?"Hazard yang sudah duduk di sisi Alin bertanya.

"Tentu saja!" Alin menjawab dengan antusias sambil menceritakan tentang bagaimana dia masuk ke kelas Magna, saat Alin masih bercerita suara keras terdengar oleh mereka mengatakan bahwa nomer 465 dipersilakan untuk melakukan ujian, mendengar nomer urutnya dipanggil Hazard pamit pada Alin untuk mengikuti ujian terlebih dahulu, lalu pergi menuju ruangan yang sudah ditentukan.

Masuk ke dalam ruangan Hazard bisa melihat ada empat orang di depannya dengan aura kuat,"Mari kita mulai dengan perkenalan, saya guru elemental petir kelas Magna, Arthur fulmine," ucap seorang pria tampan yang terlihat berusia sekitar awal tiga puluhan dengan rambut bewarna kuning mencolok.

"Ya, dia benar mari perkenalan dahulu, saya guru sihir bertarung kelas Ksatria, Reina Matsushima," ucap perempuan berambut merah muda panjang yang terlihat cantik.

"Saya guru penelitian sihir kelas Zum, Didier Vincent," Ucap seorang pria paruh baya dengan jas putih ala peneliti.

"Dan saya Joana Heartcliff, guru alkimia kelas Zenith," Ucap seorang perempuan cantik dengan mata sayu.

"Baik, sekarang mari kita mulai ujian ini!" Ucap Joana sambil mengambil beberapa botol yang berisi cairan berwarna gelap yang langsung dilempar ke depan Hazard.

Hazard yang melihat itu langsung bersiaga, tiba tiba di tempat ramuan gelap tadi muncul empat golem batu setinggi tiga meter, melihat ada empat golem batu Hazard menelan ludah,'baiklah, sepertinya aku benar benar harus bertarung,' pikir Hazard sambil melirik ke arah para guru yang tersenyum.

"petir datang dan pergi, membawa kekuatan dan kecepatan, untuk melawan musuhku datanglah lightning strike!" Hazard langsung merapal dengan cepat dan sesaat setelah rapalan selesai petir menyambar menuju keempat Golem Batu, tidak menunggu sampai sambaran petir habis, Hazard mengeluarkan pedang yang menyilaukan dan langsung maju melesat ke arah golem batu dan mulai menebas dengan sangat cepat belum sampai tiga puluh detik golem batu jatuh dan masuk kembali ke dalam tanah.

Melihat hal itu para guru tidak bisa tidak tersenyum senang, murid di depannya benar benar mampu mengalahkan golem batu hasil alkimia dengan cepat,"Bagus Hazard! sekarang kita mulai tahap kedua!" Ucap Arthur dengan nada senang dan mulai merapal, selesai merapal Arthur mengucapkan,"Muncullah Elemental Being! Thunder Eagle!" Seketika Elang petir muncul dihadapan semua orang dan melaju ke arah Hazard.

Hazard merasakan sakit kepala melihat Elang Petir yang sedang melaju kearahnya, Hazard dengan buru buru merapal dan mengucapkan,"Light magic, light prison!" beberapa detik penjara cahaya langsung terbentuk mencegah Elang Petir untuk bergerak bebas, setelah menjebak Elang Petir Hazard langsung melanjutkan dengan Light Spear yang langsung melaju kearah Elemental Being dan menghancurkannya.

"Yah, aku bisa bilang kamu lulus dan masuk ke kelas Magna sekarang," Ucap Arthur sambil tersenyum yang diangguki oleh guru yang lain.

"Terima kasih!"Hazard tersenyum lalu membungkuk dan berbalik keluar dari ruangan.

avataravatar
Next chapter