10 8. Pangeran Kristal

Tidak terasa keesokan harinya tepatnya waktu sore hari sepuluh pertandingan telah selesai yang menandakan sudah waktunya kelompok Alin akan bertarung.

Setelah kelompok mereka dipanggil Alina, Gesa dan Malvin mulai masuk ke dalam arena ya mereka adalah kelompok nomer seratus lima dan mereka akan melawan kelompok nomer empat puluh enam yang terdiri dari Ilham, Melody dan Xelenia.

Kedua kelompok saling mengamati sambil menunggu instruksi wasit, beberapa saat setelahnya hitung mundur dimulai dan pertandingan resmi dimulai.

Kedua team langsung membentuk formasi di team 105 Alin bergerak ke belakang dengan elang putih di sampingnya dan Gesa mengeluarkan pedang yang dilapisi mana sedang Malvin mengeluarkan tombak bermata dua miliknya, disisi lain Ilham mengeluarkan Ryusui sabitnya setelah mengeluarkan sabitnya ia bergumam"Inugami keluarlah bantu aku," langsung seekor anjing besar keluar dan menggeram marah. Di sebelah Ilham, Melody sudah memegang senjatanya yang berbentuk staff dan memanggil partnernya siren, sedang Xelenia mengeluarkan dua pisau dan seekor wind wolf.

Semua orang sudah bersiap bertarung, dan yang pertama menyerang adalah Gesa yang melesat ke depan tepat ke arah Xelenia, "Crystal magic, crystal barrier! "Seketika di sekeliling Gesa dan Xelenia muncul Kristal yang membatasi mereka dengan luar, Xelenia saat ini sangat khawatir karena sudah jelas tidak bisa lari dari pertarungan ini dan dia pasti akan kalah sekarang.

Xelenia menyuruh wind wolf untuk maju menghadapi Gesa sedang ia membantu dengan melakukan serangan sihir,"Wind magic, wind blade,"sihir Xelenia yang berbentuk pisau sangat banyak langsung mengarah ke Gesa yang masih berlari, Gesa yang menyadari itu langsung mengarahkan pedang nya ke depan dan boom serangan Xelenia meledak dan menghilang membuat Xelenia terkejut disisi lain Gesa tetap tenang sambil berbicara,"wahai Fafnir sang naga putra Hreidmar bantu aku untuk menyelesaikan ini dengan cepat!" Di belakang Gesa muncul seekor naga berkulit emas  dengan aura yang sangat mengancam bahkan wind wolf Xelenia sampai berhenti bergerak melihat itu Gesa mengeluarkan sihir yang langsung menusuk wind wolf tanpa disadari.

Fafnir sang naga terbang dan memutuskan untuk menyerang Ilham yang dihalangi oleh Inugami,  serangan Fafnir yang dihalalau Inugami menyebabkan ledakan yang besar dan membuat pandangan kabur karena banyaknya debu.

Tanpa ada orang yang sadar Xelenia tertusuk sebuah kristal tepat di perutnya yang membuat Xelenia muntah darah dan terjatuh pingsan.

Disisi lain elang milik Alin sedang terbang dan mengamati kondisi medan yang saat ini bisa dibilang berat sebelah sedangkan Alin sedang berada di garis belakang dan membantu dengan sihir pendukung untuk Malvin yang sudah bersiap menyerang Melody karena Malvin menilai tidak bijak jika dia menyerang Ilham saat Fafnir sedang memusatkan perhatiannya kearah Ilham.

Malvin dengan tombaknya langsung berlari ke arah Melody tapi ia tidak sadar jika dibelakang Melody ada siren dan mereka berdua sedang bernyanyi atau lebih tepatnya membuat sihir dengan nyanyian.

Saat Malvin mendengar nyanyian mereka ia berhenti bergerak di sekelilingnya sudah berubah tidak ada lagi arena untuk pertempuran yang ada hanyalah sebuah tempat yang sangat indah dengan padang rumput di depannya dan beberapa pepohonan serta bunga bunga yang berwarna warni di sekitarnya dan tepat di depannya ada orang itu, orang yang seharusnya telah tiada, Malvin melihatnya dengan getir dia tidak bisa mempercayai ini tapi dia ingin percaya orang itu harusnya telah tiada tapi dia sekarang ada di depannya tersenyum padanya, senyum yang sama dengan senyum yang waktu itu senyum saat ia terakhir melihatnya Iris Putri Vanka, putri keluarga Vanka dan kekasih Malvin hingga tahun lalu saat Iris sakit dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

"I-I-Iris?"Malvin menjatuhkan senjatanya dengan air mata mengalir dari kedua matanya sambil menatap sosok didepannya yang tersenyum.

"Tentu Al,"ia berjalan mendekati Malvin sambil masih tersenyum, Malvin yang mendengar jawabannya terduduk segala sesuatu rasanya aneh bagi Malvin ia bingung apa Iris benar benar masih hidup? Saat sosok itu sudah ada di depan Malvin tidak terduga Malvin dengan cepat mengambil tombaknya dan menusuk perut sosok didepannya, seketika pemandangan sekitar kembali seperti sedia kala dan yang ditusuk oleh Malvin adalah Melody yang sedang menggenggam pisau di tangannya.

Dari sudut pandang Alin Malvin tiba tiba berhenti bergerak dan terduduk sedang Melody berjalan santai ke arah Malvin tapi tanpa diduga Malvin menusuk Melody disaat itu Alin hendak menolong tapi ia dan elang putihnya dihalangi oleh Siren yang mengeluarkan sihir sihir yang merepotkan.

Ilham yang masih memegang Ryusei meninggalkan Inugami untuk mengahalau Fafnir sedang dia berlari dengan cepat ke arah Gesa yang sedang berdiri diam membelakanginya, "lightning body!"gumam Ilham ia menggunakan kemampuan terkuatnya saat ini kilatan kilatan petir muncul seluruh tubuhnya mengeluarkan petir hitam yang terlihat sangat mematikan sabit Ilham juga terlihat semakin gelap dengan petir disekelilingnya.

Gesa yang menyadari hal itu tersenyum singkat dan membuat barrier dari kristal untuknya dan Ilham lalu ia mengeluarkan dua kristal dari dalam tanah dan mencabutnya ya itu adalah pedang milik Gesa Crystal sword pedang yang bisa menyerap elemen dan menggunakannya.

Melihat kedua pedang itu Ilham mengeluarkan bola bola petir hitam yang langsung diarahkan ke Gesa, Gesa yang melihatnya hanya mengayunkan pedangnya ke samping dan angin keluar dari pedangnya membuat petir hitam Ilham menghilang.

Ilham yang mulai hilang kendali berlari ke arah Gesa dengan sangat cepat bahkan hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, saat sampai di depan Gesa, Ilham mengayunkan sabitnya langsung dan ditangkis oleh Gesa dengan pedangnya yang menyebabkan ledakan energi besar.

Ilham terpukul mundur sedangkan Gesa masih terlihat sangat tenang Ilham yang melihatnya mulai mengeluarkan sihirnya,"hukumlah orang orang yang kuanggap musuh wahai Raijin! Raijin Hammer!"Palu besar yang terbuat dari petir muncul diatas Gesa tidak sampai disitu bahkan palu itu belum sampai tanah Ilham sudah merapal kembali,"wahai dewa angin bantulah aku berikan kecepatanmu! Fujin Kamikaze!"angin membungkus kaki Ilham, palu petir sudah jatuh mnyebabkan ledakan yang sangat besar Gesa yang melihat palu itu tadi langsung membuat pelindung berlapis lapis dari kristal dan saat palu petir sudah mencapai pelindung Gesa hanya dua pelindung yang tersisa yang lainnya hancur menandakan serangan tadi sangatlah berbahaya.

Ilham yang melihat Gesa masih baik baik saja langsung melesat ke arahnya dengan sangat cepat bahkan Gesa terlihat sangat bingung karena tidak bisa mengikuti kecepatan Ilham, tanpa disadari tangan Gesa terluka, Gesa yang melihatnya merasa marah dan membuat duri duri kristal yang sangat tajam dari dalam tanah dengan jumlah yang sangat banyak dan salah satunya mengenai Ilham membuatnya harus mundur menghindari duri yang lain dan Ilham yang tidak sadar jika saat ia mundur Gesa sudah melesat kearahnya menyerangnya dengan pedang kristal dan membuatnya pingsan, menandakan pemenang pertandingan kali ini adalah team 105.

avataravatar
Next chapter