11 9. Jeda Turnamen

Seminggu sudah berlalu turnamen tahap pertama telah selesai diselenggarakan dengan total 360 peserta yang lolos ke tahap kedua.

Hazard saat ini sedang berada di kamar asrama menatap sebuah surat yang didapatkannya dari seorang prajurit yang katanya itu adalah dari ayahnya, yang membuat dia bingung adalah ayahnya ada di akademi ini juga tapi kenapa dia mengirim surat? Kenapa tidak menemuinya secara langsung?

Setelah membacanya Hazard paham maksud dari surat itu, surat itu berisi tentang Hazard yang harus berhati hati karena seorang mantan penyihir kerajaan yang berubah menjadi Necromancer dengan sihir kegelapan yang kuat sedang berada di wilayah sekitar akademi menurut sumber yang dimiliki oleh ayahnya.

Setelah membaca isi surat dari ayahnya, Hazard pergi keluar dari asrama dan berjalan menuju kantin untuk membeli makan.

Saat sampai di pintu kantin ia mendapati Alin sedang bersama seorang gadis dengan rambut merah kecoklatan panjang yang terurai, melihat itu Hazard menhampiri keduanya dan bertanya apakah boleh bergabung dan karena dibolehkan sebelum duduk Hazard sudah terlebih dulu pesan makanan dan jus mangga.

Setelah melihat kembali gadis yang mengobrol dengan Alin, Hazard akhirnya teringat gadis imut itu adalah Inge!

"hay, Inge kan?" Untuk memastikan Hazard bertanya sambil meminum jus mangga miliknya.

"Eh, iya," Inge yang ditanya hanya menjawab singkat sambil mengganguk dan kembali mengobrol dengan Alin.

"Kalian bahas apa?" Hazard yang merasa terabaikan dan penasaran dengan pembicaraan mereka bertanya sambil menatap mata Inge dan Alin bergantian.

"Itu, kami membahas tentang seorang pemuda yang ditemukan terluka di depan gerbang,"jawab Alin tersenyum simpul yang terlihat sangat manis dimata Hazard.

"Uhuk..uhuk..dimana sekarang?"Hazard yang mendengar ucapan Alin terbatuk tentu saja dia sangat khawatir sekarang bagaimana jika itu adalah Necromancer yang dimaksud ayahnya?

"Ruang kesehatan,"jawab Alin yang kebingungan melihat kesamping Inge juga terlihat sama bingungnya dengan Alin.

"Ah! aku baru ingat ada urusan saat ini, duluan ya!" mendengar jawaban Alin Hazard dengan terburu buru pergi menuju ruang kesehatan, walaupun terburu-buru Hazard masih tetap berkepala dingin, sebelum mulai ke ruang kesehatan Hazard memanggil Arion, salah satu dari tiga beast magic yang ia kontrak, Arion adalah seekor kuda abadi bewarna merah dan digolongkan ke magic beast mythic.

Magic Beast sendiri dibagi menjadi beberapa golongan, mulai dari Common sampai Mythic selain dari itu ada juga golongan binatang buas, yang masuk golongan ini semisal adalah Hydra. Penggolongan tersebut didasarkan pada kekuatan, kemampuan dan garis darah. Jika, Gobi No Hokou menjadi magic beast mythic karena kemampuan dan kekuatannya, Arion disisi lain karena kemampuan larinya dan garis darahnya yang dianggap keturunan dewa.

Arion yang dipanggil Hazard, disuruh untuk pergi ketempat Jeffrey dan Malvin, untuk memberitahu mereka tentang kecurigaan Hazard, setelahnya Hazard langsung menuju ruang kesehatan.

Menerima pesan Arion dari Hazard, Jeffrey yang sedang bersama temannya, Joe langsung pamit dan bergegas ke ruang kesehatan karena tempat itu cukup jauh dari lokasinya sekarang, sedangkan Malvin ia saat menerima pesan Arion dari Hazard dia sedang bersama Rhode dan Javelin di perpustakaan langsung mengajak keduanya untuk ke ruang kesehatan.

Ruang kesehatan sendiri letaknya ada di samping lapangan jadi tidak terlalu jauh dari lokasi Hazard dan Malvin tapi cukup jauh dari lokasi Jeffrey.

Saat Hazard hampir sampai di seberang lapangan dia terkejut sedang ada perkelahian di lapangan tapi saat memfokuskan matanya dia sadar yang bertarung adalah Rain dan Leon di satu sisi dan disisi lain ada seorang pria dengan jubah hitam dan memegang sebuah staff.

Hazard sadar orang itu adalah Necromancer yang dimaksud ayahnya jadi dia berlari menuju Leon dan Rain setelah cukup dekat dia bisa melihat Rain yang terengah engah sedang menggunakan Dark Sword, dan Leon yang mempunyai banyak luka ditubuhnya sedang memegang pedang sihir yang terbuat dari angin.

"Leon! Kau tak apa?"Hazard bertanya dengan nada khawatir setelah melihat luka luka milik Leon yang bisa terbilang terlihat parah.

"Aku tak apa,"jawab Leon dengan mantap.

"Bisakah kalian diam? Saat ini didepan kita ada musuh!"Rain tidak tahan dengan tingkah Hazard dan Leon akhirnya berteriak setelahnya ia melesat ke arah sang necromancer dan berniat menebas necromancer itu tetapi sebelum pedang sampai pada sang necromancer ada satu zombie knight yang muncul dari tanah dan menahan serangan Rain membuatnya mendengus dan mundur kearah Hazard dan Leon.

Melihat Rain mundur zombie knight hanya diam seperti menunggu perintah, sesaat berlalu sang necromancer akhirnya membuka suara,"hay, aku Arneas ver Te'rama, tenanglah dulu aku hanya ingin mengambil pedang itu, jadi berikan pedang itu dan aku pergi,"ia mengucapkannya sambil menunjuk pedang yang sedang di pegang Rain.

"Tidak akan kuberikan! Kau sudah membuat keluarga Te'rama tersiksa!"Rain berteriak suaranya menunjukkan tekadnya, rambutnya yang berantakan terlihat sedikit berterbangan.

"Aku akan membantu Rain!"Hazard yang sudah menentukan pilihannya memasang kuda kuda bertarung dan mengeluarkan Light Sword dan juga pegasus, Rain disisi lain juga keluar dengan pegasusnya yang berwarna sangat gelap dan terlihat mengerikan.

Bertepatan dengan itu Malvin sampai bersama kedua temannya, sebelum menghampiri Hazard ia terlebih dulu menyuruh Javelin memanggil guru sedangkan dia dan Rhode akan masuk ke pertempuran.

Melihat jika dia kalah jumlah Arneas memukulkan staffnya ke tanah seketika tanah bergetar tidak kurang dari seribu undead muncul mulai dari skeleton biasa hingga yang membuat Hazard dan yang lain menelan ludah adalah disana ada death knight.

Rain yang sudah berada di angkasa bersiap melakukan serangan bukan serangan fisik kali ini ia berniat menggunakan sihirnya,"wahai sang kegelapan murni telanlah arwah musuhku! Wahai Erebus! Black Hole!"ditangan Rain muncul pusaran berwarna gelap yang langsung dilempar oleh Rain kearah pasukan undead dan yang terjadi setelahnya pasukan undead tertarik oleh black hole yang semakin membesar dan pasukan undead menghilang satu persatu hingga black hole hilang pasukan undead yang tersisa hanya ada di kisaran 300an penurunan yang cukup drastis dari sebelumnya.

Hazard yang berada di pegasus nya terkejut sejenak, tetapi sesaat dia langsung sadar dan menyuruh pegasusnya melaju langsung kearah Arneas sedangkan Malvin, Rhode dan Leon sedang berhadapan dengan para mayat hidup sekaligus menghemat tenaga mereka.

Di salah satu sisi lapangan lima orang sedang menonton pertempuran yang terjadi dengan penuh minat dan mereka juga bersiap jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, ya mereka adalah para Femenquin dan kelima orang itu adalah Gesa, Rase, Sherry, Alfred dan Zarse.

Mereka sedang mengamati pertempuran ya mereka tidak membantu hanya mengamati tapi bisa dipastikan jika situasi memburuk mereka akan maju tapi menurut Gesa ini belum saatnya.

Di kantin Alin yang khawatir dengan kelakuan Hazard meminta Inge untuk menemaninya mencari Hazard.

Jeffrey yang masih berlari melewati ruang guru dan disaat itu ia melihat Javelin dia langsung menyimpulkan jika saat ini terjadi hal yang merepotkan karena ia tahu Javelin tidak terlalu suka dengan masuk ke ruang guru dan saat ini dia ada di ruang guru jadi pasti ada sesuatu yang membuatnya harus masuk ke tempat yang tidak terlalu ia suka.

Tiba tiba kilatan cahaya muncul di lapangan dan meledak yang melakukan itu adalah sang necromancer untuk menyerang Hazard.

Murid murid yang melihat cahaya itu secara reflek bergerak mengikuti arah cahaya dan ledakan itu dengan rasa penasaran, diantara para murid ini juga terdapat beberapa guru yang tadinya sedang berada di kelas.

avataravatar
Next chapter