8 7. Turnamen(3)

"hancurkanlah mereka yang menentang dengan tombakmu! Wahai Zeus! Lightning spear" Setelah Inen selesai merapal disekelilingnya muncul percikan petir dan membentuk tiga tombak yang langsung melesat ke arah sihir Rafael emperor sky hanya untuk melihat sihirnya langsung hancur dan sihir Rafael masih terus bergerak maju.

Sherlyana juga sudah menyiapkan sihirnya,"Gaia dengan namamu sang dewi bumi aku meminta kepadamu untuk memberiku kekuatan untuk berlindung,Ground shield!"selesai merapal tanah di sekeliling Sherlyana dan Inen membentuk setengah lingkaran yang melindungi mereka di dalamnya.

Sedangkan di luar sihir rafael menabrak sihir pelingdung Sherlyana mulai menghilang yang diiringi dengan suara ledakan yang memekakkan telinga, setelah sihirnya menghilang bisa dilihat jika pelindung Sherlyana retak dan akhirnya di robohkan oleh Sherlyana sendiri.

Melihat sedikit celah Rafael memegang twin dragon kris nya langsung melesat ke arah Sherlyana, setelah berada tepat di belakang Sherlyana, Rafael langsung menyerang dengan kris kembarnya,"kena kau!"

Sherlyana yang terkejut langsung berbalik dengan membawa sabit nya Falce Della Morte dan langsung menangkis serangan Rafael,"maaf saja tapi aku tidak akan kalah!"teriak Sherlyana sambil terus menahan serangan Rafel yang berturut-turut, dan di serangan terakhir kris Rafael dan sabit Sherlyana bertemu keduanya saling tatap, Rafael dengan tatapan terpukau dan Sherlyana dengan tatapan tajam setelahnya yang terjadi Sherlyana menendang perut Rafael yang membuat Rafael terlempar.

Sedang Inen yang awalnya bertarung dengan Rafael merubah arahnya karena di serang oleh Maggie dengan sihir.

Inen dengan cepat berlari ke arah Maggie dengan lilla tiger kniv tetapi tanpa disadari olehnya hewan sihirnya Water Dragon sudah dikalahkan oleh Fenrir dan menghilang, Fenrir yang sudah membereskan Water Dragon mulai berlari ke arah Inen karena melihat Inen hendak menyerang Maggie.

Disisi lain Maggie yang mengetahui itu menyeringai dan bergumam yang hanya dia yang bisa mendengarnya,"maafkan aku Inen,"sesaat setelah gumamam Maggie selesai dengan jarak yang sangat dekat dengan Inen Fenrir melolong dengan keras membuat Inen menyadari jika ia sedang dalam keadaan bahaya setelah melihat Fenrir membuka mulut dan berlari ke arahnya, saat Fenrir berada tepat di sebelahnya, Inen dengan reflek melompat tinggi dan menggunakan sihir angin untuk terbang menghindari Fenrir hanya untuk melihat jika Maggie sudah terbang dan tepat di hadapannya merapal sihir,"dengan kekuatanmu sang kegelapan buatlah dunia kehilangan cahayanya! Wahai Erebus!"Maggie mengucapkan itu dengan lantang dan beberapa saat kemudian semuanya benar benat gelap tanpa ada cahaya sama sekali.

Inen yang tidak bisa melihat apapun karena gelap hanya bisa mempertahankan sihir anginnya sambil terus berputar-putar di udara, sedangkan Maggie saat ini tersenyum dan tiba tiba sudah berada tepat di belakang Inen dan membuat Inen pingsan dengan menyerang tengkuknya.

Sherry yang sedang melihat Hokou bertarung dengan Hydra kehilangan fokusnya terhadap Jeffrey yang membuatnya lepas dari ilusi.

"Uh, taman bunga apa tadi? Apa aku mimpi? Tapi itu menyeramkan!"gumam Jeffrey sambil menyentuh kepalanya yang sakit dan saat mendapat fokusnya kembali Jeffrey melihat didepannya ada Sherry disana yang duduk dengan membelakanginya membuat emosi Jeffrey sedikit tersulut dan kembali mengeluarkan Gungnir.

"Beraninya!"teriak Jeffrey yang membuat Sherry sadar dengan kesalahannya dan langsung berbalik dan melihat Jeffrey yang sudah terbangun membawa Gungnir dan mengeluarkan bola bola petir untuk menyerang Sherry.

Setelah mengeluarkan bola bola petir Jeffrey langsung melesat ke arah Sherry dan saat berada tepat di depannya Jeffrey langsung menyerang perut Sherry dengan bagian bawah Gungnir untuk meminimalisir cedera tetapi walaupun sudah begitu Sherry terlihat sangat kesakitan dan memuntahkan darah.

Sherry yang merasakan sakit yang amat sangat di perutnya langsung terduduk dan tanpa disadari siapapun bunga bunga yang ada di belakang Jeffrey mulai bergerak dan mengikat kakinya, setelah bunga benar benar sampai di kaki Jeffrey Sherry menghilang meninggalkan setumpuk bunga lalu muncul di belakang Jeffrey dan langsung mengeluarkan sihir,"Magic flower, Flower bond!"Jeffrey yang belum sempat bereaksi dengan itu terkejut karena melihat seluruh tubuhnya terikat dengan berbagai bunga dan yang lebih buruk mana miliknya terhisap dan itu membuatnya tidak bisa mengeluarkan sihir.

Di lain sisi Rafael yang sudah kembali berdiri setelah terkena tendangan Sherlyana menatap mata Sherlyana yang berwarna hijau dan tanpa sadar berucap,"indah," yang mampu didengar Sherly yang membuatnya langsung melesat ke arah Rafael dan menendangnya lagi,"fokus kau! Dasar bodoh!", Sherlyana sedikit emosi karena merasa diremehkan karena Rafael yang bisa bisanya kehilangan fokus saat terhadap pertarungan mereka.

"Hei, hei, bukankah kau terlalu kasar untuk ukuran perempuan?"ucap Rafael sambil beridiri dan merapikan rambutnya, Sherlyana yang melihat itu hanya memberi tatapan bingung dan berkomentar,"kau itu bodoh atau memang idiot?"

Rafael yang mendengarnya mendengus dan tiba tiba mengangkat tanganya dan melesat ke arah Sherlyana dengan cepat kris dan sabit kembali beradu, Rafael berkomentar saat senjata mereka beradu,"kau sangat hebat! Sungguh!"ucapnya.

"Kau terlalu banyak bicara untuk ukuran seorang pria!"teriak Sherlyana sambil terus menyerang hingga beberapa saat ia akhirnya berjalan mundur sedikit dan mengeluarkan sihir,"blood magic, blood bullets!" Setelahnya di sekeliling Sherlyana muncul peluru peluru yang terbuat dari darah yang langsung meluncur ke arah Rafael dengan sangat cepat, Rafael yang melihat itu menyilangkan kris kembarnya dan melakukan dua tebasan betuntun yang langsung mengarah ke peluru darah milik Sherlyana dan karena efek tebasan Rafael yang membuat debu berhamburan jarak pandang menipis membuat Sherlyana agak bingung.

Sherlyana yang masih bingung terkejut dengan suara bisikan di telinganya,"Hay, maaf ini akan sedikit sakit okey?" Rafael berkata demikian dan menendang kaki Sherlyana membuat Sherlyana terduduk, Rafael yang melihat celah dengan cepat mengucapkan mantra sihirnya,"Iron magic,Chain bond!"rantai muncul dari dalam tanah dan langsung mengikat tangan dan kaki Sherlyana dengan ini team 23 menang.

Disisi lain, Hazard dan teman temannya yang sedang menonton terpukau oleh pertarungan tersebut.

"Eh, Al, giliran team kamu setelah tiga pertarungan lagi kan?" Hazard yang sedang makan bertanya dengan santai.

"Ah, Iya."

"Ah, Alin kamu nanti sekelompok dengan kak Malvin terus seorang murid bernama Gesa? Kalian udah pernah berlatih kan?"kali ini Sekar yang bertanya karena penasaran dan bosan dikarenakan Leon yang sejak tadi diajaknya bicara hanya menjawab dengan mengganguk menggeleng dan beberapa kali kata kata singkat.

"Y-ya pernah tapi orang bernama Gesa itu dia sangat kuat,"Alin mengucapkan itu sambil meminum milkshake strawberry yang tadi ia pesan.

"Kuat? Sekuat apa dia?"Leon saat ini sedang sangat penasaran dan bersemangat? Dan Hazard yang teman sekamarnya bahkan dibuat heran!

"Dia berjuluk Pangeran Kristal," mendengar julukan orang itu dari Alin semua langsung terdiam, suasana menjadi hening, mereka semua tahu siapa pangeran kristal, dia murid tingkat lima dan merupakan juara turnamen tahun kemarin dengan sihir elemen kristal miliknya yang unik.

Selain nama itu Hazard bahkan lebih akrab, dia tau nama lain pangeran kristal atau Gesa yaitu, Femenquin Jenius! yang hanya akan lahir seratus tahun sekali menurut ayahnya dan juga keluarga Femenquin.

avataravatar
Next chapter